≈No Other Like U-Thirty Six-{Past}≈

“Arggghhhhh” Kyuhyun berteriak sambil menghempaskan berkantung kantung tidur berwarna biru muda di dalam bak besar. Kedua tangan bertolak pinggang dengan pakaian setengah basah akibat air cucian. Keringat Kyuhyun juga mengalir deras—padahal baru belasan kain yang baru di bilas

“ada apa?” tanya Sungmin tergopoh gopoh menghampiri Kyuhyun di kebun belakang rumah, sejenak Sungmin mengerti melihat wajah frustasi Kyuhyun mengerjakan semua cucian itu

Sungmin maju selangkah sebelum mendengar teriakan kencang Kyuhyun, “ngapain kamu kesini!! Sana balik ke dalam!!” gertak Kyuhyun sambil melotot tajam

Sungmin berhenti dengan raut wajah kebingungan, “mau bantuin kamulah, nanti bisa ngga selesai selesai Kyu” namun lagi lagi Kyuhyun mengeringkan kedua tangan lalu mendorong tubuh Sungmin ke arah dapur, “bisa di bilangin ngga sih?! aku ngga apa apa, udah sana nonton telenovela kesukaan kamu aja” gaya mengusir Kyuhyun malah membuat Sungmin menyeringai lebar, “kita nonton berdua setelah nyelesain ini, gimana?”

“ngga bisa Minnie! Aku ngga bisa selesain ini dalam waktu satu jam” keluh Kyuhyun seraya menyeka keringat akibat panas matahari bercampur lelah sehabis mencuci

Sungmin bersikeras—dia memang selalu egois semenjak mengandung, “aku mau nonton sama kamu!” katanya ngotot

“tapi Minnie”

Sungmin menghentakkan kaki beberapa kali sebelum mendelik tajam ke arah Kyuhyun, “aku mau nonton berdua!!!” pekiknya setengah berteriak—tetapi itu berhasil, Kyuhyun menutup telinganya dan mengangguk cepat, “iya kita nonton berdua deh” kata Kyuhyun kalah

“Yess” Sungmin makin melebarkan senyum terbaiknya. Melihat itu tiba tiba Kyuhyun lupa bagaimana caranya bernafas—Sungmin berhasil membungkam Kyuhyun untuk kesekian kali

“hmm, aku harus menelepon Appa deh” Kyuhyun punya ide cemerlang, ia mengambil handphone dari balik saku lalu memencet beberapa nomor

“Appa? Iya…ini aku ada perlu” sahut Kyuhyun, Sungmin menunggu Kyuhyun dengan tatapan ingin tahu. Apa hubungan antara cucian, nonton dan Appa?

Kyuhyun menuntun Sungmin hingga ke ruang TV, “gini Minnie mendadak kepingin nyuciin kantung tidur bekas kemarin kami menginap Appa..iya…”

“Ya!! Ch~fanklgna” suara Sungmin langsung teredam karena bungkaman tangan Kyuhyun—ia memberi isyarat agar Sungmin tidak berbicara apapun

“tapi Appa tahu kan, murid kami banyak—masa Appa mau membiarkan Minnie yang sedang hamil mencuci kantung tidur berjumlah ratusan, aku sendiri tidak tega Appa…” Kyuhyun pura pura bersuara frustasi, “ jadi bisa tidak Appa menyuruh orang laundry mengerjakannya—hmm…aku sih tidak punya uang untuk membayar mereka…..” Kyuhyun memejamkan mata seperti keadaan orang berdoa seraya tangannya yang bebas saling bersilang—berharap kebohongan Kyuhyun tidak terbongkar

Sungmin hanya bisa menggelengkan kepala, tapi apa mau di kata—Kyuhyun berhasil meyakinkan *salah* membohongi orang tuanya sendiri

“Yess, makasih Appa!!!”

Klik

“kamu tega banget sih, orang tua sendiri di kerjain” dengus Sungmin sambil mengambil posisi duduk enak karena sebentar lagi drama telenovela akan di mulai

Kyuhyun mengangkat bahu—acuh, “sebagian salahmu, jadi cewek egois!!” sindir Kyuhyun gemas, “nonton aja pake di temenin”

Sungmin segera menoleh cepat, matanya menyipit, “oh jadi kamu ngga suka nemenin aku?!” nada suara Sungmin meninggi

Sifat Sungmin yang sensitif kembali membangkitkan jiwa galak Kyuhyun, “Ngga! Film ngga mutu aja di tangisin” balas Kyuhyun tidak mau kalah namun tetap tenang—tidak seperti Sungmin yang malah mengusap dada karena tidak tahan dengan sikap Kyuhyun yang arogan

“Kau…” Sungmin terduduk secara dramatis, mata Sungmin mengecil dan sebulir air mata mulai menetes halus membanjiri kedua pipi Sungmin

“hikss”

Kyuhyun menengok ke samping—ke arah Sungmin, ia menganga lebar mendapati Sungmin malah sedang menangisi pertengkaran kecil mereka

“aduh, kamu kenapa??” buru buru Kyuhyun memeluk tubuh Sungmin sambil mengelap air mata Sungmin yang malah tambah deras mengalir

“Huee, kamu jahat banget..hiks” Sungmin sibuk menangisi sesuatu yang tidak penting sementara Kyuhyun semakin merasa bersalah

Kyuhyun tadi ingin berbalik membentak Sungmin jika tidak ingat kalau Sungmin cepat berganti mood karena sedang mengandung

“Iya…iya aku salah…” bujuk Kyuhyun panik karena tangisan Sungmin masih terdengar dari balik dekapannya, “udah ya”

Sungmin masih terus terisak, tetapi tiba tiba ia terhenti saat mendengar suara alunan melodi jazz bercampur country dan sedikit trot dari layar TV. Soundtrack drama kesukaan Sungmin menggema merdu, hal itu yang menjadikan Sungmin melepaskan pelukan Kyuhyun lalu bersimpuh lebih tegak agar tidak ketinggalan sedikitpun tayangan telenovela

“kamu…” suara Kyuhyun menghilang—dia tidak bisa habis pikir bagaimana bisa orang jutek, cengeng dan acuh dalam waktu bersamaan—sekaligus pula

Kyuhyun membenamkan kepala di bahu sofa—lesu sambil memandangi Sungmin dari samping, begitu tekun menonton. Kyuhyun melihat bagaimana Sungmin terkaget, berubah sedih atau tersenyum mengikuti alur cerita itu. Semua sikap Sungmin malah menjadi tontonan tersendiri untuk Kyuhyun—ia malah tergelak ketika Sungmin siap siap mengambil sekotak tissu karena ada adegan perpisahan sepasang kekasih

“Kyu” Sungmin mengusap lendir yang mulai keluar dari hidungnya

“apa?” balas Kyuhyun masih tidur tiduran di samping Sungmin

“kalau kita pisah kayak mereka” Sungmin mendelik ke layar TV, “kamu bakal nangis ngga?”

“HA?” Kyuhyun kembali duduk tegak—dia menatap sangar seolah olah menganggap pertanyaan Sungmin barusan, bisa saja terjadi

“Jangan pernah berkata seperti itu” Kyuhyun memberi penekanan kata per kata, matanya terpejam—berusaha tidak memarahi Sungmin karena menanyakan hal yang mustahil—mustahil dan tidak terbayangkan oleh Kyuhyun

“Aku tidak senang Minnie” kata Kyuhyun mengingatkan sekali lagi—nada suaranya mulai memelan namun memberi penegasan serius

“Kamu emang beneran bakalan nangis?” ulang Sungmin tidak sadar sedang membangunkan macan tidur

Wajah Kyuhyun berkedut marah, “bukan itu!! Kalimat sebelumnya!!”

“pisah?” tanya Sungmin polos

“Iya Minnie” Kyuhyun menggertakkan giginya

“Oh, tenang saja….aku kan cuma bertanya” Sungmin malah santai melanjutkan menonton sedangkan Kyuhyun mencoba rileks sambil membenamkan wajah di telapak tangan, “tetapi itu tidak lucu Minnie, sesaat aku merasa kalau kita betul betul akan pisah” bisikan Kyuhyun tidak begitu terdengar, Sungmin terus saja fokus ke depan dan mengikuti alur cerita

Mungkin betul, telenovela yang sedang di tonton Sungmin hanya kejadian berlebihan bagi seorang Kyuhyun

Tetapi tidak—tidak ketika salah satu kejadian di telenovela itu benar benar terjadi pada kehidupan mereka

~0~

Berkat bantuan ‘finansial’ dari Appa Donghae, Sungmin dan Kyuhyun terbebas dari amukan raksasa *author di bunuh* eh maksudnya terbebas dari amukan Bu Tukinem yang sengaja meneliti satu persatu kantung tidur—sedikit saja noda terlihat, Bu Tukinem sudah bersiap menyuruh mereka berdua mencuci ulang

Namun Bu Tukinem tampak kecewa, tidak ada kesalahan berarti. Kyumin terbebas dari hukuman lanjutan. Mereka memohon diri kembali ke kelas meninggalkan Bu Tukinem yang masih penasaran, masa iya mereka berdua bisa membersihkan kantung sebanyak ini hanya dalam waktu semalam

“Aish, mana semuanya wangi banget, kayak baru lagi” ujar Bu Tukinem menirukan salah satu merek pengharum baju tanpa di sengaja

TING TONG

“Sebentar” Sungmin bergegas membuka pintu rumah

Seorang petugas pos tersenyum ramah sambil menyerahkan beberapa surat kepada Sungmin. Setelah selesai menandatangani, Sungmin memilah milah surat tagihan, surat dari dokter kandungannya dan..

“Eh”

Sungmin membalikkan sebuah surat hijau dengan nama Sungmin yang tertulis formal di depan halaman

“dari siapa?” bisik Kyuhyun dari belakang, membuat leher Sungmin bergidik, “kau bisa tidak mengurangi sifat burukmu itu?” keluh Sungmin sambil duduk di ruang tamu, Kyuhyun bergumam kecil lalu mengikuti langkah Sungmin

“itu surat undangan kemana?” ulang Kyuhyun masih penasaran

Sungmin tidak menjawab

Dia masih mematung. Kedua tangan Sungmin memainkan surat itu dengan raut muka suram, pantas saja Kyuhyun makin tergugah untuk merebut surat itu dari tangan Sungmin

“Lihat!” meski Sungmin berontak tetapi tubuh Kyuhyun lebih gesit, dia berhasil mengambil surat itu dan membuka isi dalamnya

“Ini undangan reuni SMP kamu, minggu ini” Kyuhyun menoleh pada Sungmin yang malah masih mematung dan menatap jauh ke depan—ia melamun

“Minnie..kamu kenapa” Kyuhyun berpindah tempat duduk mendekat Sungmin lalu mengelus wajahnya perlahan, “kamu ngga enak badan?” ulang Kyuhyun makin khawatir karena Sungmin tidak menjawab apapun

“Minnie!!” nada suara Kyuhyun meninggi

Tetapi Sungmin tetap bergeming, ia hanya menggerakan kepala sedikit baru berkata, “Kyu, aku ngga mau pergi ke reuni itu” bisik Sungmin memohon

“kenapa? Kamu ngga kangen sama teman teman di SMP?” ujar Kyuhyun agak heran—kenapa Sungmin seperti menyembunyikan sesuatu

“tidak” jawabnya spontan tetapi buru buru Sungmin membenarkan kalimatnya, “maksudku…tidak juga—lagipula kita sibuk belajar untuk ujian kan?” kelihatan sekali Sungmin berusaha menghindari acara ini

“tetapi acaranya Minggu Minnie, sudahlah kita pergi saja” ajak Kyuhyun, raut wajahnya memancarkan kecurigaan besar dengan sikap Sungmin yang semakin aneh

Sungmin tidak menjawab—dia terus bergerak gelisah sambil memainkan undangan itu di tangan Kyuhyun, “tidak..aku tidak mau” kali ini nada suara Sungmin berubah memohon, tetapi sayang itu malah membuat Kyuhyun makin memaksakan pendapatnya, “ada apa?” selidik Kyuhyun lebih jauh

“tidak….” Sungmin menggantungkan ucapan, tatapannya kembali sayu, “aku hanya tidak mau pergi”

‘pasti ada sesuatu’ pikir Kyuhyun curiga

“Ayolah, nanti aku temani” bujuk Kyuhyun setengah memaksa—dia hanya semakin penasaran dengan apa yang di sembunyikan Sungmin, pasti ada hubungan mengenai reuni ini atau tentang SMP nya dulu

Sungmin sudah berusaha mengelak lagi—tetapi tidak jadi karena Kyuhyun berjanji akan menemaninya

“baiklah aku mau” Sungmin memaksakan diri untuk tersenyum—terlihat miris, “karena ada kau, aku mau” bisik Sungmin lebih kepada diri sendiri

Kyuhyun sedikit bingung mendengar perkataan Sungmin, tetapi ia menghempaskan pikiran itu dan membalas senyuman Sungmin

Hari Minggu

“Ugh”

“sudah tidak usah di paksakan”

“tapi…”

“ini pakai saja”

Sungmin menyerah, dia mengambil gaun ibu hamil berlengan panjang berwarna putih. Gaun itu sengaja di beli oleh Kyuhyun khusus untuk acara reuni. Beberapa menit yang lalu, Sungmin sempat menolak dan memaksakan memakai kaus Kyuhyun. Jelas saja Kyuhyun menggertak, “ini acara resmi Minnie, masa pake kaus sih” dengusnya secara terang terangan

“Iya deh” sekarang Kyuhyun membantu Sungmin mengikat tali kecil di pinggang gaun lalu memilinnya lembut di belakang punggung Sungmin

“selesai” Kyuhyun sedikit merapikan rambut Sungmin sambil tersenyum bangga menatap bayangan wajah Sungmin dari cermin

“istriku tetap cantik meski sedang hamil” puji Kyuhyun tanpa berlebihan

Pipi Sungmin bersemu merah—tetapi sesaat senyum ramah Sungmin menghilang, dia malah mengelus wajah Kyuhyun belakang, “kau percaya padaku bukan?” tanya Sungmin mengejutkan Kyuhyun

“iya,” Kyuhyun terdiam sejenak, “ada apa?”

“tidak” Sungmin menarik nafas panjang—seperti menguatkan diri dan kembali tersenyum, senyuman yang sama waktu menyetujui pergi ke reunian. Senyuman yang Kyuhyun tidak sukai, karena ada segurat kepedihan di sana—tanpa Kyuhyun apa yang sebenarnya di sembunyikan Sungmin

“kita berangkat” ajak Sungmin menarik lengan Kyuhyun keluar kamar

Mereka berangkat menggunakan taksi ke arah perkotaan. Penyelenggara acara memang sengaja menyewa sebuah aula hotel mewah ternama untuk tempat pertemuan, bahkan mereka berniat menyambung hingga jam makan siang nanti

Acara baru saja di mulai ketika Sungmin di gandeng Kyuhyun masuk ke dalam hotel. Semua teman teman di sana terdiam. Mereka menengok ke arah Sungmin sambil berbisik bisik

Raut wajah Sungmin terluka—dia terus berpura pura tersenyum hanya saat Kyuhyun menoleh ke arahnya. Sungmin menarik Kyuhyun ke salah satu kursi yang masih kosong lalu duduk di sana, tidak berniat mengenalkan Kyuhyun kepada salah satu dari mereka—tidak seorang pun

“temanmu yang mana saja” Sungmin mendesah, akhirnya Kyuhyun akan bertanya tentang itu. Tetapi Sungmin tidak mungkin bisa menjawab Kyuhyun, tidak untuk saat ini dan di tempat ini pula

“A..

Baru saja Sungmin membuka mulut, segerombolan wanita mendekati mereka berdua. Wajah mereka yang mengejek serta seringai lebar membuat Sungmin semakin was was, ia terus mengutuki diri karena membiarkan Kyuhyun memaksanya datang kemari

“Hai Lee Sungmin, apa kabar?” tanya sang wanita itu basa basi

Hanya dengusan kesal di lempar dari bibir Sungmin sebagai jawaban

Tidak hanya wanita itu yang terkejut, Kyuhyun juga ikut terperangah karena sikap Sungmin tiba tiba kasar kepada orang lain

“Ku kira kau tidak datang” lanjutnya tanpa mengindahkan usiran Sungmin barusan

Sekarang semua alumni angkatan Sungmin malah menonton mereka berdua ah salah tepatnya menonton Sungmin dan Kyuhyun

“ada apa ini?” bisik Kyuhyun mulai tidak nyaman di tonton banyak orang

Wanita itu berpindah sasaran, ia tersenyum lebar ketika melihat sosok Kyuhyun di samping Sungmin, “Kau siapanya? Adik atau teman?”

Meskipun Kyuhyun masih bingung dia tetap menjawab, “aku suaminya, kenalkan aku—

“Oh, kau mau saja di jebak oleh Sungmin kasian” suara ejekan wanita itu di sertai dengan tawa sinis dari sebagian undangan—hampir seluruhnya

Mereka menertawai Sungmin

Kyuhyun sudah berdiri penuh amarah namun tangan Sungmin cepat menangkap tindakannya itu, “sudah kubilang Kyu, kita tidak datang kemari” desis Sungmin lemah

Karena suasana hening, ucapan Sungmin malah terdengar lebih jelas

“Iya…kau pasti takut kan Sungmin” langkah wanita itu bergerak mendekat, “kau takut suamimu yang tampan ini tahu bagaimana dirimu yang dulu?” ia mengangkat alis

“dulu? Apanya?? Kuharap kau jaga mulutmu!!” teriak Kyuhyun tidak bisa menahan diri lagi. Sungmin hanya menunduk—menahan tangis

Wanita itu tetap bergeming, “lihat dirimu sekarang, hamil?” seorang lelaki dari belakang berbicara lebih keras menyahut tanggapan sang wanita, “sudah kuduga memang Sungmin liar dari dulu”

Gumaman demi gumaman melembung dan menyuarakan satu hal yang sama

Mereka menghina Sungmin, hanya itu yang dapat di tangkap telinga Kyuhyun

“CUKUP!”

Semua ‘teman SMP’ Sungmin mendadak hening

“Cukup!” teriak Sungmin bercampur isakan, ia menutup mulut—berusaha tidak menangis, “cukup….Aku bukan orang seperti yang kalian pikirkan, tetapi terus saja kalian menghakimiku!!” pertahanan Sungmin runtuh, ia hampir terduduk jika tidak di tangkap lengan kokok Kyuhyun

“kita pulang” ajak Kyuhyun sambil menatap tajam ke arah mereka semua, “kau benar Minnie, lebih baik kita tidak kemari”

Kyuhyun membopong tubuh Sungmin hati hati lalu berjalan keluar ruangan

Meninggalkan beberapa tatapan tidak puas serta lengkingan ejekan yang masih tertinggal di dalam sana

“Aku sudah bilang tidak mau kesana, kenapa kau memaksaku!!!” Sungmin menghempaskan tangan Kyuhyun yang melingkar di pinggang dan menjatuhkan diri di atas kasur

“Tapi”

Sungmin menengok ke arah Kyuhyun—sorot matanya menusuk, “jangan di bahas lagi” desis Sungmin seraya mengangkat selimut untuk menutupi tubuhnya sendiri

Kyuhyun hanya bisa menengadah tanpa mendapat jawaban yang jelas, kenapa teman Sungmin bersikap begitu, ada apa dengan Sungmin saat dulu—dia masih duduk di bangku SMP, ada apa ini????

Sepanjang hari Sungmin menolak berbicara dengan Kyuhyun. Ia bahkan tidak mau menonton acara telenovela lagi. Sungmin terus menggeleng dan menggeleng ketika Kyuhyun menanyakan ada apa?

Perlahan Kyuhyun tahu, itu topik terlarang untuk Sungmin. Dengan terpaksa Kyuhyun menekan rasa ingin tahu dan mulai mengajak Sungmin membicarakan hal lain. Untungnya Sungmin berhasil di bujuk, ia mulai tersenyum setelah 2 hari terlihat murung dan menunjukkan sikap seperti biasa

Hal itu tentu membuat Kyuhyun lega—ia mulai melupakan semua itu, semua tentang masa lalu Sungmin hingga suatu saat Kyuhyun tidak bisa memendam rasa penasaran lebih lagi

***

“Hai namja!!!”

Suara tinggi itu memanggil Kyuhyun yang baru saja berbelanja susu untuk Sungmin dari supermarket Yesung

“Tunggu!!” wanita itu mengejar langkah Kyuhyun—dia tidak tertinggal karena akhirnya Kyuhyun memberanikan diri menoleh ke belakang

“Kau?!” hardik Kyuhyun mengingat jelas siapa wanita itu—wanita sama yang menghina Sungmin di acara reuni

“Hai” dia malah tersenyum lebar, “Aku Miiju, Kim Miiju” ia mengulurkan tangan tetapi tidak di sambut sama sekali oleh Kyuhyun yang malah kembali berjalan menjauhi Miiju

“Hei, tunggu!! Aku mau berbicara sesuatu denganmu” Miiju membentangkan kedua tangan menghalangi jalan di depan Kyuhyun, dia memang wanita keras kepala

Kyuhyun mempertimbangkan sejenak—ia mau menggeleng ketika Miiju berkata, “aku tahu tentang Sungmin dahulu…kau tidak mau tahu? Apakah kau tidak bertanya tanya kenapa Sungmin di benci atau di jauhi satu angkatan, atau kenapa dia bersikap menyembunyikan sesuatu darimu?”

Kyuhyun terpancing, ia kalah

Miiju menyeringai penuh kemenangan sambil mengajak Kyuhyun duduk di sebuah café, “sekarang ceritakan semuanya” perintah Kyuhyun bersikap tidak sabar

Miiju memainkan sedotan di dalam gelas, tatapannya menilai rupa Kyuhyun—tampan. Miiju memang tertarik kepada Kyuhyun saat di acara reuni kemarin.

Miiju tahu kebenaran tentang Sungmin akan membuat mereka terpecah belah dan itu berarti…

“Aku bisa memilikimu” bisik Miiju seorang diri

“ha?” untungnya Kyuhyun tidak mendengarkan seksama

Miiju menggeleng lalu menggeser tubuhnya dekat ke kursi Kyuhyun, “begini…..

Sungmin memasak sup tulang ayam kegemarannya sambil menyiapkan sepiring kimchi untuk Kyuhyun. Piring dan hidangan sudah tertata rapi tetapi hingga detik ini Kyuhyun belum pulang juga

“aduh, beli susu dimana sih? lama amat”

Dari tadi Sungmin sudah mencoba menelepon telepon genggam milik Kyuhyun, tetapi tidak di angkat. Chulie dan Kibum juga tidak tahu keberadaannya. Hal ini membuat Sungmin semakin was was—takut terjadi sesuatu pada Kyuhyun

Apalagi hari semakin malam, tetapi tidak nampak sosok Kyuhyun membuka pintu depan. Sungmin benar benar ketakutan sekarang, dia mondar mandir di depan ruangan sambil melongok ke luar jendela. Baru saja Sungmin memutuskan akan menyusul ke tempat Yesung ketika bunyi tarikan gagang pintu bergeser—dari arah sana Kyuhyun masuk ke dalam rumah dengan langkah lunglai

Melihat keadaan Kyuhyun, Sungmin tergesa gesa menghampirinya, “kau kenapa? Sakit?” tanya Sungmin panik sambil memeriksa kondisi tubuh Kyuhyun—tetapi aneh, Kyuhyun malah mengelak, menghindari tangan Sungmin yang mau menyentuh kening Kyuhyun

“Ada apa?” Sungmin terluka dengan penolakan Kyuhyun, ia bertanya tanya dalam hati apakah dia melakukan kesalahan hingga Kyuhyun bersikap dingin kepadanya sekarang

Padahal tadi pagi mereka baik baik saja

Kyuhyun duduk lemas, matanya terpejam dan ketika kedua mata Kyuhyun terbuka—tatapan dingin penuh tuduhan melayang ke tempat Sungmin berdiri

“Kyu” panggil Sungmin semakin cemas

“Jawab pertanyaanku sekarang” kata Kyuhyun kaku—menjaga jarak dengan Sungmin

“apa?” balas Sungmin mengalah, entah kenapa jantung Sungmin berdetak lebih cepat, bukan…bukan seperti biasa—jantungnya tidak tenang…melihat perubahan sikap Kyuhyun

“Apa benar kau…” mata Kyuhyun terpejam lagi, “tidak punya sama sekali teman, tidak satupun saat SMP?”

Sungmin membeku di tempat, darimana Kyuhyun tahu tentang hal itu

“Jawab aku!” bentak Kyuhyun serius

Sungmin mundur beberapa langkah, “Iya…aku..

“terus….” Kyuhyun memotong ucapan Sungmin, “apakah kau berteman dengan seorang namja hingga pernah tinggal satu atap dengannya di rumah?” suara Kyuhyun bergetar menahan emosi—ia benar benar marah

Mata Sungmin membelalak, mulutnya ternganga lebar ketika mendengar ucapan Kyuhyun, “kau tahu darimana??” Sungmin malah balik bertanya

“JAWAB AKU SUNGMIN!” Kali ini Kyuhyun langsung berdiri dan mengunci Sungmin di pojok ruang tamu

“aku…..” Mata Sungmin mulai menghangat dan segera beberapa tetes air mata membanjiri wajah Sungmin, “kau tahu darimana semua itu?”

Nafas Kyuhyun memburu—belum pernah Sungmin melihat Kyuhyun semarah ini bahkan ketika mereka bertengkar masalah bayi ini kemarin

“aku tahu dari teman baikmu” ejek Kyuhyun sinis, ia terus menatap Sungmin tajam—tidak membiarkan Sungmin memberikan penjelasan terlebih dahulu

“dengar Kyu, aku dan Jungmoo hanya…”

BRAKKKK

Kyuhyun meninju tembok belakang Sungmin, “oh jadi namanya Jungmoo, sekarang jawab pertanyaan terakhirku, sudah berapa kali kau tidur dengannya?” tuduh Kyuhyun fatal

Dengan wajah sembab, Sungmin mendorong tubuh Kyuhyun menjauh, ia masih terisak ketika berteriak di depan wajah Kyuhyun, “Kau?! Katamu kau percaya kepadaku?!!!”

“Aku mau!!!! tapi apa?!!” Kyuhyun kehilangan kendali, “Kau menyimpan sesuatu dariku Sungmin?!! Apalagi sekarang ha?!!” Kyuhyun memaki Sungmin…..sikap yang tidak akan pernah ia lakukan jika kejadiaannya tidak seperti ini…

“Aku tidak tidur dengannya sumpah!! Aku hanya memberi dia tumpangan” bisik Sungmin berusaha membujuk tetapi sayang, Sungmin lupa jika Kyuhyun sedang di puncak emosi sekarang

Kyuhyun bersandar di lemari kaca—berdiri sejauh mungkin dari Sungmin seolah olah Sungmin penyakit menular. Seringai di wajah Kyuhyun melebar, “mana aku tahu apa yang kalian lakukan di dalam kamar” suara Kyuhyun amat berbeda….kaku dan dingin

Sungmin sampai mengedipkan mata berkali kali—ia tidak percaya Kyuhyun bisa berubah secepat ini hanya karena omongan orang lain

“Kau tidak percaya padaku,,,kau tidak percaya sama sekali” gumam Sungmin sambil terus menangis—tubuh Sungmin sedikit membungkuk saat merasakan sentakan lembut dari dalam perutnya

Kyuhyun bahkan tidak membantu Sungmin—malah mematung dengan tangan melipat dada, membiarkan Sungmin kesakitan seorang diri

“Kau membohongiku, buat apa aku percaya?” balas Kyuhyun sinis

Sungmin mendongak—raut wajah penuh kesakitan karena bayinya menendang dari tadi di sertai sikap Kyuhyun yang terus memojokkan Sungmin seolah olah kesalahannya amat tidak termaafkan

“Memang, kau kan tidak pernah percaya padaku” kata Sungmin penuh ejekan—entah kenapa dia malah berani membalas perlakuan Kyuhyun

Ia mencoba berdiri tegak sambil memegangi bagian perut untuk mengelusnya, rasa sakit itu masih menguasai tubuh Sungmin, “Waktu itu kau menuduhku hamil anak orang lain, ingat?” desis Sungmin mengerang menahan sakit

Bibir Kyuhyun bergetar hebat, ia ingin sekali membalas perkataan Sungmin tetapi terpotong ketika Sungmin mengucapkan kalimat lain, “kau juga pernah menuduhku selingkuh dengan lelaki lain” Sungmin mencoba tegar bertatapan dengan mata dingin Kyuhyun

Kyuhyun menaikkan bahu—tidak peduli dan sekarang dia malah memainkan kuku. Tidak menanggapi perkataan Sungmin sama sekali, “kau memang pantas tidak di percaya” tidak ada makian atau teriakan yang biasa di lakukan Kyuhyun

Nada suara datar, amat datar tetapi itu malah menandakan Kyuhyun sudah tidak peduli lagi terhadap Sungmin

“Kau?!!” Sungmin kehabisan kata kata—ingin sekali dia menangis kencang dan memohon agar Kyuhyun tidak bersikap seperti ini lagi

Tidak ada yang lebih menyedihkan daripada di benci oleh orang yang paling kau cintai

Tetapi ego Sungmin kembali berhembus, ia berpegangan dengan sofa tempatnya dan Kyuhyun sering menonton bersama. Rasanya Sungmin ingin tertawa hambar mengingat baru saja kemarin Sungmin dan Kyuhyun saling mengolok, berebutan remote namun akhirnya Kyuhyun mengalah dan membiarkan Sungmin menonton telenovela seperti biasa

Hanya dalam hitungan jam, semua dapat berubah

Sungmin bahkan tidak mengenal siapa lelaki yang ada di hadapannya kini. Itu bukan Cho Kyuhyun yang Sungmin kenal

“Aisshh” Sungmin menjerit tertahan—bayinya tiba tiba menyentak keras dan lebih sering dari sebelumnya, hampir saja Sungmin terjatuh jika kedua tangannya tidak memegang sisi meja

Bahkan hingga saat itu, Kyuhyun tidak tersentuh membantu Sungmin. Ia hanya sedikit terlonjak namun berhasil memasang topeng dinginnya sekali lagi

Kyuhyun benar benar berubah

Sungmin terus meringis dalam tangisan pilu yang mustahil tidak terdengar dari jarak sedekat ini ke telinga Kyuhyun. Tetapi lagi lagi Kyuhyun tidak peduli, ia terus bergeming santai sambil bersandar di dinding

Dengan rasa sakit bercampur rasa mual luar biasa, Sungmin berdiri tegak—kandungannya masih berada pada masa masa rawan keguguran, ia harus menjaga bayi ini meski Kyuhyun mungkin akan melupakan mereka berdua

Langkah Sungmin berbalik, memunggungi Kyuhyun—menuju pintu depan

Kyuhyun sedikit tergerak saat tahu kenapa Sungmin membuka pintu rumah, sesaat pikiran jernih Kyuhyun berhasil membuatnya mengeluarkan suara untuk mencegah Sungmin

“Jangan pergi!” kata Kyuhyun bernada kasar

Sungmin menarik nafas panjang, “buat apa aku di sini?” Sungmin susah payah membalikkan tubuh menghadap Kyuhyun, “aku kan perempuan bekas orang lain, bagimu bukan?” Sungmin merendahkan diri sendiri, “jadi sebaiknya aku pergi” Sungmin sama sekali tidak bercanda seperti biasa—ia serius ingin menghilang dari hadapan Kyuhyun

“Kalau kau pergi, aku tidak akan mencarimu” ancam Kyuhyun bersifat egois—dia mulai panik menanggapi kepergiaan Sungmin. Kedua tangan Kyuhyun sudah bergerak ingin menarik tubuh Sungmin menjauh dari pintu, tetapi sekali lagi… ego menghalanginya

“Tidak apa apa” bisik Sungmin masih memunggungi Kyuhyun

“Selamat tinggal” Sungmin menutup pintu dan membiarkan Kyuhyun mematung di dalam rumah sendirian. Tangan kanan Kyuhyun meremas pajangan kayu hingga terbelah dua dan menyisakan jejak darah akibat gesekan itu.

Kyuhyun menggeram dan berteriak putus asa tanpa mengejar Sungmin yang tersuruk suruk melangkah dalam kegelapan—menjauh dari rumah mereka berdua dengan tangisan pilu bagi siapapun yang mendengarnya

Lawan dari suka adalah benci

Kalau lawan dari cinta?

Ketidakpedulian

Sama seperti yang di tunjukkan Kyuhyun terhadap Sungmin


TBC


24 responses to “≈No Other Like U-Thirty Six-{Past}≈

  1. hueeeeeTT_______TT kasian minnie….
    kyu cuman masalah masalalu minnie gt aja mpe sgtunya…
    dasar evilKYU *dijitaKYU

  2. Omooo ummaaa ku kasiaaan 😥 huweeeeee
    Haduuuuhh appa pabbo niihhhhh, tegaaaa bgt sumpah T^T

  3. bnr deh thor ak nangis bca part in 😥 huhu kok kyu gtu si!!! huhu g mw dgr pnjelasan min wae?!! dsr egois!!
    it jg cewe siapa sih thor?? kok nyebelin?? trus org” smp seanglatan sungmin kok jahat”?? klu g mw tmnan kan g ush gtu 😦 JAHAT!! huweee *loh

  4. T__T bnr2 deh ni story dah buat w hati w sakit,kasian minnie knp sih kyuppa ga percaya ma minnie,,?kyuppa menyebalkan,duh minnie pergi kmn ya,mna dy lagi kesakitan lgi,,,

  5. aku yakin minnie ngomong jujur.. karna selama ini kan minnie emang selalu jujur, dia juga polos.
    pasti ini hanya salah paham.
    hiks kasian minnie…. T.T
    minnie pasti sakit hati dan kecewa ama kyu.
    sumpah demi apapun aku benci ama yang namanya miiju. mau aku jambak rambut tuh orang.
    pokonya dia harus tanggung jawab sama kesalah pahaman kyumin.
    minnie mau pergi kemana?
    hiks lanjut.. :’c

  6. What ???? Kyu knp kau lebih percaya ama omongan org lain, ketimbang istri mu sndiri.. T_T
    Kyu tega bgt, biarin minnie pergi gitu aja..
    Serasa pengen getokin kepala kyu 😦

  7. ini apa??? kok jadinya gini?? knapa tiba2 mereka tahu2 udah nikah punya anak. mwoya??? aaaaa penasaraaaaannnn!!!

Tinggalkan Balasan ke tiaraolifia Batalkan balasan