≈Untold Story-Opera≈

Hai ^^ salam kenal, Him Chan di sini hehehehe

Oh kalian bertanya kenapa aku ada di hadapan kalian saat ini?

Bukankah kalian yang bertanya terus pada author bodoh bernama Sebas, hmm Sebast siapa gitu *Him Chan sok mikir* ah pokoknya nenek lampir yang ngaku umurnya masih muda itu kan?

Ya, Sebas bercerita padaku *tepatnya curhat!* sehingga akhirnya aku memutuskan untuk menceritakannya langsung pada kalian ^^

Nah, enaknya kita mulai dari mana yah? Hmm, ah~ *Him Chan menjentikkan jarinya* bagaimana kalau di mulai dari awal mula Tuanku—Cho Kyuhyun jatuh cinta pada Lee Sungmin, artis miskin yang baru saja lulus dari akedemi

Kekekeke~ pasti asyik membicarakan aib bos sendiri huahahahaha *Him Chan ketawa setan*

Hmm, semua bermula dari…

 

—

Aku bekerja di Sapphire Teater sejak umurku 13 tahun.

Aku yang kala itu, yatim piatu akibat meletusnya perang dunia di angkat Tuan—Cho Kyuhyun sebagai orang kepercayaannya. Cho Kyuhyun juga tidak beda jauh denganku, dia juga yatim piatu.

Kedua orangtuanya ikut terbunuh saat teror bom tersebar di mana mana, yah walaupun Tuan lebih beruntung karena memiliki warisan harta melimpah

Sedangkan aku? Aku yang dasarnya hidup serba kekurangan otomatis menjadi gelandangan di sekitar kota Seoul karena tidak memiliki benda berharga

Tapi aku beruntung…

Tuan Muda Cho mengulurkan tangannya yang putih pucat pada malam bersalju—tepat saat aku mengemis di perempatan jalan, menuntunku dan memberiku tempat tinggal, pekerjaan dan… memberikanku rasa nyaman setelah berbagai nasib buruk yang menimpaku

Ah~ kenapa aku jadi bercerita serius begini??? Tadinya kan aku mau membongkar rahasia Tuan Cho, kenapa jadi ngelantur ya T^T

Ya sudahlah, kalian mau tahu tentang semuanya kan?

*Reader ngangguk-angguk*

Baiklah….kita mulai dari awal lagi hehehehe *Him Chan nyengir geje* maap, anggap aja tadi itu prolog serba ga jelas, nah kali ini aku akan bercerita serius, ^^

Aku tidak sendiri menjadi tangan kanan kepercayaan Tuan Cho.

Masih ada Jonghyun Chan dan Minwoo Chan.

Mereka sama sepertiku. Mereka juga yatim piatu dan di pungut entah dari mana oleh Tuan Muda. Tapi yang pasti, rasa berhutangnya hampir sama besarnya seperti yang kurasakan, karena Jonggie Chan dan Minwoo Chan bersikap sangat loyal pada Tuan Muda

Yah bisa di bilang kami seperti pengawal pribadinya dan kami memiliki kemampuan berbeda beda yang entah kenapa sangat berguna bagi Tuan Muda kami

Aku yang punya kemampuan menyamar paling hebat

Jonggie punya kemampuan menganalisa dan mencari informasi secara akurat

Dan juga si kuat Minwoo yang menguasai berbagai jurus bela diri

Tadinya Tuan Muda Cho biasa biasa saja menganggap kelebihan kami ini—tidak ada kesempatan apapun untuk menggunakannya

Sampai pada suatu saat…

Ketika Tuan Muda kami jatuh cinta pada seseorang…

***

“Cari tahu tentang Lee Sungmin” itu perintah pertama Tuan Cho pagi itu.

Kami bertiga yang di panggil keruangannya saling bertukar pandangan heran, “Tapi Tuan, apakah kami boleh tahu siapa dia??” tanya Minwoo—orang tertua di antara kami yang berani angkat bicara. Biasanya kami bekerja tanpa banyak tanya sih, tapi mengingat sifat tertutup Tuan Muda bukankah mengejutkan melihatnya tertarik pada orang lain?

“Apa aku harus menjawabnya” balas Tuan Muda dingin. Sontak kami bertiga menunduk dalam dalam—patuh sepenuhnya pada sikap mutlak pria ini

“Maafkanku Tuan” ucap Minwoo tulus

“Ah~” Kudengar Tuan menghela napas meski aku tidak bisa melihatnya. Kami masih saja menunduk sampai aku merasakan Tuan Muda berdiri dari kursinya

Kami semakin ketakutan. Tidak biasanya kami berani melawan atau menanyakan segala tugas kami. Jelas saja aku dan Jonggie langsung melotot ke arah Minwoo yang semakin merengut melihat kami juga ikut menyalahkannya

“Aishh, aku yang seharusnya minta maaf” perkataan janggal Tuan Muda menyadarkan kami bertiga yang saling melototi, “Mau sampai kapan kalian merunduk! Angkat wajah kalian!” suaranya kembali terdengar kasar sehingga kami pun refleks menegakkan badan dan menatap memelas ke arahnya—meminta maaf secara verbal hehehehe

“Sudah sudah! Aku tidak benar benar marah kok” ucap Tuan Muda mengibaskan tangannya, “Lagipula, cari tahu saja tentang dia—“ Secarik foto hitam putih terpampang di depan kami, Tuan Muda mengedarkannya kepada kami satu persatu

Wanita itu

Muda, manis dan…

EH??!!! DIA KAN!

“Ini Lee Sungmin yang…” kataku shock, Tuan Muda mengangguk singkat sementara Jonggie dan Minwoo memandang kami berdua bingung

“Ada yang kami tidak tahu?” celetuk Jonggie membuyarkan lamunanku dan Tuan Muda

“Ya…” jawabku lemas, “Orang ini—“ aku mengambil foto dari tangan Minwoo lalu menjelaskannya pada mereka berdua, “Dia..”

Yah bagaimana mengatakannya kalau aku dan Tuan Muda pernah suatu hari bertemu dengan seorang anak kecil—yah bisa di bilang dia seusiaku juga, yang siang itu tampak di tepi jalanan Seoul sedang mengais tempat sampah

Aku yang tahu rasanya menjadi pengemis sebelum Tuan Muda mengangkatku dari jalanan, tadinya mau memberikan beberapa roti kepadanya.

Tapi Tuan Muda malah menghalangiku lalu tanpa aba aba, dia sendirilah yang langsung menghampiri anak itu.

Aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan, tapi seingatku Tuan Muda kembali dengan seringaian lebar liciknya. Kalau sudah begitu, aku menganggap Tuan Muda pasti sudah melakukan hal buruk padanya

“Memangnya apa yang Tuan berikan pada anak itu?” tanya Minwoo masih bingung mendengar penjelasanku

Tuan Muda Cho menyeringai kembali—seringaian yang kadang membuat kami bertiga ketakutan, ia berjalan perlahan lahan—menghadap ke jendela sambil berbisik, “Aku memberikannya uang 3000 Won untuk hidup, kukatakan kalau ia boleh menerima uang itu jika sudah berjanji tidak akan mengemis lagi” Tuan Cho mengedikkan bahunya—acuh, “Dan aku mengancam, kalau sampai aku menemukannya mengais tempat sampah lagi, dia harus mengembalikan uang itu”

Kedua mataku melebar mendengarnya, tanpa bisa kutahan—aku langsung berteriak kasar padanya, “Cho Kyuhyun! Kau keterlaluan!”

Minwoo dan Jonggie menatapku sambil menahan napas. Tidak biasanya aku berani memanggil nama Tuan Muda secara langsung. Tapi terkadang, aku melakukannya kalau sikap Tuan Mudaku ini sudah sangat keterlaluan

“Kenapa?” tanya Cho Kyuhyun sambil beralih kepadaku, “Aku memberikan uang itu tidak secara cuma cuma, begitu juga dengan kalian bukan” Ya, Tuan Muda memang menyelamatkan kami dari jalanan, tapi bukan berarti kami tidak membalas budinya kan?

“Ya aku tahu, tapi bukan begitu caranya” kataku terlanjur kesal, “Waktu itu dia masih 13 tahun! Apa yang bisa dia kerjakan dengan uang sebanyak itu?? Uang pemberianmu paling hanya habis untuk bertahan hidup!” sanggahku terlanjur jengkel. Kyuhyun kadang kadang bisa menjadi kejam tanpa ia sadari

“Nah buktinya tidak” Kyuhyun merentangkan kedua tangannya dengan ringan, “Kemarin aku menonton pertunjukan A Midsummer Night’s Dream di Teater Aquamarine dan tebak siapa yang menjadi Helena di sana?” Jemari Kyuhyun menunjuk wajah polos yang terpampang di foto itu, “Lee Sungmin! See? Dia menjadi artis berbakat sekarang…nah tugas kalian adalah mencari tahu segala galanya tentang dia! Ingat, semuanya”

Kami bertiga masih tidak beranjak di tempat. Ya, kami hanya bertukar pandangan sementara raut wajah Tuan Muda bertambah kesal melihat kelambanan kami

“Apa yang kalian tunggu! Cepat lakukan!!!” teriakannya berhasil mengagetkan kami

Dan tanpa ba-bi-bu, kami langsung melesak—keluar dari ruangannya kemudian mulai menjalankan misi kami

***

Tanpa menunggu lama—tidak sampai 2 jam, Jonggie sudah menulis rapi di mesin ketik segala sesuatu tentang seorang bernama Lee Sungmin.

Ya, dengan mudah kami segera meluncur menuju Aquamarine, bertanya sana sini tentang Sungmin—anak baru yang ternyata mendapatkan peran secara tidak sengaja

“Ini Tuan” kata Jonggie sambil menyerahkan berlembar lembar kertas hasil penyelidikan kami, “Dia ternyata bukan aktris sungguhan. Salah satu aktris aslinya mengalami patah tulang tepat pada malam pertunjukkan sehingga Sungmin yang bertugas sebagai tukang bersih bersih di sana, terpaksa menggantikannya”

Tuan Muda kami mematung saat mengambil laporan dari tangan Jonggie, apa ada yang salah lagi?

Kami menahan napas menunggu reaksi aneh dari Bos Kami

“Dia bukan aktris?” ulang Tuan Muda dengan suara tercekat, what the Hell? Ada apa dengannya?? Kenapa Tuan Muda tampak… hmm, terguncang?

“Bisa di pastikan bukan” balas Minwoo seyakin yakinnya, karena kami tidak mungkin berani pulang tanpa berita yang akurat

“Ini tidak mungkin…” dengan wajah pucatnya, Tuan Muda membanting punggungnya ke badan kursi sementara kami berdiri gelisah di depannya. Jangan bilang kalau kerja kami tidak memuaskan? Tapi itu memang kenyataannya kok!

“Tuan Muda…” aku baru mau memanggilnya ketika sebelah tangan Bosku terangkat, aku berhenti berbicara

“Aku mau kalian melakukan sesuatu untukku” ucapnya sambil sesekali memejamkan mata

Kami bertiga tersenyum patuh sebelum Jonggie angkat bicara, “Apa saja Tuan Muda” ucapnya

Tuan Cho memejamkan mata sebentar sebelum membukanya perlahan dan ketika ia menatap kami—aku merasa ada perasaan asing yang tertera di sana, “Aku tidak mau tahu caranya, tapi berikan dia uang tambahan—buat Sungmin masuk kelas drama lalu pantau dia sampai dia lulus dari, aishh ada apa Jonggie!” bentak Tuan Muda karena kulihat Jonggie mengangkat tangannya, aku dan Minwoo hanya bisa menahan tawa melihat sikap polos sahabat kami itu

“Tuan Muda” panggil Jonggie lugu

“Ya” balas Tuan Cho masih tampak kesal

“Anda” Ia menunjuk wajah Bos kami dengan ragu ragu, “Anda sedang jatuh cinta ya”

“MWO??!!!!” Aku dan Minwoo berteriak histeris

Seorang Cho Kyuhyun bisa jatuh cinta? Apa itu tidak salah?

Tapi jawaban selanjutnya dari bos kami malah membuatku semakin histeris saja

“Kalau iya memangnya kenapa, itu wajar kan?” ucapnya cuek

INI TIDAK MUNGKINN!!!!

***

Tapi sepertinya indera Jonggie yang sangat tajam menjadi kenyataan.

Karena setelah hari itu, tingkah tuan kami semakin aneh aneh saja.

Buat apa coba? Dia menyuruh Jonggie membuat samaran sebagai salah satu pekerja kasar di teater pinggir kota. Hell! Cho Kyuhyun mau merendahkan diri menyamar hanya demi apa—coba kalian tebak? Demi mengamati Sungmin setiap harinya!

Ah aku salah—setiap saat maksudku T_T

Dan tindakan aneh bosku tidak berhenti sampai situ saja.

“Minwoo tolong singkirkan aktor Hangeng—pria China yang menjadi lawan main Sungmin itu”

“EH??” Jelas saja, Minwoo yang tidak pernah—koreksi, tidak akan pernah membunuh orang, terhenyak mendengar permintaan Bos kami.

Apalagi ini T_T

“Tuan…” panggilku sambil memijit pelipis mataku yang terasa pusing, “Jangan berlebihan…” bujukku selembut mungkin, “Aku tahu kau sangat mencintai Sungmin, tapi jangan cemburu buta begini dongg!”

“Lah?” Gantian, Tuan Mudaku tampak tersinggung mendengar ucapanku, “Memang apa hakmu melarangku cemburu! Lee Sungmin itu milikku!” katanya posesif, “Dan tidak akan kubiarkan ada seorangpun yang mendekatinya”

Sepasang mata kelam itu tampak berbahaya dan sedetik kemudian aku percaya kalau Tuan Muda bisa melakukan apa saja hanya demi Sungmin

“Tapi tidak membunuh” balas Jonggie yang sepikiran denganku, “Itu terlalu sadis Tuan, kasihan Minwoo Hyung…”

Minwoo mengangguk cepat dengan raut muka minta di kasihani. Ah, aku benar benar simpati padanya saat ini

“Ck! Kenapa kalian berpikir buruk terus menerus! Siapa bilang aku mau membunuhnya! Aku hanya bilang lenyapkan! Terserah kalian mau mengembalikkannya ke China kek, atau mengurungnya dalam rumah kek! Apapun asal Sungmin tidak akan menyukainya!”

EH?

Kami bertiga bengong seketika

Jadi maksud Tuan Cho itu…

“Tidak ada bunuh bunuhan Tuan?” tanyaku masih ragu

“Tidak ada Him Chan!!!”

“Yakin Tuan?” kali ini Jonggie yang berbicara, yeah, Jonggie punya kemampuan khusus yaitu membuat Tuan Cho suka naik darah mendengar ucapan lugasnya

“YAKIN!” Teriak Tuan Muda habis kesabaran, “Sudah sana kerjakan!!!!”

Dan sekali lagi, kami hanya bisa tertawa dalam diam sambil keluar dari ruangannya.

Yah, walau Tuan Muda suka bertindak seenaknya sendiri tapi Tuan Muda tetaplah Tuan Muda

Seseorang yang hanya kasar di luarnya namun sangat lembut di hatinya

*Untuk kali ini aku tidak bercanda ^^ aku sudah terlalu banyak hutang budi pada beliau seumur hidupku*

***

“Tuan Muda benar benar mencintai Sungmin-shi ya” gumam Minwoo saat kami bertiga bersembunyi di bagian bawah gedung teater Sapphire.

“Iya” jawabku sambil melamun, “Kau lihat saja Minwoo Chan, Dia rela menyuruh kita melakukan apapun demi Sungmin…” aku mengingat malam di mana Tuan Cho membangunkan kami tengah malam dengan wajah sangar, aku saja ketakutan melihat kemarahannya sampai ia menyuruh kami menghancurkan gedung teater tempat di mana Sungmin masih menjadi anggotanya.

Memang benar perkiraan Tuan Cho. Gedung itu hampir bobrok. Bahkan hanya dengan setengah kekuatan yang di keluarkan Minwoo, gedung itu bisa hancur seketika. Fuih, melihat itu, Tuan Cho langsung menghampiri kamar Sungmin, memapahnya lalu memindahkannya ke penginapan terdekat tanpa meninggalkan jejak

Begitu begitu Tuan kami pemalu loh. Dia hanya berani mengatakan apapun lewat surat T_T

Bahkan kami pernah menguncinya di kamar Sungmin supaya bos kami itu berani menyapanya ketika Sungmin dalam keadaan sadar—bukan tertidur

Tapi yang ada kami malah di hukum T^T. Katanya kami tega mengkhianatinya.

Ya ampun… Tuan muda bodoh! Kami kan bermaksud baik TAT

Dari situlah, kami kapok mengerjainya dan membiarkan Tuan Muda menjalankan semua rencananya sendiri

Segala rencana untuk membawa Sungmin menjadi aktris di Teater Sapphire—teater miliknya, bukan di tempat lain

“Masih lama ya Him Chan” gerutu Jonggie lelah berada di bawah panggung teater—tempat yang di tunjuk Tuan Muda untuk melakukan rencana balas dendam karena sebagian dewan Teater tega merencanakan siasat busuk untuk menjebak Phantom.

Padahal kalau saja mereka tahu—Phantom bos mereka, hehehe, pasti mereka tidak akan berani melawannya bukan?

“Salahkan Tuan Muda” sahutku sambil sesekali menguap, “Siapa suruh pake rencana serba dramatis seperti ini, memangnya~ hoam… Minwoo” panggilku pada lelaki yang dari tadi mengintip dari celah celah kayu mahoni di atas kami, “Kau kuat mengangkat 40 orang di dalam?” tanyaku sangsi, “Kalau kita gagal—kau tahu kan Tuan Muda bisa menghukum kita semua”

Jonggie bergidik di sampingku, ia sontak memukul lenganku—keras, “Jangan menakut nakuti Minwoo Hyung! Bodoh!” sungutnya sedikit ketakutan padahal Minwoo saja tertawa kecil, Jonggie memang terlampau polos T<T percaya banget dengan omonganku

“Tenang saja Jonggie, Him Chan” katanya tegas dan berwibawa—yah mungkin ini bawaannya karena dia adalah Hyung kami berdua di sini, “Aku kuat mengangkat mereka, kan ada kalian berdua yang akan membantuku…”

Tuh kan, Minwoo Chan kuat mengangkat—EH???

“Kami berduaa!!!!” teriakku berbarengan dengan Jonggie

“Iya” Minwoo sekuat tenaga menahan tawa, “Kita kan di tugaskan bertiga! Hehehehe, masa hanya aku sendiri yang kesusahan”

“Tapi kan—“

TING

“Eh itu tanda dari Tuan Muda! Ayo cepat kita tarik talinya!” Minwoo kembali siaga. Aku dan Jonggie tidak punya pilihan lain. Memang Minwoo memiliki tenaga di atas rata rata, tapi tetap saja, 40 orang???

“Baik Hyung” sindirku mengambil satu roda kayu yang sudah di kaitkan sedemikian rupa di setiap lantai lantai pesta

Salahkan otak canggih Tuan Muda kami yang punya rencana balas dendam aneh bin ajaib. Ia sudah membuat panggung sedramatik mungkin sementara kami—di sini, di bawah tanah, menunggu tanda jentikan jarinya untuk memulai ilusi di atas panggung

T_T

Nah sekarang kalian tahu kan kenapa sihir Tuan Muda bisa terjadi malam itu?

Karena ada kami—ketiga tangan kanannya yang ikut ambil bagian dalam setiap rencana Tuan Cho demi mendapatkan Sungmin

Bahkan kami rela menyamar sebagai gelandangan supaya bisa memergoki teater yang mengedarkan ganja kepada setiap aktor T^T.

Untung kami ngga ikut di tangkep huhuhu, Tuan Muda kayaknya lebih sayang sama Sungmin ketimbang sama ketiga pengawalnya yang setia ini TAT *Him Chan nangis sesungukkan* Kami tuh hampir kejar kejaran sama polisi karena di sangka pemakai, hiks, harusnya Tuan Muda naikin gaji kami kek, kasih tunjangan kalau ngga T^T lah ini? cuma dapet ucapan terima kasih! Titik!

“Ugh, Tuan Muda lama banget sih ngasih tanda lagi!!!” kali ini aku yang berteriak ngga sanggup, bayangkan saja, aku dan Jonggie masih masing menahan tali untuk 10 orang sementara Minwoo memegang 20 orang sendirian.

Kami udah kayak 3 orang gila yang harus kerja rodi menahan roda yang mengikat beban sama besar

“Kayak ngga tahu aja” Minwoo memutar bola matanya, “Ini kan first kissnya Tuan Muda, sama Sungmin lagi! Udah pasti sengaja di lama lamain”

“Tapi kita mau sampai kapan kayak gini Hyung~~~” rengek Jonggie yang manjanya suka kumat kalau lagi lelah, “Ini udah hampir 5 menit!”

“Iya! Ughh!” aku membenarkan lengan kananku yang menahan putaran roda agar tidak bergerak sebelum mengarahkan sebelah tangan mencapai stop kontak

“Jangan Him Chan!” tegur Minwoo tahu apa yang mau kulakukan, “Kau bisa di marahi Tuan Cho nanti!”

Aku tersenyum sejenak, “Masa bodoh!” balasku kemudian menekan stop kontak yang menyebabkan lampu teater kembali hidup seperti sedia kala

CKLEK

Aku menyeringai mengintip dari sela sela lantai kayu di atas kami.

Tuan Muda dan Sungmin-shi yang masih berciuman sontak saling melepaskan diri melihat lampu teater kembali aku hidupkan

Wajah mereka sama sama memerah. Tidak bisa kukatakan betapa tidak menyesalnya aku melakukan ini hehehe, urusan hukuman belakangan deh

“Ini memang menghibur Him Chan, tapi…” Jonggie yang berdiri di depanku menepuk pundakku—sok simpati, “Tuan Muda akan membunuhmu” katanya

“Iya” sambung Minwoo tanpa mau repot repot membelaku, “Aku turut berduka cita” ucapnya sambil menggelengkan kepala

“Ya! Aku kan melakukan ini juga untuk kalian—“

“HIM CHAN!!!!”

Ups, sepertinya aku benar benar menghadapi masalah besar sekarang. Karena kurasakan bulu kudukku merinding di sertai dengan hentakan kasar yang bisa di pastikan itu langkah kaki Tuan Muda Cho Kyuhyun

“Mati aku”

***

Tapi tidak! Aku tidak jadi mati hehehehe

Karena Sungmin-shi benar benar menyelamatkan hidupku T^T *Him Chan bersujud di depan Sungmin saat itu juga* Bayangkan saja, ketika Tuan Muda Cho mau menghukumku dengan menggantung tubuhku secara terbalik ( Ps : Itu memang hukuman kesukaan Tuan Cho setiap kali kami gagal menjalankan tugas) Sungmin-shi langsung mencegahnya dan mengucapkan kata kata—hmm, entahlah, aku tidak mendengar semuanya, tapi yang kutahu Sungmin-shi membelaku dan menenangkan Tuan Cho hanya dengan mengelus wajah pucatnya itu

Hanya dengan mengelus, Tuan Cho langsung luluh???

Coba aku yang melakukannya, pasti Tuan Cho malah membunuhku di tempat T^T

*Reader : Ya iyalah Him Chan, elo kan bukan Sungmin*

*Him Chan : huaaa T^T ngga reader, ngga author, sama teganya ternyata!*

Anyway, Tuan Cho juga akhirnya mau mengumumkan siapa dirinya. Ya, memang tidak banyak yang tahu kalau pemilik teater terkenal Sapphire adalah pria muda berumur 25 tahun.

Selama ini, Jonggie-lah yang menjadi asisten Tuan Cho kalau ia malas menemui beberapa klien kami

Intinya sosok Tuan Cho amat tertutup sampai hari ini.

Ah—aku suka akhir yang indah

Lihat saja, betapa wajah Tuan Cho berubah lembut saat meraih tangan Sungmin dalam genggamannya atau saat mereka saling mengucapkan sumpah dan juga saat mereka kembali berciuman secara resmi di depan publik

Ya, Tuan Muda kami sudah tidak sendiri lagi. Kami sekarang juga punya Nyonya Muda yey!! ^0^

Hmm, mungkin kalau dengan Nyonya, kami bisa mendiskusikan masalah kenaikan gaji? Siapa tahu =P

***

“Aishh minggir Him Chan! Aku duluan yang ada di sini!”

“Tidak Minwoo! Aku duluan! Kau di bawah saja, mengintip lewat sela sela pintu!”

“Ssst! Kalian berdua bisa diam tidak! Kapan kita mau mengintip kalau begini!”

Aku dan Minwoo yang saling sikut sikutan langsung terdiam. Aku segera mengambil tempat masing masing sementara Jonggie sudah anteng terkapar di bawah sana, mengintip lewat bawah pintu

Aku yang kedapatan mengintip dari sela lubang kunci terheran heran, “Eh kok di kamar Tuan Muda ngga ada siapa siapa, sepi tuh” gumamku

“Iya” sambung Minwoo ikut heran, ia sendiri mengambil kursi lalu mengintip dari celah pintu bagian atas, “Kok kosong ngga ada orang?? Ini kan malam pertama mereka”

“Ngga mungkin” elak Jonggie ikut nimbrung, “Tadi aku lihat sendiri Nyonya sama Tuan masuk ke dalam kamar, tapi kok…emang ngga ada siapa siapa ya?” Tuh kan, dia malah bingung sendiri T_T

Saat kami kebingungan sendiri, tiba tiba sebuah suara lembut mengejutkan kami dari dalam kamar. Spontan kami segera terdiam dan kembali menajamkan telinga

“Kyuhyun”

“Hmm”

“Aku mau mengakui sesuatu padamu”

“Apa??”

Kami memasang telinga lebih dekat—mendengar suara Nyonya baru kami yang sayup sayup

“Aku sebenarnya sempat menyukai orang lain selain dirimu”

“MWO!”

Sudah bisa kutebak, Tuan Muda pasti marah besar. Minwoo hanya terkekeh senang melihat siluet Tuan Muda dengan muka marah tapi ngga bisa ngapa ngapain

Ya iyalah. Tuan Muda memang bisa marah, tapi dia ngga mungkin bersikap kasar pada Sungmin-shi

“Jangan marah dulu” ucap Sungmin-shi membujuk, “Itu hanya kenanganku sewaktu kecil, kau sudah pasti tahu kalau aku itu yatim piatu bukan?”

Aku tidak mendengar Tuan Cho menjawabnya jadi kuduga ia mengangguk tanpa bisa kulihat jelas dari lubang kunci

“Nah—dulu, ada seorang lelaki, seumur denganku juga yang memberikanku uang, 3000 won! Kau tahu! Dia baik sekali, walau yah, dia berbicara dengan kasar”

DEG DEG DEG

Sungmin-shi masih mengingatnya???

“Apa yang di katakannya?” desak Tuan Mudaku tidak sabaran. Suaranya tidak lagi kasar, ia malah terdengar lebih bahagia

“Ia mengatakan, supaya aku berhenti mengemis atau mengais tempat sampah lagi, dia bilang, aku harus menggunakan uang itu sebaik baiknya untuk hidup sehari hari, tapi kau tahu??” Kulihat Nyonya baru kami, berpaling membuat tubuhnya berhadapan langsung dengan Tuan Muda Cho. Mereka saling berpandang pandangan di depan jendela kamar

“Apa?”

“Aku tidak membelanjakan uang itu”

“Apa kau gila Sungmin! Jadi selama ini kau apakan uang itu!”

“Aku menyimpannya” jawab Nyonya kami teramat polos

Tentu saja Tuan Muda kesal, aku saja yang mengintip di luar sini, menepuk jidatku keras keras sementara Minwoo hanya tersenyum tipis melihat raut wajah Sungmin memerah malu di dalam kamar

“Jonggie kau punya teman tuh—sama polosnya” ejek Minwoo yang mendapatkan tatapan menusuk dari Jonggie

“Ya! Aku tidak sepolos itu!”

“Ssst! Jangan keras keras Jonggie! Jadi mengintip ngga!” cegahku saat melihat mereka berdua mau berdebat lagi, aishh kami jadi tidak konsentrasi kan

“Jadi kau selama ini hidup bagaimana??? Lugu itu ada batasnya Sungmin!” Tuan Cho mulai marah tidak karuan, ia melepaskan tangan Nyonya dari genggamannya sebelum mondar mandir tidak jelas, sesaat ia berhenti, tampangnya berubah ngeri, “Kau tidak melakukan hal yang—“

“Tidak Kyuhyun!” bantah Sungmin bisa menebak pikiran Tuanku, “Aku tidak serendah itu! Aku bekerja menjadi tukang cuci piring, tukang bersih bersih dari satu teater ke teater lainnya sebelum kau datang dan memberikanku uang untuk sekolah drama…” Sungmin menghela napasnya sejenak, “Lagipula kenapa kau yang marah—aku kan sedang bercerita!”

“Tapi kan Minnie—“

“Intinya!” Nyonya kami memotong cepat, “Aku menyimpan uang itu—bermaksud mengembalikannya kalau pria itu muncul kembali, tapi setelahnya aku tidak pernah melihatnya lagi…apa dia sudah menghilang ya”

Aku tersenyum penuh arti melihat perubahan wajah Nyonya kami. Ia terlihat murung—tidak mengindahkan kenyataan kalau Tuan Cho bisa saja cemburu buta mendengarnya khawatir tentang orang lain

Tapi untungnya, Pria itu bukan orang asing bagi Sungmin-shi, bukan orang asing pula bagi kami bertiga

“Lalu…” Tuan Muda berjalan perlahan kembali mendekat ke arah Nyonya, “Pertanyaannya sekarang, apa kau masih mencintai orang itu?”

“Kyu…”

“Sudah jawab saja Sungminnie, aku tidak akan marah”

“Ya jelaslah, ngga marah orang pria itu juga Tuan Muda” komentar Jonggie di bawah sana. Aku hanya tertawa tanpa suara mendengarnya sebelum kembali mengintip.

Ternyata kalau hanya berdua saja dengan Nyonya, Tuan Muda itu romantis ya

“Aku…maaf Kyu, tapi jujur—aku memang tidak bisa melupakannya. Dia orang pertama yang baik kepadaku, di saat—“

Perkataannya terbungkam. Aku hanya bisa memalingkan wajah dari lubang pintu.

Bukannya aku tidak pernah melihat orang berciuman atau apa. Tapi…melihat tatapan Tuan Muda pada Nyonya Sungmin, aku merasa itu terlalu privasi.

“Sudah yuk, kita pergi saja” ajak Minwoo yang entah sejak kapan sudah berdiri di sampingku.

Aku tanpa banyak bicara langsung mengiyakan permintaannya

“Iya kita sebaiknya pergi” sahut Jonggie pelan. Hahaha, mungkin mereka merasakan apa yang kupikirkan.

“Yuk” Minwoo merangkul pundakku sementara Jonggie mengacak acak rambutku, kami bertiga berjalan menuju ruang depan teater Sapphire ketika sebuah suara dingin memanggil kami dari dalam kamar

“Jonghyun”

Langkah Jonghyun langsung berhenti. Aku dan Minwoo mendadak menggigil ketakutan, itu tadi kan suara—

“Minwoo”

“Aishh!” Minwoo menggerutu teramat pelan sebelum berhenti melangkah juga di sebelah Jonghyun

Pasti habis ini aku deh T^T

“Him Chan”

Tuh kan!

Tanpa mau repot repot membuka pintu kamarnya, Tuan Muda yang sangat kami hormati ini berteriak dengan suara kencang

“BESOK KALIAN AKAN DAPAT HUKUMANNYA KARENA BERANI MENGINTIPKU! INGAT ITU!”

“Ampun Tuan Muda!!!!” segera, tanpa bisa di rem, kami melesat mendobrak kamar, bersujud di depan Tuan Muda kami yang wajahnya sudah merah padam

“Ya! Ya! Kenapa kalian malah masuk! Sana pergi!” usir Tuan muda

Perintahnya kali ini tidak kami turuti, jujur saja—Tuan Muda kalau menghukum kami tidak setengah setengah sih, jadi wajar kami ketakutan T^T

Maka dari itu, daripada minta maaf terus sama Tuan Muda, kami lebih memilih merayu Nyonya baru kami yang jelas hatinya lebih lembut dari Tuan Muda

Tuan Muda kan hatinya terbuat dari batu!

*Him Chan cari mati*

“Nyonyaa~~~” rengek kami sok imut, namun bukannya marah, Sungmin-shi malah tertawa terpingkal pingkal melihat tingkah kami, tidak lupa di sampingnya, Tuan Muda Cho tampak semakin murka

“Pergi sana! Kalian mengganggu malam pertama kami!!!”

“Tidak mau! Sampai Tuan mencabut hukuman kami”

“Ya! Pergi tidak!”

“Tidakkkkkk”

“Kalian minta kupecat rupanya?”

“MWO??? Andweeeee!!!!! Tuan Muda!!!”

“Jangan begitu Kyuhyun, mereka kan orang kepercayaanmu”

“Tapi Sungmin mereka mengacauhkan malam pertama kita!!!!!!”

Dan malam itu, menjadi malam paling kacau seumur hidup Tuan Cho karena kami—pengawal setianya, malah menjadi pengacau di malam romantisnya bersama Nyonya baru kami.

Heheehehe, maafkan kami Tuan ^^ kami kan tidak sengaja T^T

THE END

Special thanks to : Him Chan (B.A.P), Ha Minwoo (ZE:A), Jonghyun (SHINee)

And our beloved wonderlander : Nova, Sarah, Feris, Bulan Yue, Lia, Vinnyta, Succiie Rachma, Citii Fatimah, Hoshi, Rayi, Kim Jung Elf, Lee Hyo Hwa, Hikari, Alona Sari, Q-tete, Yuliana, Yuliana Dewi, Ping Kan, Dina Dindra, Hani, Aria, Oline, Hera, Rosa, Natasya, Amy, Hilda, Yoshiri, Rhya, Cho Nia, Fadhillah, Eriko, Desiy, VennyFitri, Farkha, Thieaann, Kubisgaga, Shiro-chan, Anggrainak, Natasya Octavia, Jinmi, Gaemiiiiing, Franzeska, Ping again ^^, NichiKibum ^^, My Black Smile, Motchika, Ghina, Tyaz, Saramdeuri, Nissa Han, Kartika Kawaii, Misswookieew, Fine, Umi, Balqis, Chokeyta, Abee, Writereadmyheart, WhiteViolin, Uminnie_Bunny, D.Magda, Ray Donghae Hae, Peiniliana, DeeeElf, Kristielf, Gitta^^, ChubbyKyuMinHae, Sarnikelodeon, Yani, Soyuminnie, Ryu, Airaaaaa, Kireinasweet, Vanny, Winecouple, Siikyucrut, Raihan, Desiana, Lee Chiiwoon, Natasya Safetyani, Putmelmel, Zelyn, Cho Leeya Elf, Aida Jonas Qnan yang berhasil membuat gw ber’NIAT’ menulis sepenggal kisah terlewatkan ini

 

Hope u like it =)

 

Maaf terlalu mengecewakan, hanya ini cerita yang bisa saya persembahkan di sela kesibukan saya TAT

 

 

Maaf juga ga bales wall

Maaf ga pernah nongol

Maaf ga bales mention

 

Maap aja ya T^T kasian author ini nanti kebanyakan dosa ^^

 

 

Akhir kata,

 

Salam Opera! #gubrak