S.P.Y

Kantor official S.P.Y

Itu nama yang tertera di depan ruko kecil di ujung jalan Te Amo. Kantor mata mata itu belum lama berdiri. Seorang pria muda yang baru lulus dari C.S.I pulang dengan membawa ijazah dan memberanikan diri membuka kantor mata mata pribadi miliknya

Bersama satu pegawai setianya yang manis, sang pria bernama lengkap Cho Kyuhyun itupun membuka kantornya setiap hari

*****

Kasus 1

Pagi ini kantor SPY milik Kyuhyun kedatangan seorang tamu anak kecil. Setengah menahan tangis, anak itu menghampiri sosok manis di balik meja resepsionis

“Ada apa adik kecil? Kenapa kau menangis? Uh cup cup!” pegawai setia Kyuhyun itu pun bangkit dari kursinya lalu menyeka wajah sang bocah yang mau menangis

“Sungmin!!” teriak Kyuhyun sambil keluar dari ruang kerjanya, “Buatkan aku—eh? Anak siapa itu!” tunjuk Kyuhyun terkejut

“Tidak tahu Bos!” jawab Sungmin lugu

“Bukan anakmu kan?” tanya Kyuhyun curiga

“Tidaklah! Boss gimana sih! Aishhh” Sungmin menggeleng kesal, lebih baik bertanya dulu pada anak kecil ini, “Kau kenapa? Tersesat?” tanya Sungmin melembutkan suaranya

“Aku.. hiks… Ummaku…” kembali, anak itu menangis kencang

Sementara Sungmin sibuk menenangkan anak kecil itu, dada Kyuhyun malah berdegup kencang merasakan adanya kasus yang di bawa anak kecil ini

“Biar aku saja Sungmin” Kyuhyun melangkah mendekat lalu mendorong Sungmin ke belakangnya

“Aw! Bos!!” suara protes Sungmin tidak di dengar Kyuhyun, ia hanya memandang fokus pada anak kecil itu, “Ada apa dengan Ibumu? Apakah dia menghilang tiba tiba? Dan adakah petunjuk yang di tinggalkannya ketika pergi??” tanya Kyuhyun menggebu gebu

Anak itu berhenti menangis. Ia menantap Kyuhyun seolah olah Kyuhyun berjiwa tidak waras

“Ummaku ada di rumah kok! Adjushi ngapain nanya aneh aneh!” sangkalnya

“Eh?” Kyuhyun menganga lebar—di belakangnya, Sungmin mati matian menahan tawa melihat sikap berlebihan bosnya

“Lalu buat apa kau ke kantorku!”

“Karena aku nyasar Adjushiiii~ dan aku tidak hapal arah pulang huaaaa….” Anak kecil itu menangis lagi sehingga Sungmin merasa harus mengambil alih, “Baiklah, adik manis—kalau kau tidak hapal jalan pulang paling tidak, ah! Ciri ciri rumahmu bagaimana?” tanya Sungmin baik baik

Anak kecil itu menjawabnya sambil terisak kecil, “Hiks… rumahku… warnanya hijau cemerlang… dan ada gambar matahari di dindingnya… hiks…”

“Eh?” Gantian Sungmin yang cengo, “Bukankah rumah itu tepat di sebelah ruko kita??”

Kyuhyun yang ingin memastikan, akhirnya keluar kemudian ia menggeram marah—entah untuk apa

“Dasar anak nakal!!!!” panggil Kyuhyun ketika Sungmin memapah anak kecil itu keluar, “Mana nyasar bodoh! Ngga liat rumahmu di sebelah kantor ini??!!! Ngapain pakai sok nyasar ha?!!”

“HUAAAA” Tangis anak itu makin histeris, ia berlari dari rengkuhan tangan Sungmin lalu masuk ke dalam rumahnya

Dari luar rumah, Sungmin dan Kyuhyun bisa mendengar suara Ibu anak itu berseru kencang, “Kamu pasti nyasar lagi? Udah di bilang jangan main keluar kalau tidak membawa peta!! Kamu ini!”

“Mphhhttttt” Sungmin menutup bibirnya menahan tawa sedangkan Kyuhyun hanya bisa memutar bola matanya, “Liat kan? Ibunya aja kesel sama anaknya!! Aishh, ayo masuk lagi Sungmin. Jangan lupa buatkan aku kopi” suruh Kyuhyun kembali masuk ke kantor SPYnya

“Baik Bos” kata Sungmin—sang pesuruh dengan patuh

Kasus 1 selesai!!

Kyuhyun : Ya! Ini bukan kasus pertamaku dasar author gadungan!!!

Sebas : Udah terima aja, orang ini FF juga gadungan kayak authornya kok!

*Sungmin mengangguk di belakang Kyuhyun, seakan menyetujui ucapan Sebas*

******

Kasus 2

Tamu kali ini yang datang ke kantor Kyuhyun—beda dari kasus pertama.

Tamu ini datang dari sepasang orangtua seorang gadis yang ingin menyewa jasa Kyuhyun untuk menyelidiki hilangnya anak gadis mereka

“Kapan terakhir kali anda berdua melihat Hyo Joo?” tanya Kyuhyun sambil berbisik kepada Sungmin supaya siap siap menulis semua keterangan dari kedua tamu ini

“Dua malam yang lalu” jawab sang Ibu dengan mata sembab, “Dia sedang saya marahi karena sering pulang malam ke tempat temannya… kami bertengkar hebat… lalu…” Ibu sang gadis tertunduk menangis sedangkan suaminya hanya bisa memeluknya dari samping

“Semenjak itu kami tidak pernah melihatnya lagi” tambah sang Ayah membantu istrinya berbicara

“Hmm…” Kyuhyun mengelus dagunya—tanda berpikir, “Apa anda berdua tidak pernah bertanya apapun pada teman temannya? Siapa tahu, yah dia menginap di rumah temannya itu”

Sang Ibu mendongak lagi, “Kami sudah bertanya—tapi ternyata… Hyo Joo hanya pernah sekali main ke tempat salah satu sahabatnya selain itu… dia berbohong pada kami! Dia bukan pergi ke rumah temannya melainkan…” Sang Ibu menggigit bibirnya lemah

“Melainkan?” sambung Sungmin penuh tanya

“Melainkan dia bersama laki laki!!!” Sang Ibu menumpahkan perasaannya—kali ini menangis lebih kencang

Kyuhyun terdiam. Ia tidak seperti Sungmin yang menatap sang Ibu dengan iba tapi melihatnya penuh seksama

“Apa anda tahu siapa laki laki itu? Pernah bertanya pada temannya?” ujar Kyuhyun  bernada resmi

“Tidak ada yang tahu” jawab suami istri itu serempak, “Tapi sahabatnya mengatakan, Hyo Joo sering sekali pergi naik bis menuju Itaewon…” tambah sang Ayah baru ingat

“Itaewon ya…” Kyuhyun menyadarkan tubuhnya ke belakang sofa sambil matanya menerawang jauh, “Surganya dunia bebas… hmm” Ia kembali menatap kedua kliennya penuh minat, “Saya akan mencari tahu… anda tenang saja, kami akan mengambil kasus ini!”

“Terima kasih!!!”

Setelah pamit, Kyuhyun mendesah panjang sementara Sungmin menghampirinya—menatap bossnya itu bingung, “Apa yang sedang kau pikirkan bos?”

“Sama seperti yang kau pikirkan” ucap Kyuhyun mengangguk singkat

“Apa? Makanan?” kata Sungmin ternyata pikirannya tidak penuh dengan kasus barusan, malah asisten Kyuhyun ini sempat sempatnya merasa lapar

Kyuhyun memandang Sungmin kesal, “Sudah! Pakai jaketmu sekarang juga, kita ke Itaewon!!”

“Mwo? Itaewon??”

*****

Itaewon adalah bagian daerah di Seoul yang menjadi pusat tempat hiburan bagi warga asing. Entah sejak kapan, tempat ini terkenal sebagai surganya orang orang bule yang datang ke Korea Selatan.

Jadi tidak heran jika tempat hiburan malam memenuhi di setiap sudut kota ini

Setelah turun dari bus, Kyuhyun berkeliling—bertanya, mencatat dan berjalan mondar mandir ke beberapa tempat yang mencurigakan.

Sungmin yang mengikutinya dari belakang jadi capek sendiri

“Bos, sebenarnya apa yang kau cari sih? Memangnya kita bisa mencari anak gadis mereka tanpa petunjuk apapun selain Itaewon? Tempat ini luas Boss!!!” protes Sungmin sambil menahan dingin

“Sst! Inilah bedanya aku dengan kau! Aku itu lebih pintar makanya aku jadi bos sementara kau cuma jadi pesuruh!” bisik Kyuhyun mulai menandai beberapa nama di buku kecilnya

“Kok jadi menghina sih??” lirih Sungmin merana

“Udah diam aja! Ah ayo kita pindah!” Kyuhyun pindah ke beberapa blok yang belum mereka kunjungi. Langkah kaki mereka di tengah tengah jalanan padat Itaewon mendadak berhenti.

Kyuhyun menyetop langkah Sungmin dengan tangannya, “Lihat di sana” unjuk Kyuhyun kepada sebuah café di pojok jalan

“Memangnya kenapa dengan café itu bos?” tanya Sungmin heran

“Aigoo apa kau tidak melihat perbedaan café itu dengan café café yang tadi kita kunjungi??”

Sungmin berpikir sebentar, “Hmm, bangunan café itu hitam pekat sementara yang lain warna warni?” tebaknya

Kyuhyun yang udah semangat 45 langsung memasang wajah bete saat berpaling ke belakang, “Bukan itu bodoh!!!” Ia menjitak kepala Sungmin, “Tapi lihat! Apa kau tidak merasa aneh banyak sekali anak gadis yang masuk kesitu!!!”

“Eh??” Mata Sungmin seakan baru terbuka, benar! Kenapa dia tidak melihat tamu yang berdatangan lewat pintu depan itu kebanyakan anak gadis, jangan bilang…

“Apa jangan jangan mereka menjual diri?” ungkap Sungmin merasa agak mual

“Mungkin saja” Kyuhyun bergumam kecil—bersembunyi lebih rapat ke balik tembok, matanya menangkap tubuh menggigil Sungmin di belakang, “Sudahlah… makanya beruntung kau itu kutemukan! Jangan di pikirkan lagi…” Kyuhyun mengelus kepala Sungmin—berusaha menenangkan asistennya itu

Sungmin mendongak, ia mengangguk dalam diam meski masih enggan berbicara

“Tapi… siapa tahu bukan, bos!” sangkal Sungmin selang beberapa menit

“Bukan kepalamu! Lihat saja setiap gadis yang masuk semuanya merundukkan kepala… kalau bukan menjual diri yah… pasti ada sesuatu…” Kyuhyun mencatat nama café itu kemudian beranjak berdiri—menarik lengan Sungmin menjauh dari sana

“Ayo kita pergi, udara dingin sekali” Kyuhyun mengeratkan mantelnya, memasukkan tangan Sungmin yang sudah sedingin salju bersama tangannya ke dalam saku, “Kita berpura pura kencan…” bisik Kyuhyun berusaha bersikap biasa, “Mumpung kita di Itaewon, kau mau makan apa Sungmin?”

“Es campur!” jawab Sungmin tersenyum lebar

“Ini musim dingin asisten bodoh!!” maki Kyuhyun meski mengecilkan volume suaranya, “Kenapa tidak ramen saja?”

“Ah itu boleh juga boss!!” kata Sungmin polos.

Akhirnya mereka berdua makan ramen di kedai pinggir jalan sebelum pulang ke kantor ah tidak—rumah mereka juga

___

Tempat yang disewa Kyuhyun sebagai kantor SPYnya adalah ruko bertingkat yang bisa di jadikan tempat tinggal juga.

Bersama Sungmin, Kyuhyun berbaik hati membagi satu ruangan di atas untuk mereka berdua tinggal.

“Selamat tidur bos” ucap Sungmin selesai berganti baju lalu menghampiri sofa panjang di depan kamar Kyuhyun

Sofa? Ya iyalah. Kamarnya kan cuma satu sementara Sungmin itu yeoja, jadi tidak mungkinkan Kyuhyun menyuruhnya tidur sekamar

Maka dari itu sebagai ganti gajinya, Kyuhyun memberi Sungmin tempat tinggal dan makan 3 kali sehari. Sungmin yang polosnya minta ampun itu menerimanya dengan penuh rasa bersyukur

“Selamat malam…” kata Kyuhyun sudah sangat mengantuk saat masuk ke dalam kamarnya

*****

 Paginya Kyuhyun sibuk. Ia mencari online apapun keterangan mengenai café itu.

Ah ya nama café itu adalah Café Green Leaf. Terdengar biasa bukan? Itulah yang Kyuhyun rasakan ketika tidak mendapatkan informasi aneh mengenai café ini

Seperti café kebanyakan, café ini menyediakan menu makanan dan live music setiap malamnya. Ah mereka juga punya disco yang biasanya hanya di datangi oleh orang orang kaya.

“Mungkin di tempat disco itu ada sesuatu” gumam Kyuhyun berkonsentrasi, “Seperti pelelangan gadis perawan? Siapa tahu” katanya menaikkan bahu—tidak yakin, “Tapi hanya tempat ini yang mencurigakan… aku harus mencari sesuatu…”

Kyuhyun bangkit dari kursinya kemudian berteriak keras, “Sungmin!!” panggilnya

“Ya bos” Terdengar bunyi derap langkah mendekat ke ruangan Kyuhyun

CKLEK

“Ada perlu apa?” tanya Sungmin masuk ke dalam

“Aku perlu bantuanmu” Kyuhyun menyunggingkan senyum separuhnya yang mengundang rasa takut Sungmin

Kalau bosnya sudah tersenyum seperti ini, pasti biasanya Sungmin di jadikan kelinci percobaan

__

 Benarkan apa dugaan Sungmin? Lihatlah sekarang mereka ada di mana? Di Itaewon! Tepatnya di balik tembok tempat persembunyian mereka kemarin

“Tidak mau bos! Aku tidak pernah masuk ke klub malam!” tolak Sungmin memasang tampang memelasnya

“Tapi siapa lagi yang bisa?? Masa aku!” kata Kyuhyun memaksa, “Kau lihat sendiri anak gadis di perbolehkan masuk begitu saja ke dalam! Jadi kau adalah mangsa empuk bagi mereka!”

“Kau menjadikan mangsa Bos? Ayolah aku minta maaf kalau selama ini aku punya salah, tapi jangan menyuruhku kesana…” pinta Sungmin beneran ngga mau, “Aku punya firasat buruk tentang tempat itu…”

“Udah! Cepetan sana! Jangan pake bercanda Sungmin!” Kyuhyun memberikan tatapan otoriternya kepada Sungmin yang akhirnya hanya bisa menghela napas panjang, “Iya iya” Selalu begini, ia pasti menyerah di suruh suruh sama Kyuhyun

“Bagus”

Dengan bersungut sungut, Sungmin melangkahkan kakinya menuju Café Green Leaf. Ia sedikit takut ketika pintu masuk café itu sampai di jaga oleh dua bodyguard berbadan besar

“Mau apa kesini manis?” sapa salah satu bodyguard melihat kedatangan Sungmin

“Ngg…itu…” Inilah kelemahan Sungmin, dia kan paling tidak bisa berakting! Salah Kyuhyun kenapa menyuruh anak sepolos dia masuk ke kandang macan

Yang ada Sungmin meremas jarinya ketakutan, “Hmm… boleh saya masuk ke dalam?” tanya Sungmin pelan

Kedua bodyguard itu saling melirik satu sama lain

“Kau punya ID? Biar kami periksa kau sudah cukup umur atau belum” kata bodyguard itu akhirnya memutuskan

“ID?” Sungmin mencari kantung celana jeansnya—kosong. Aishh kenapa dia bodoh meninggalkan dompetnya di kantor Kyuhyun

“Saya tidak membawanya” jawab Sungmin jujur, “Tapi saya sudah cukup umur kok! Usia saya sekarang 20 tahun!!” tambah Sungmin sekedar meyakinkan kedua bodyguard yang menatapnya ragu

“Kau tidak terlihat berumur segitu Agashi” jawab sang bodyguard menggelengkan kepalanya, “Sudah sana pulang, kami tidak punya waktu bermain main, sana hus hus hus! Nanti di cariin Ibumu~” kelakar bodyguard itu menertawakan Sungmin

“Ya!” Sungmin berteriak marah, “Sudah kubilang umurku 20 tahun! Kenapa kalian malah meremehkanku!! Lihat saja aku akan membawa kartu ID ku!!”

Kedua bodyguard itu tidak terpengaruh, mereka masih terpingkal pingkal begitu Sungmin pergi sambil menghentak hentakkan kaki—menghampiri Kyuhyun di balik tembok

Kyuhyun yang sudah melihat kejadian itu dari jauh hanya bisa memasang wajah masam, “Kenapa kau sampai lupa bawa ID! Dasar asisten bodoh!!” Kyuhyun memukul gemas kepala Sungmin

“Aw! Bos! Kau seharusnya lihat mereka menertawaiku!” jawab Sungmin menekuk bibirnya, “Lagian kenapa mereka tidak percaya aku sudah cukup umur, aishhh”

Kedua mata Kyuhyun bergerak naik turun memandangi penampilan Sungmin yang memakai jaket biru, kaus oblong dan celana jeans andalannya

“Yah, pasti mereka tidak mengijinkan… pakaianmu terlalu biasa—ayo kita pulang, besok kita kemari lagi” ajak Kyuhyun menarik Sungmin berjalan menjauhi tempat penyelidikan mereka

__

Esoknya Kyuhyun sudah memikirkan matang matang. Sejak pagi hari dia sudah sibuk membongkar pakaian Sungmin yang bisa membuatnya pantas memasuki klub malam

“Kau tidak punya gaun atau…” Kyuhyun terdiam menatap wajah Sungmin yang merunduk malu, “Iya iya aku juga yang salah tidak pernah membelikanmu satu” sambung Kyuhyun nyadar diri

Sungmin kan sebatang kara pas Kyuhyun merekrutnya menjadi asisten, jadi mana mungkin Sungmin membawa banyak pakaian. Malah sebagian baju Sungmin itu hasil pemberian Kyuhyun—atau bisa dibilang baju bekas Kyuhyun yang masih layak pakai

“Ah ini ada rok panjangmu! Kita gunting saja jadi rok mini” ucap Kyuhyun semangat mengangkat satu rok sederhana berwarna hitam

“Tapi Bos, aku tidak suka pakai rok mini!”

“Kau diam saja” kata Kyuhyun melayangkan tatapan menusuknya, “Ini demi kasus kita Sungmin…” Kyuhyun mengaduk aduk lagi kardus tempat pakaian Sungmin berada

“Nah—blus ini masih bagus di pakai” katanya menangkap satu baju berbahan sutra berwarna putih

Sungmin memutar bola matanya, “Itu kan hadiah klien pas kita berhasil menemukan anjing peliharaannya” kata Sungmin mengingat ingat

“Sudah jangan banyak bicara Sungmin! Nanti malam kau pakai ini mengerti!” Kyuhyun meletakkan kedua pakaian itu di tangan Sungmin sementara dirinya kembali duduk, memikirkan rencananya untuk mencari tahu

“Aku harus ikut masuk juga…” desah Kyuhyun pelan

Malam harinya

“Harus di pakai ya Bos?”

“Iya! Kau cerewet sekali”

“Tapi kan sekarang musim dingin!!” Sungmin berdiri tidak nyaman. Sejak berangkat dari kantor Kyuhyun, Sungmin banyak menggerutu—sesuatu yang jarang dilakukannya kecuali dalam keadaan terpaksa

“Kau bawa jaket Sungmin, jadi diam dan ikuti aku!” Kyuhyun kalau sedang semangat memecahkan kasus seperti ini kadang suka ngga peduli sama Sungmin.

“Lagipula kenapa Bos juga ikut memakai jas bagus! Ah~ apa Bos mau ikut masuk ke dalam??” tanya Sungmin, matanya berbinar binar—senang karena dia tidak akan sendirian masuk ke kandang macan

“Iya…” Kyuhyun melirik kanan kiri ketika mereka berdua mendekati café itu, “Aku tidak bisa mengandalkanmu, lagian…” Sekarang kedua mata Kyuhyun menatap Sungmin yang terus cemberut di sebelahnya, “Aku takut kau malah ikutan di lelang juga nanti!”

“Hehehe nah gitu dong Bos!” Sungmin tersenyum senang ternyata Kyuhyun masih sedikittt peduli padanya

“Sebentar” Mereka berdua sudah dekat, Kyuhyun berhenti di balik tembok, membenarkan letak dasinya lalu menawarkan sikunya kepada Sungmin, “Letakkan tanganmu” perintah Kyuhyun

Sungmin mengikuti kemauan Kyuhyun. Mereka berdua sekarang menyerupai sepasang kekasih kaya yang sedang berkencan di malam hari

Kyuhyun berjalan tegap—tanpa mengundang curiga sama sekali, ia mendekati kedua bodyguard yang langsung membukakan pintu tanpa melihat wajah Sungmin dua kali

“Aneh mereka tidak mengenaliku?” bisik Sungmin saat mereka sampai di lobby, seorang waitress datang untuk menggantung mantel Kyuhyun dan Sungmin

“Mereka bukannya lupa, tapi mereka tertipu karena kau merubah penampilan” jelas Kyuhyun sengaja mendekatkan bibirnya di telinga Sungmin supaya tidak satupun orang bisa mencuri dengar

“Oh” Kyuhyun dan Sungmin terus berjalan berdua masuk lebih dalam. Ada café nyaman dan hangat dengan pengunjung berkelas seperti penampilan Kyumin.

Tapi Kyuhyun tidak menghentikan langkahnya di sana, Ia yang sudah menduga ada apa apa terus saja masuk ke dalam ruangan.

Tidak mungkin, pikir Kyuhyun, Kenapa orang orang di sini jumlahnya sedikit? Tidak sebanyak ketika Kyuhyun memergoki sekelompok gadis muda masuk ke dalam?

Lagipula sudah hampir 3 kali Kyuhyun mengamati café ini di malam hari sehingga dia bisa mengenali beberapa tamu pria yang rajin datang dan ketika dia sengaja mengamati di restoran, sosok sosok itu tidak ada di sana

“Aneh, benar benar aneh” Kyuhyun menggumam seorang diri. Ia memimpin langkah Sungmin naik ke lantai dua—tempat klub malam dan live music berada

Di tempat ini lumayan ramai, sangat susah mencari cari—sosok tamu pria yang di curigai Kyuhyun dan juga para gadis gadis itu

Kyuhyun sengaja mengambil satu gelas vodka dari atas meja bar tanpa tahu siapa pemiliknya, biar saja—kalau harus memesan kan, bayar!

“Kau mau?” tawar Kyuhyun pada Sungmin

Sungmin menggeleng—dari dulu dia tidak suka minuman alkohol

“Baiklah” Kyuhyun meletakkan gelas itu lagi sambil matanya menatap setiap sudut ruangan, “Aku yakin pasti ada tempat rahasia di sini… pasti!”

“Dimana bos?” tanya Sungmin kebingungan, untung suara musik yang menggema di seluruh penjuru ruangan membuat pembicaraan mereka bisa tersamarkan

“Aku tidak tahu, tapi aku harus mencari” Kyuhyun melepaskan tangan Sungmin lalu membawanya ke pojok ruangan, “Kau di sini saja! Ingat, jangan mau di ajak dansa atau meminum pemberian siapapun mengerti!” ucap Kyuhyun memperingati Sungmin, “Kalau perlu bilang saja kau kesini dengan pacarmu dan dia sedang pergi ke kamar mandi”

“Iya” jawab Sungmin langsung mengangguk

“Nah aku tinggal dulu”  Kyuhyun menyelinap ke lantai dansa—melihat dengan cepat wajah setiap orang sambil mereka reka apa ada sudut ruangan yang mencurigakan sebagai pintu masuk

“Aha~” Kyuhyun menyeringai lebar ketika melihat ada beberapa orang penting lewat. Itu terlihat dari cara mereka berjalan di iringi sekeliling oleh bodyguard

Kyuhyun pun mengikuti mereka dari belakang sambil menjaga jarak supaya tidak di curigai

Ternyata benar dugaan Kyuhyun. Ada pintu dekat sekali dengan bagian belakang café yang di jaga ketat oleh beberapa bodyguard tambahan

“Ck…” Kyuhyun berdecak kesal—bukannya ia tidak bisa bela diri, tapi melawan sebegitu banyak orang seorang diri? Lagipula belum dirinya yang tertangkap sebelum bisa membongkar kasus, bisa bisa pemilik café balik menuntutnya lagi!

“Apa tidak ada jalan lain…” Kyuhyun jalan mondar mandir dengan gelisah, ia yang sedang menggelengkan kepala, tiba tiba melihat ke sebelah kanan—ada pintu lain di sana

Kyuhyun pun mendekati pintu itu kemudian membuka lebar lebar

“Ah ternyata dapur” gerutunya melihat seisi koki sibuk memasak kesana kemari, tapi tak lama Kyuhyun memasang wajah sumringah, “Iya dapur! Pasti pesanan datang dari tempat itu! Bukankah restoran di depan cukup sepi…” kata Kyuhyun menganalisa

Setelah berdiam diri cukup lama, Kyuhyun nekat melewati para koki tersebut yang tampaknya tidak peduli oleh kedatangan dirinya

“Hei kau?! Antar ini ke meja 12!!” Tiba tiba saja seorang koki menarik lengan Kyuhyun kemudian menaruh senampan minuman keras di tangannya

“Ha?”

“Iya kau! Cepat sana, mereka sudah menunggu!” Kyuhyun di dorong sampai ke pintu berikutnya, Ia masih kelihatan kebingungan sambil memegangi nampan

Namun ketika Kyuhyun masuk ke dalam ruangan misterius itu, ia akhirnya paham kenapa sang koki bisa salah mengenalinya

“Ternyata pakaian pelayannya serapih diriku” Kyuhyun melirik sekelompok pria berpakaian jas hitam yang mengantar pesanan kesana kemari

Sekali lihat, Kyuhyun bisa tahu seluruh kursi yang di atur sedemikian rupa menghadap kesebuah panggung, telah terisi penuh

Pria ini mengantar sopan minuman ke meja 12 lalu menaruhnya dengan elegan. Kyuhyun sengaja berlama lama karena ia menangkap gerak gerik tirai akan di buka

SRAKKK

“Malam para tamu yang terhormat!!” ucap seorang MC di ikuti tepuk tangan meriah di sekeliling Kyuhyun

“Malam ini adalah malam menggembirakan buat kita semua karena malam ini kami akan memberikan, ‘barang baru’ bagi kalian semua… di mulai dari sekarang!!”

MC menyingkir dari panggung dan ketika Kyuhyun selesai melayani meja 12, ia yang sedang berjalan pelan pelan kembali ke dapur, tercengang

Sebuah kandang ukuran besar di kelilingi jeruji besi terpampang jelas di sana namun bukan itu yang membuat Kyuhyun menahan napas

Dia dalam sangkar tersebut, ada sesosok gadis belia dengan kedua mata dan kedua kakinya tertutup rapat

Gadis ini menjerit keras ketika merasakan ada lampu sorot menerpa dirinya. Melihat itu, kedua tangan Kyuhyun tekepal kuat—ia jadi ingat nasib Sungmin dahulu

“Gadis ini gadis yang masih berumur 16 tahun! Masih perawan~” ucapan kurang ajar MC malah mengundang tawa para pria yang Kyuhyun tahu—bukan orang sembarangan. Mereka adalah orang orang penting entah dalam urusan bisnis atau pemerintahan

“Nah, gadis ini di buka pada harga… 67 juta Won!!!” MC itu mengetuk palunya dan seperti kerubungan lebah, setiap tamu berlomba lomba mengangkat papan nomornya untuk menawar dengan harga lebih tinggi

“Tidak, ini tidak boleh di biarkan!!” Kyuhyun bergerak cepat meraih ponselnya di dalam saku lalu mencari tempat lebih aman untuk menelepon polisi. Walau ini bukan gadis yang ia cari tapi tetap saja—

“Oh ya, nama gadis ini adalah Han Hyo Joo” tambah sang MC yang membuat tubuh Kyuhyun membeku seketika. Kepalanya menoleh cepat—menatap nanar di sertai rasa takut yang begitu besar

“Dia… adalah anak gadis itu… Ah! Aku harus cepat!!” Kyuhyun menelepon langsung kantor polisi

“Selamat malam bisa kami bantu—“

“Itaewon, Café Green Leaf, ruang bawah tanah” ucap Kyuhyun cepat sambil terus melihat kesekelilingnya—ia benar benar takut ketahuan sekarang, “Di sini terjadi human traffiking dan kalau anda tidak memprosesnya karena urusan ‘orang atas’ aku akan menyebarkan perdagangan ini lewat media online! Biar semua orang Korea tahu siapa kalian sebenarnya…” racau Kyuhyun cepat

Pihak sebelah sana terdiam lama

“Anda minta tolong atau mengancam kami?” kata petugas itu jengkel

“Keduanya, kalau anda tidak datang kemari dalam waktu 5 menit, aku bersumpah akan mengupload video perdagangan orang ini secara online dan kita lihat saja nama siapa yang tercemar” Kyuhyun tidak punya pilihan lain. Bohong kalau pihak polisi tidak ada sangkut pautnya

Perdagangan manusia ini pasti secara tidak langsung melibatkan polisi kalau mengingat banyak orang orang penting di dalam sini dan Kyuhyun tidak akan membiarkan itu terjadi

Sudah cukup sekali saja dia pernah melihat ketidakadilan menimpa asistennya—Lee Sungmin

“Baik kami akan segera kesana” jawab petugas itu pada akhirnya

“5 menit, atau—kalian tahu sendiri apa maksudku” Kyuhyun langsung mematikan sambungan teleponnya dan bersikap seolah tidak terjadi apa apa, ia pun kembali di dapur

“Tapi dalam 5 menit mungkin Hyo Joo sudah jatuh ke tangan orang lain… aishhh apa yang harus kulakukan…” Kyuhyun bergerak gelisah, tapi sekejap mata tajamnya menangkap seteko kopi panas yang tersedia di meja

“Aku tahu harus berbuat apa” Kyuhyun menyunggingkan senyum separuhnya saat berjalan keluar—mengantri di belakang waitress lain

“Arhhh!!!” Sengaja, Kyuhyun berlagak menjatuhkan diri sehingga otomatis kopi panas yang di bawanya terpercik ke baju pelayan di depannya

“Aw panas!!” pelayan itu panik dan seperti efek domino, ia pun tak sengaja mendorong pelayan lain sehingga makanan yang mereka bawa jatuh berantakan

Kyuhyun tersenyum puas melihat kekacauan yang dibuatnya

“Bajuku!! Kau! Kau tahu berapa harga bajuku ini!!” maki salah satu pengunjung sampai bangun berdiri di ikuti oleh bodyguardnya

“Maaf tuan…”

“Ya! Ini juga!! Sausmu mengotori sepatu kulitku!!” pelanggan lain berteriak protes

“Arghh! Matamu buta apa! Kenapa menumpahi makananku!!” Sekarang giliran para tamu yang saling berteriak marah

Tawa Kyuhyun makin tidak tertahankan. Ia tersenyum saja saat MC malah beralih menenangkan para tamu sehingga acara lelangnya terabaikan

Dalam kekacauan itu, Kyuhyun melirik jam tangannya, “2 menit lagi…” gumam Kyuhyun berdiri di sudut ruangan. Kalau melihat dari suara marah marah mereka, Kyuhyun yakin polisi akan sempat meringkus mereka

“1 menit…” senyum kemenangan Kyuhyun makin lebar, Polisi tidak mungkin mau mengambil resiko Kyuhyun mencemarkan nama baik mereka, “Jadi mereka pasti datang…”

Pria tampan ini menatap penuh arti ke arah panggung di mana Hyo Joo mulai bisa terdiam, mungkin telinganya bisa mendengar kalau ada keramaian di depannya

BRAKK BRAKK

“POLISI! ANGKAT TANGAN!!!” Kyuhyun mendesah lega—ia menyaksikan seluruh tamu tercengang melihat polisi datang dan menyekap mereka satu persatu

Ternyata ancaman Kyuhyun ada gunanya, Ia bisa menyaksikan sendiri bagaimana banyak polisi mengepung tempat ini—tidak terkecuali…

“Kau! Juga ikut kami!!” ucap salah satu polisi menarik tangan Kyuhyun

“Tidak masalah” jawab Kyuhyun enteng

Ia ikut ke mobil polisi tanpa banyak melawan

*****

Di kantor polisi cabang Itaewon, hanya dengan memberikan keterangan secukupnya, Kyuhyun bisa bebas malam itu juga.

Ia berjalan santai keluar kantor sambil melepaskan jasnya

“Detektif!!” teriak seseorang menghentikan langkah Kyuhyun, Kyuhyun menoleh ke belakang, “Oh Anda…” Ternyata yang memanggilnya itu adalah kliennya sendiri, Ibu dan Ayah Han Hyo Joo

“Terima kasih… aku benar benar terima kasih…” Kedua orangtua itu merunduk dalam dalam di depan Kyuhyun yang menjadi tidak enak sendiri

“Sama sama, lain kali ajak bicara baik baik putri kalian, biar dia tidak terjerumus lagi” ucap Kyuhyun tanpa maksud menggurui

“Pasti itu detektif” sahut sang Ayah menangis saking terharunya, “Hyo Joo sekarang sedang di rawat di rumah sakit karena trauma… dia sempat cerita jika pria yang di kenalnya-lah yang menjualnya ke café itu… kami benar benar… tidak tahu harus bagaimana lagi jika anda tidak menemukannya…” Ayah Hyo Joo menggenggam erat tangan Kyuhyun sebagai ucapan terima kasihnya yang tak terucap

“Tidak masalah…” Kyuhyun balas tersenyum mendapati kedua orang tua ini terus menerus berterima kasih

“Ya ampun!” Kyuhyun menjerit tertahan—dia baru ingat sesuatu, “Sungmin!! Ah maaf Adjushi dan Adjumma, aku harus kembali ke café itu! Asistenku masih di sana!!” kata Kyuhyun buru buru berlari keluar tanpa mendengarkan balasan kliennya

Sementara itu~

“Ayolah kita berdansa, kau sudah berdiri hampir sejam di sana”

“Manis… kau sendiri? Mau bersenang senang?”

Sungmin diam saja menanggapi setiap pria yang melewati dirinya sambil berbicara kurang ajar.

Dalam hati sih Sungmin menjerit ketakutan, tapi ia ingat apa kata Kyuhyun. Tunggu di sini. Jadilah ia masih terus menerus berdiri meski sekarang sekumpulan pemuda itu tidak menyingkir dari depannya

“Mana kekasihmu? Katanya ke toilet? Kau yakin dia kesana atau bukannya pergi dengan wanita lain?” pria itu tertawa mendengar leluconnya sendiri sementara Sungmin mendelik tidak suka

Oh ya meski ruang bawah tanah café Green Leaf di bongkar polisi, aktivitas di klub malam dan restoran tidak terganggu sama sekali. Lagipula melihat kebisingan tempat ini, tidak heran jika ngga ada yang sadar mengenai pengepungan barusan

Bos dimana sih?!!” batin Sungmin berteriak kencang

Dan seolah mendapat jawaban, Sungmin tersenyum senang melihat sosok Kyuhyun masuk lalu berlari kearahnya

“Maaf… hosh… aku tadi sibuk…” Kyuhyun sampai terengah engah tapi ia langsung berdiri tegap menyadari asistennya sedang tidak sendiri, “Apa yang kalian lihat? Apa kalian mengganggu pacarku?!” kata Kyuhyun berakting marah

“Ah tidak—maaf…” segerombolan pemuda itu tidak mau cari ribut, mereka pergi begitu saja meninggalkan Sungmin yang mendesah lega di depan Kyuhyun

“Untunglah… aku terus menerus di goda mereka bos!” ucap Sungmin bersungut sungut

“Iya iya…” Kyuhyun berkata seadanya, “Tapi kau tahu apa yang aku lakukan dari tadi??” tanyanya sudah tidak sabar mau bercerita pada Sungmin

“Tidak? Memang ada apa Bos??” tanya Sungmin ikut bersemangat

“Aku berhasil menyelamatkan Hyo Joo!” Kyuhyun memelankan suaranya, ia merunduk—menyamai tinggi Sungmin, “Dia sekarang sudah aman dan kembali pada orangtuanya…” Selanjutnya bisa kita tebak, Kyuhyun menceritakan detail tentang bagaimana dia masuk dan bergerak menyelamatkan Hyo Joo, yah meski tidak secara langsung sih

“Bagus sekali… dia beruntung…” Senyum Sungmin agak memudar, ia merunduk—menghindari tatapan Kyuhyun, “Kita pulang bos?” tanyanya berusaha bersikap biasa

“Kau kan juga beruntung!!” Kyuhyun yang tahu perasaan Sungmin meraih tangan yeoja itu lalu menggenggamnya erat erat, “Kau tahu, ketika aku melihat Hyo Joo, aku mengingat dirimu.. dan entah kenapa itu semakin membuatku berpikir keras harus segera menyelamatkannya” jelas Kyuhyun menatap Sungmin dalam dalam

Mereka berdua masih saling berbicara lewat pandangan bahkan hingga pelayan mengembalikan kedua mantel Kyuhyun dan Sungmin

“Aku mengerti” jawab Sungmin bisa tersenyum lagi. Yah, dia harus bersyukur—dia paling tidak, memang beruntung meski tidak berakhir indah seperti Hyo Joo.

Tidak ada orangtua yang menyambutnya begitu Sungmin terbebas

“Nah mumpung kita belum makan, kau mau makan apa??” tawar Kyuhyun kembali berakting seperti sedang pergi kencan dengan Sungmin

“Ramen!!!” jawab Sungmin spontan

“Baiklah, ayo kita makan” Kyuhyun mengajak di tempat yang sama, makanan yang sama ketika mereka pertama kali tiba di Itaewon

*****

Pagi harinya

Kyuhyun yang sedang bersantai di ruangannya tiba tiba dikejutkan oleh teriakan cempreng Sungmin

“Ada apa sih!” gerutu Kyuhyun masih asyik duduk di tempatnya

Sungmin masuk ke dalam ruangan Kyuhyun, matanya melebar sambil menyerahkan salinan rekening koran milik Kyuhyun, “Ada uang 3 juta Won masuk ke dalam rekeningmu Bos…” seru Sungmin shock

“MWO??!!” Kyuhyun sampai terlonjak dari kursinya, ia pun merebut kertas itu dari tangan Sungmin lalu membacanya seksama

“3 juta…” eja Kyuhyun ngeri sendiri, “Siapa yang—ah…” Kyuhyun mengangguk paham, pasti kedua orangtua Hyo Joo, “Padahal sudah kubilang tidak usah, mereka itu!!”

“Terima saja Bos! Biar kita bisa makan enak” rayu Sungmin memasang tampang imutnya

Kyuhyun tertegun sebentar namun ia menggeleng keras, “Biar aku kembalikan! Aku benar benar ikhlas Sungmin…”

“Tapi Bos—“

“Sudah, mana nomor telepon mereka?” pinta Kyuhyun

Sungmin memencet sederet nomor di telepon di ruangan Kyuhyun

Tuttt

“Selamat pagi, Nyonya Han? Ini saya Kyuhyun, saya—“

“Saya tahu anda mau bicara apa, tapi saya tidak terima penolakan. 3 juta itu bayaran yang pantas untuk anda, harap anda menerimanya, Detektif”

“Tapi—ini terlalu banyak…” kata Kyuhyun melemah

“Tidak sebanding dengan nyawa putri kami” sela Ibu Hyo Joo lembut, “Ambil saja, Suamiku akan marah kalau kau sampai menolak pemberian kami…”

Kyuhyun terdiam lama. Hati dan otaknya saling bertentangan dalam menerima uang itu

“Apa aku harus memohon juga Detektif Cho?” ucapan itu sontak membuat Kyuhyun mengerang kuat, “Tidak Nyonya, baiklah… aku terima… tapi ingatlah aku melakukan ini bukan karena uang…” jelasnya

“Aku mengerti… apa yang kau lakukan tadi malam, bukanlah urusan mudah dan tidak semua orang mau melakukannya… jadi terimalah, itu upahmu Detektif…”

Kyuhyun tersenyum tipis. Ia tahu Nyonya Han berbicara tulus kepadanya

“Terima kasih Nyonya Han, salam untuk Tuan Han dan putri anda berdua…” Setelah mengatakan itu, Kyuhyun menutup teleponnya

Sang asisten—Sungmin masih setia menunggu keputusan Kyuhyun

“Jadi gimana bos? Kita terima kan uang itu??” tanyanya menggebu gebu

Kyuhyun mendelik tidak suka, “Sejak kapan kau jadi matre begini! Iya.. kita jadi mengambilnya!”

“Yes! Hehehehe” Sungmin bersorak gembira—bertolak belakang dengan Kyuhyun yang malah biasa saja

“Jadi Bos…aku bolehkan minta baju baru???” pinta Sungmin penuh harap. Ia mencondongkan tubuhnya ke depan—mengamati reaksi Kyuhyun

Kyuhyun melirik Sungmin sekilas, “Kalau kau mau membereskan ruang depan, menyapu lantai atas bawah dan menyiram tanaman depan, yah… akan kupertimbangkan…” kata Kyuhyun cuek

“Baik bos! Aku mau!!!” Sungmin berlari keluar dari ruang kerja Kyuhyun dengan semangat 45

“Dia memang bodoh!” kata Kyuhyun geleng geleng kepala, “Cuma selembar baju tapi mau di suruh bersih bersih… Sungmin, Sungmin… untung aku yang menemukannya, coba kalau orang jahat, ck ck”

Kembali, sang mata mata Pemuda Cho, berhasil menyelesaikan kasus keduanya secara gemilang

Kasus ke 2 selesai!

*****

Kasus ke 3

“Anda bisa saja Kyuhyun-shi~”

“Ya, itu keahlian saya pribadi” sahut Kyuhyun menyunggingkan senyum menawannya.

Sang wanita di depannya itu sengaja mencondongkan tubuhnya ke depan sampai sampai pakaiannya yang berleher rendah—memperlihatkan belahan dadanya dengan jelas

Senyum Kyuhyun makin lebar

Berbanding terbalik dengan Sungmin yang menatap bosnya tidak percaya.

Ya, sejak pagi hari tepatnya jam 8 pagi. Kantor SPY milik Kyuhyun kedatangan tamu wanita cantik.

Wanita ini bernama Song Yejin, umur 21 tahun, kaya karena uang ayahnya yang memiliki tambang emas dan juga memiliki kepribadian yang menarik—paling tidak untuk Kyuhyun

“Jadi… apa anda kemari untuk masalah berlian Sapphire Blue langka milik anda yang hilang beberapa hari lalu?” tanya Kyuhyun setelah cukup berbasa basi dengan tamunya

Kedua pupil mata Yejin melebar namun cepat cepat ia tersenyum tipis, “Anda tahu juga rupanya soal itu” pujinya

Sebelah tangan Kyuhyun mengangkat koran di atas meja sebagai isyarat

“Oh” Yejin mengangguk paham, “Ternyata anda bukan sekedar detektif gadungan” katanya misterius

Kyuhyun membalasnya menyeringai, “Jadi itu yang membuat anda sempat mondar mandir di depan kantor saya?” Kyuhyun mengangkat punggungnya—duduk lebih tegap sambil menatap kliennya yang terkejut

“A…anda tahu itu juga” suara Yejin berubah serius, tidak lagi santai seperti barusan

“Saya mata mata, harus waspada” jawab Kyuhyun mulai tersenyum lagi untuk mencairkan suasana walau yah, kedua matanya tidak lepas mengawasi gerak gerik wanita di depannya

“Ok… baiklah… tampaknya saya datang ke tempat yang tepat…” Wanita itu membenahi rambutnya sebelum berbicara lebih lengkap pada Kyuhyun, “Berlian itu adalah kebanggan keluarga Song, Ayah saya sedang sakit sakitan dan kalau sampai dia tahu, berlian itu hilang—dia bisa kena serangan jantung”

“Tapi itu sudah ada di media, mustahil Ayah anda tidak membaca koran” sela Kyuhyun sebentar

“Dia sedang di ruang ICU” jawabnya cepat, “Jadi untuk sementara, saya bisa pastikan dia tahu menahu tentang hilangnya berlian dan sanak keluarga kami telah menutup mulut rapat rapat demi kesembuhannya” Wanita ini mendadak menaruh kedua tangannya di atas tangan Kyuhyun, “Ayolah—katakan anda bisa membantu saya…” pintanya

Kyuhyun menatap lama wanita itu lalu berganti memandang tangan halus yang bersentuhan dengan tangannya, “Bagaimana bisa saya menolak permintaan wanita cantik seperti anda” ucap Kyuhyun tersenyum manis sambil mencium punggung tangan gadis itu

Sungmin yang menonton mereka berdua dari meja resepsionisnya, spontan meremas kertas kerjanya sendiri hingga tak berbentuk

“Saya tahu kalau pria tampan seperti anda bisa diandalkan” kata sang wanita melambung senang mendengar pujian Kyuhyun

“Baik, saya ambil kasus ini” Kyuhyun yang mengantar sendiri Yejin keluar dari kantor sementara Sungmin menatap sedih punggung bosnya dari belakang

“Ha…” Sungmin menghela napas berat, “Kayaknya bos lagi jatuh cinta deh…” katanya entah kenapa merasa kecewa

“Sungmin!!” panggil Kyuhyun setelah masuk ke ruangannya

“Ya bos?” Sungmin yang cekatan langsung masuk dan berdiri di hadapan Kyuhyun

“Ngapain berdiri? Duduk” Sungmin duduk di kursi depan meja Kyuhyun dan menunggu perintah Bosnya

Jari Kyuhyun berhenti mencorat coret sesuatu di kertasnya lalu menghadap Sungmin sambil bersandar nyaman di kursinya sendiri

“Apa pendapatmu tentang wanita itu?” tanya Kyuhyun singkat

Perasaan Sungmin langsung drop mendengar pertanyaan Kyuhyun, tidak biasanya bosnya ini bertanya perihal klien, tuh kan benar dugaannya, Bos Kyuhyun memang sedang jatuh cinta!

“Cantik, pintar dan kaya” jawab Sungmin cepat namun bernada lesu

“Hmm, pendapatmu tak salah” Kyuhyun mengangguk angguk sedangkan Sungmin mati matian menahan perasaannya sendiri.

“Tapi… tadi apa kau lihat bagaimana dia bersikap di depanku?” tanya Kyuhyun lagi—mencermati perubahan wajah Sungmin yang sedih, Kyuhyun sih sedikit merasa curiga kenapa asistennya itu tumben tumbenan ngga semangat, apa tadi pagi dia belum sarapan?

Belum sempat Sungmin menjawab, Kyuhyun tiba tiba berceletuk, “Kau sakit?” tanyanya cemas

“Tidak” ‘tidak salah lagi’ tambah Sungmin di dalam hati, lebih tepatnya sakit hati!

“Menurutku… Yejin-shi agak… merayumu bos…” jawab Sungmin jujur. Oh hanya orang bodoh yang tidak menyadarinya

Kyuhyun menaikkan sebelah alisnya, “Aku tidak menyangka kau melihatnya juga, kukira kau lebih bodoh!” kata Kyuhyun terkekeh kecil

“Aishh, kalau bos udah sadar sendiri ngapain masih nanya? Aku keluar ya bos… masih ada yang harus diberesin” kata Sungmin tidak kuat harus membahas masalah wanita itu—ah jangan bilang nanti bosnya bertanya

‘Apa dia pantas menjadi pendampingku?’ kalau sampai Sungmin di tanya begitu, mending dia berhenti sekalian jadi asisten Kyuhyun!

“Oh ya sudah sana… aku cuma mau bertanya itu kok” usir Kyuhyun kembali berkutat pada kertasnya

“Baik” Sungmin yang sudah hapal kebiasaan Kyuhyun yang tidak mau di ganggu, akhirnya beranjak berdiri lalu keluar dari—

“Oh ya Sungmin, nanti tolong setrika-kan jas terbaik milikku ya? Aku ingin pergi malam ini” suruh Kyuhyun tiba tiba

Sungmin berhenti membuka pintu, “Apa aku harus ikut bos?” tanya Sungmin ragu—kalau Kyuhyun menolak berarti benar, dia nanti malam mau bertemu wanita itu lagi

“Tidak usah, kau di rumah saja”

Tuh kan!!

*****

“Baik, pelayan bawa mantelku kemari—dan jangan menunggu aku pulang, aku bawa kunci sendiri” kata seorang wanita yang terus di awasi Kyuhyun dari jarak aman

Seorang pelayan berseragam itu mengangguk saat mengantar kepergian majikannya di depan pintu

Kyuhyun menyeringai lebar, kedua matanya berkilat penuh arti memandangi laju mobil mewah yang pergi menjauh dari tempatnya, “Sudah kuduga… aku memang tepat datang malam ini…”

Setelah memastikan pelayan tadi masuk, Kyuhyun keluar dari tempat persembunyiannya kemudian berjalan santai—seakan tidak terjadi apa apa, memencet bel rumah kediaman keluarga Song

“Ya? Anda siapa?” tanya seorang pelayan sopan sambil membukakan pagar untuk Kyuhyun

Kyuhyun merunduk singkat sebagai salam, “Saya mencari nona Yejin-shi, saya Cho Kyuhyun—temannya”

“Oh” sang pelayan tampak menyesal, “Nona baru saja pergi… ah, apa penting sekali?” tanyanya sekali lagi

“Ah tidak begitu, tapi yah…” Kyuhyun pura pura memasang tampang sangat kecewa, “Apa saya boleh tahu dia pergi kemana? Mungkin saya bisa menyusulnya?” pinta Kyuhyun lugas, tak memaksa dan cenderung spontan sehingga tidak menimbulkan kecurigaan sang pelayan

Sang pelayan tidak tahu saja kalau Kyuhyun sudah menata percakapan ini dengan lihai

“Nona pergi ke rumah Tuan Ha Donghoon, anda tahu, Tuan tanah terkenal di daerah ini” jawab sang pelayan begitu saja

“Oh” Kyuhyun mengangguk paham, “Terima kasih dan maaf kalau merepotkan…”

Setelah berbasa basi sebentar, Kyuhyun mengacingkan jas hitamnya dan memanggil salah satu taksi yang lewat

Selama perjalanan, Kyuhyun terus tersenyum seakan semuanya tampak seperti yang ia duga

“Aku benar benar beruntung” gumam Kyuhyun pelan

___

Sesampainya Kyuhyun di rumah Tuan Ha, Kyuhyun tidak masuk lewat pintu depan—ia dengan cekatan, tentu saja masuk lewat pintu belakang

Dengan mudah, Kyuhyun sekali lagi—bisa melewati dapur tanpa di curigai sama sekali karena ternyata di rumah Tuan tanah ini memang sedang diadakan pesta sehingga orang lalu lalang memakai jas hitam seperti Kyuhyun akan tampak biasa saja

Kyuhyun berkali kali memutar tubuh, berdiri di belakang orang lain atau sengaja terbatuk untuk menutupi wajahnya. Ia harus waspada agar Yejin—kliennya tidak menyadari jika Kyuhyun juga ada di pesta ini

“Hahaha, anda bisa sekali Tuan Ha” tawa Yejin yang sengaja di panjang panjangkan membuat Kyuhyun melirik sedikit ke tengah ruangan

Di sana—Yejin tampak berkilau dengan kecantikannya. Gaun merah panjang membungkus ketat badan indahnya sementara tak sedikit, pria yang tak berkedip menatapnya

Ya, dialah ratu di pesta ini

Kyuhyun menatapnya seksama, meneliti betul bagaimana Yejin bersikap, berperilaku terutama di hadapan sang tuan rumah—Tuan Ha

“Hmm… lumayan” gumam Kyuhyun setelah hampir setengah jam berputar hanya untuk mengamati Yejin terus menerus, “Sebaiknya aku pergi”

Sang mata mata bergerak anggun mengambil sebungkus rokok di atas meja—entah punya siapa lalu berjalan ke dapur dengan santai

“Mau merokok” ucap Kyuhyun pada para koki yang menatap kearahnya.

“Oh, silahkan Tuan” Seluruh pekerja dapur tidak ada yang curiga pada tamu tak di undang ini karena memang iya, agak tidak sopan merokok di ruang makan terutama jika tamunya adalah orang terhormat

Kyuhyun pun pura pura menyalakan sebatang rokok namun langsung membuangnya setelah berhasil melompat pagar

Di kantor SPY lt 2

“Bos lama sekali…” Sungmin mengeluh sambil memeluk kedua lututnya di atas sofa. Jangan tanya betapa merananya ia saat mengantar kepergian Kyuhyun jam 8 malam tadi

Ya, Sungmin benar benar di ujung tanduk—ia tahu salah! Tidak seharusnya asisten seperti dia jatuh cinta pada bos sendiri, begini kan kejadiannya?

Bosnya kencan sementara dia malah patah hati!

“Ah~” Sungmin menghela napas berat untuk kesekian kali

CKLEK

“Eh?” Mendengar bunyi kunci di putar membuat Sungmin buru buru tidur di atas sofanya

“Ah lelahnya” Bunyi derap langkah berat itu menaiki tangga lalu semakin mendekat ke tempat tidur Sungmin, “Huh… sepertinya enak bisa tidur…” komentar Kyuhyun sambil melirik wajah damai Sungmin yang di buat buat

Ya, Sungmin sudah pasti belum tertidur mengingat ia malah menunggu kedatangan Kyuhyun

“Selamat tidur Sungmin” Kyuhyun mengelus pipi Sungmin sekilas sebelum berjalan ke kamarnya sendiri

Sungmin tersentak, matanya berubah sendu ketika terbuka sempurna.

“Bos…” desah Sungmin membelai jejak hangat Kyuhyun di pipinya sendiri

*****

Tampaknya Sungmin harus kuat menghadapi beberapa hari ke depan karena setelah aksi Kyuhyun pulang tengah malam kemarin, kembali bosnya bersikap sangat aneh

Memang sih ini sudah biasa terjadi setiap kali Kyuhyun sedang menyelesaikan kasus. Tapi kalau Kyuhyun melakukannya sambil tertawa tawa dengan klien cantiknya, apa Sungmin tidak sakit hati!

“Jadi bagaimana kemajuannya Kyuhyun-shi? Ah ya kudengar kau ke rumah? Ada sesuatu yang penting?” tanya Yejin yang datang siang itu, memakai gaun ketat berwarna hitam kemudian duduk dekatttt sekali dengan Kyuhyun sampai sampai Sungmin harus memalingkan muka saking tidak tahan melihatnya

Apalagi bosnya itu malah tidak protes, Kyuhyun nyaman saja duduk sambil terus memasang senyum tampannya

Dasar lelaki. Maki Sungmin di dalam hati

“Tidak mendesak—dengan sedikit bantuan internet aku berhasil mencari tahu sendiri” Kyuhyun mengangguk pasti, “Anda cuma butuh waktu 3 hari lagi kalau mau bersabar”

“Oh, apa tidak bisa secepatnya??” Yejin dengan berani memainkan tangan di atas kemeja Kyuhyun

Mata Sungmin melotot tajam melihat tingkah wanita itu

Kyuhyun lagi lagi tidak menepis atau menegur sang klien—membuat Sungmin makin yakin dengan teorinya sendiri

Bosnya benar benar sedang jatuh cintaatau paling tidak, Kyuhyun pasti terpikat!

“Tidak” Kyuhyun menggeleng tenang, “Saya harus mengumpulkan bukti dahulu” Kedua mata Kyuhyun berkilat saat mengatakan itu, sayang Yejin tidak bisa menangkap arti tatapan Kyuhyun

“Oh… baiklah… 3 hari” Yejin mengatakan itu sambil ber-aegyo ria yang kembali, membuat Sungmin akhirnya bangkit—tidak tahan dan hendak berjalan keluar

“Mau kemana kau Sungmin?” tanya Kyuhyun akhirnya beralih menatap asistennya itu. Yejin di sebelahnya pun menatap kearah Sungmin, mungkin baru sadar ada orang lain selain mereka berdua dari tadi

“Cari udara segar” jawab Sungmin lesu, Daripada disini? Lama lama aku bisa bunuh diri melihat kalian berdua

“Jangan jauh jauh” peringatan Kyuhyun di acuhkan Sungmin, kalau bisa sih dia mau minggat sekalian, tapi kemana? Dia kan sebatang kara…

“Nah kembali ke bisnis kita” desah Kyuhyun berusaha berkonsentrasi—jujur ia kepikiran sikap Sungmin yang makin sedih dari ke hari.

Sepertinya habis ini dia harus bawa Sungmin ke dokter untuk periksa, siapa tahu beneran sakit

“Ya?” Yejin menatap Kyuhyun sambil mengerjapkan matanya—merayu

“3 hari aku akan mengumpulkan bukti dan tanpa kau perlu kemari, aku akan membawanya kepadamu” jelas Kyuhyun

“Bagus!” Yejin bertepuk tangan seolah olah dia adalah anak berumur 5 tahun, jangan bilang? Oh dia ber-aegyo lagi

Kyuhyun saja sampai mengerutkan kening, kelihatan sekali Yejin berpura pura, Oh demi apapun di dunia ini—Kyuhyun bukan orang bodoh yang tidak bisa membedakan mana yang asli dan mana yang sengaja di lakukan

Kalau mau yang asli, suruh saja Sungmin beraegyo. Ucap Kyuhyun di dalam hati

“Nah sebelum kita berpisah—ada satu hal yang kuketahui darimu…” Kyuhyun duduk lebih tegap sambil memandang kliennya serius, “Hal apa yang paling berharga bagimu?”

Yejin terkesiap tapi dengan cepat ia menjawab, “Apa ini ada hubungannya dengan kasus…”

“Ada!” sahut Kyuhyun cepat, “Jawab saja—aku berani menjamin ini sangat ada hubungannya dengan kasus anda” desaknya

Yejin berpikir sebentar, “Perhiasan Sapphire blue?” ucapnya tidak yakin

“Selain itu?” Kedua mata Kyuhyun berkilat lagi

“Hmm…”

“Apa saja—seseorang yang anda sukai, mainan yang anda koleksi atau apa saja…” kata Kyuhyun random

“Aku suka berlian” jawab Yejin mengangkat bahu—agak tidak mengerti tentang pertanyaan Kyuhyun yang diluar dugaan, “Berlian itu langka, senyawa yang lebih keras dari apapun… itulah yang membuat mereka berharga—bukan dari bentuk atau kilauannya, karena kalau kau melihat berlian yang baru di gali, dia tidak lebih jelek dari batu biasa” katanya penuh kekaguman

“Wow anda tahu banyak” puji Kyuhyun sambil tersenyum memikat

Yejin tersipu malu, “Kyuhyun-shi anda tahu betul cara memperlakukan wanita… tidak semua pria biasanya mengerti apa yang saya bicarakan”

“Itulah saya” Kyuhyun mengapresiasi dirinya sendiri. Mereka berdua tertawa ringan sementara Sungmin yang lagi pundung di luar, akhirnya kembali masuk—mengira kalau Yejin sudah mau pulang

Tapi melihat mereka malah tertawa berdua membuat Sungmin jadi rendah diri

“Dia memang selevel buat jadian sama Bos” lirih Sungmin sambil mati matian menahan rasa sakit hatinya

Selepas malam—Yejin baru pulang dari kantor Kyuhyun. Sungmin yang sudah kehilangan harapan hanya tersenyum kecut saat menyalami Yejin.

Setelah mobil Yejin melaju kencang meninggalkan depan ruko baru Kyuhyun menoleh kearah Sungmin, “Hei kau sakit? Apa kita perlu ke dokter?” tanya Kyuhyun memeriksa kening Sungmin. Tidak panas

“Aku tidak sakit apapun, kita makan saja Bos, aku sudah lapar” elak Sungmin melepaskan tangan Kyuhyun lalu berbalik masuk ke dalam

Kyuhyun termenung mengamati Sungmin—tapi ia tidak bisa memikirkan itu sekarang. Ada satu kasus yang butuh perhatian Kyuhyun sekarang

“Nanti saja urusan Sungmin” pikir Kyuhyun sambil bergumam dan ikut masuk ke dalam kantornya

*****

Selama 3 hari ke depan—seperti yang Kyuhyun janjikan pada Nona Yejin. Sang mata mata ini bekerja ekstra keras.

Dia jarang berada di kantornya dan jangan tanya Sungmin yang tinggal serumah saja hanya melihat Kyuhyun lewat tengah malam

Kyuhyun sibuk sekali. Kalau tidak pergi kesana kemari, Kyuhyun akan berkutat di ruangannya sambil membaca setumpuk kertas hasil kerjanya

“Bos ga mau makan dulu?” tawar Sungmin setelah berdebat dengan dirinya, mau masuk ke dalam ruangan Kyuhyun apa ngga—Bosnya itu kan tidak suka di ganggu ketika bekerja

“Tidak”

Benarkan! batin Sungmin berteriak kesal

“Tapi Bos dari tadi malam belum makan dan sarapan yang kubuat juga tidak Bos sentuh!” seru Sungmin masih bergeming di depan Kyuhyun

“Aku tidak lapar, sudah sana Sungmin—aku di buru waktu” Kepala Kyuhyun bergerak ke arah pintu, seakan menyuruh Sungmin pergi dari hadapannya

“Ya sudah! Aku tidak akan mengganggu lagi!” Sungmin berbalik marah sambil membanting pintu ruangan Kyuhyun keras

Padahal Sungmin berusaha mengenyampingkan rasa sakit hatinya agar tetap bisa jadi asisten yang baik buat Kyuhyun

Tapi lihat sendiri kan? Bosnya itu tetap keras kepala

“Sebegitu cintanya kah Bos sampai sampai mengorbankannya kesehatannya demi Yejin-shi?” gumam Sungmin makin merana

Kedua mata rubahnya memandang nanar masakannya yang ia masak sengaja—sesuai menu kesukaan Kyuhyun

“Semuanya sia sia…” Sungmin duduk, mengambil sumpit dan mulai makan sendirian dengan hampa

___

“Akhirnya selesai juga!!!!” Kyuhyun mengangkat setumpuk berkas di depannya. Ia tersenyum penuh arti saat memasukkan berkas itu ke dalam amplop cokelat

Sekarang adalah hari yang telah ia janjikan kepada Yejin

Penyelesaian masalah hilangnya perhiasaan Sapphire Blue telah di pecahkan

“It’s show time…” Bibir tebal Kyuhyun berbisik tajam. Kedua tangannya dengan lihai dan sedikit lelah, kembali memakai jas hitamnya secara terburu buru kemudian keluar dari ruangannya

“Sungmin, aku—eh…” Kyuhyun memandang ke sekeliling, kosong

“Ya! Sungmin!!” panggil Kyuhyun mulai panik sambil berlari mengelilingi lantai satu. Bahkan berkas berharganya ia lempar di sofa sembarangan

“Sungmin!!” teriak Kyuhyun mulai berpikir yang tidak tidak, dadanya berdegup kencang, “Kemana sih anak itu!!”

“Ya ya Bos!! Jangan berteriak malam malam kenapa!”

Langkah Kyuhyun terhenti tepat saat Sungmin masuk ke dalam kantor, asistennya itu tanpa dosa malah bertampang kesal

“Kau kemana!” tanya Kyuhyun beneran marah, “Kalau pergi seharusnya kau bilang padaku!”

Sungmin menatap Kyuhyun ganjil, “Bos bukannya tadi tidak mau di ganggu??” balasnya membalik perkataan Kyuhyun

“Tapi—aishh! Tetap saja kau yang salah! Tulis note di mejamu kan bisa!” kata Kyuhyun tidak mau kalah, ya ampun apa sebegitu cueknya kah ia sampai Sungmin juga bisa Kyuhyun acuhkan?

Wajah Sungmin merengut cemberut, tapi ia tahu tak ada gunanya membantah, “Baik Bos, aku yang salah…” katanya masuk ke dalam—hendak mau naik tangga ke lantai 2

“Aku mau pergi” ucap Kyuhyun

“Pergi saja, ini kantormu kok” jawab Sungmin sinis

“Hei? Kau kenapa sih!” amarah Kyuhyun yang mereda kembali terpancing

Sungmin terhenti di anak tangga ketiga, kepalanya sedikit menoleh memandang Kyuhyun di lantai bawah, “Aku hanya lapar… sudahlah bos daripada berdebat denganku, lebih baik temui saja Yejin-shi!”

“Kau tahu aku mau bertemu dengannya?” Kyuhyun sedikit terkejut, dia kira Sungmin agak agak berubah belakangan ini, tapi ternyata asistennya itu tahu tentang kasusnya

“Tahulah…” tangan Sungmin semakin kuat mencengkram tangga, “Sudahlah bos, aku mau makan di atas” jawab Sungmin mati matian bersikap biasa saja

“Iya… aku usahakan tidak pulang malam…”

“Pulang malam pun bukan urusanku” gumam Sungmin tanpa di dengar Kyuhyun, toh bosnya itu sudah keluar lewat pintu depan

Tinggallah Sungmin, sendirian, dengan perasaan yang semakin campur aduk

“Jangan bilang malam ini Bos menyatakan cintanya lagi…” Sungmin terduduk lemas di tangga—matanya menerawang kejauhan, memandang entah apa saja asal bisa mengenyahkan bayangan Kyuhyun di pikirannya

“Aku… patah hati…” lirih Sungmin merasakan rasa sakit itu kembali menghantam dirinya

*****

“Anda tepat waktu!! Aku suka bekerja dengan orang yang tahu memegang janjinya!” sambut Yejin begitu Kyuhyun datang ke rumahnya tepat jam 8 malam.

“Sudah seharusnya begitu” Kyuhyun sengaja melonggarkan dasi hitamnya dengan sensual sambil menatap seksama sang Wanita, Yejin-shi

Yejin tersenyum lebar seakan mengerti tingkah laku Kyuhyun

“Ini berkas anda” kata Kyuhyun menyerahkan amplop cokelat tebal itu di tangan Yejin yang menatapnya terkesima, “Apa ini? Apakah ciri ciri orang yang mencuri kalungku?” tanyanya

“Bukan, maaf aku tidak berhasil menemukan siapa pelakunya” ungkap Kyuhyun tanpa rasa bersalah sedikitpun

Yejin menatap sosok Kyuhyun tambah tajam, “Jadi… apa maksud berkas ini?”

Kyuhyun mengangkat bahunya, “Aku menulis surat pernyataan tentang kehilangan milik anda dan beberapa keterangan kenapa aku bisa menyatakan itu hilang… aku juga sudah menanyai pelayan tanpa anda ketahui dan dari kesimpulan mereka, aku tahu jika sangat mustahil bisa menangkap pencurinya” jelas Kyuhyun menikmati perubahan drastis air muka Yejin

“Anda… menanyai pelayan??” suara Yejin nyaris terdengar histeris, “Tapi kapan?! Dan bagaimana bisa!” Ia shock sekarang

“Aku mata mata, itulah pekerjaanku mencari tahu tanpa ketahuan” Kyuhyun menyunggingkan seringai lebarnya

“Tap… tapi…”

“Tenanglah Yejin-shi” Kyuhyun menarik lembut tubuh Yejin sambil sebelah tangannya membelai halus punggung Yejin yang malam itu menggunakan gaun dengan belahan punggung terbuka lebar

Yejin menatap tajam Kyuhyun sekali lagi tapi tak lama ia tersenyum manis—dan memikat, “Apa perlu kita bicara di ruang lebih pribadi Kyuhyun-shi?” tawarnya

“Sangat perlu” seakan menjawab tatapan sayu Yejin, Kyuhyun memeluk dari samping pinggang Yejin ketika wanita itu menuntunnya masuk ke rumah lebih dalam

“Kamarku…” Yejin mempersilahkan masuk Kyuhyun terlebih dahulu. Kyuhyun menatap ke sekeliling—kamar nona besar yang setara dengan satu ruangan milik Kyuhyun di kantornya

Di kamar itu ada satu tempat tidur besar, meja nakas di kedua sisi tempat tidur, satu lemari besar pakaian, pintu kamar mandi dan juga…

“Pajangan menarik” puji Kyuhyun pada satu kotak kayu besar tepat di atas perapian depan tempat tidur Yejin

“Kau bisa saja…” Yejin meraih tubuh Kyuhyun mendekat, memeluk dengan sikap menggoda sambil perlahan lahan mendorong tubuh Kyuhyun terjatuh di atas kasur

Seringai Kyuhyun makin lebar terlihat, “Anda benar benar… anda kira, saya kemari untuk apa?” tanya Kyuhyun restoris saat wanita itu perlahan lahan naik ke atas tubuhnya

“Untuk apa lagi? Ketika seorang pria dan wanita berada di dalam kamar?” balas Yejin dengan berani mulai merendahkan tubuhnya, mendekati wajah Kyuhyun yang tampak tampan dalam keremangan malam

“Untuk menangkap pencuri Sapphire Blue sebenarnya mungkin” jawab Kyuhyun lugas dan dengan mudah menyingkirkan Yejin dari atas tubuhnya

“A… apa?!!”

“Ya… semuanya jelas” Kyuhyun merapikan jasnya sambil menarik sebuah kursi lalu duduk di sana seperti seorang pendongeng

“Ayahmu menaruh perhiasan itu di sebuah brankas mahal yang bahkan tidak bisa meledak jika kau ingin mengambil isinya meski menggunakan bom. Tetapi esok paginya ketika Ayahmu sakit keras, perhiasaan kesayangannya hilang begitu saja? Apa tidak terlalu mencurigakan?” Kyuhyun memandang penuh arti wajah Yejin yang mulai bergerak—menunjukkan kebengisannya

“Seluruh pelayanmu di curigai dan polisi sudah mengintrogasi satu persatu, memeriksa seluruh isi rumah bahkan cela tikus sekalipun… tapi perhiasaan itu hilang, tak berbekas!” Kyuhyun berdiri—berjalan lalu lalang di depan Yejin, menikmati perannya saat ini

“Hanya satu… hanya satu orang yang tidak mungkin dicurigai karena dialah sang tuan rumah sendiri—oh tidak mungkin kecurigaan terarah padanya, untuk apa? Dia pemilik sahnya! Tapi di situlah letak kesalahan polisi dan semua orang… mereka tidak menyadari, bahkan ayahmu sendiri, tidak mungkin menyangka jika putrinya sendiri yang mencuri perhiasaan Sapphire Blue”

Keheningan melanda kamar pribadi Yejin sebelum wanita cantik itu tertawa kencang sambil menunjuk langsung ke arah Kyuhyun

“Kau gila! Untuk apa aku mencuri perhiasaan milik Ayahku sendiri! Yang artinya mau tidak mau akan diwariskan kepadaku!” katanya tajam

“Asuransi” jawab Kyuhyun cerdik, “Kau kira aku tidak menyelidiki sampai pada akarnya?? Ayahmu sakit sakitan, kalian perlu dana besar, dan kau takut—oh sang putri terhormat yang gila pesta tapi tidak pernah bekerja, ingin agar selalu ada uang yang mengalir di kantongnya tanpa susah payah…” Kyuhyun merentangkan kedua tangannya seolah sedang berpidato di depan banyak orang, “Dengan pura pura menghilangkannya, kau mendapatkan keduanya sekaligus, Uang berlimpah dan juga perhiasaan Sapphire Blue utuh! Tanpa cacat…”

Kyuhyun bertepuk tangan—masih berjalan mondar mandir seakan memuji kepandaian wanita di depannya ini

Yejin menggeram marah tapi tak lama ia mendengus kasar, “Kau mengarang… tahu darimana kau sifatku?? Oh kau tetap ingin dapat bayaran dengan laporan mengada ada begitu???” balas Yejin ingin memojokkan Kyuhyun

“Kau lupa? Saat aku menanyakan hal apa yang terpenting dalam hidupmu? Kau malah menjawabnya berlian, see? Kau tidak menganggap berharga bahkan ayahmu sendiri” Sekarang topeng Kyuhyun terbuka, pria yang biasanya bersikap sangat manis pada Yejin, kedua matanya kini malah memandang hina wanita ini, “Kau ingat aku pernah datang pada malam hari waktu kau pergi ke pesta Tuan Ha? Kau pergi ke pesta?? Sementara Ayahmu di rumah sakit dan butuh perhatianmu?” Kyuhyun tersenyum jijik, “Tidak perlu petunjuk apapun untuk tahu wanita sebenarnya dirimu, Yejin-shi”

“Ya! Kau!!” Yejin bangkit berdiri dan langsung mau menyerang Kyuhyun kalau saja—yah, kalau saja pria itu bukanlah pria yang pandai bela diri

“Kontrol dirimu Yejin-shi, jangan membuatku makin menghina dirimu” kata Kyuhyun dingin

Yejin melepaskan dirinya, ia terengah engah menahan amarah meski buru buru ia kembali berbicara dengan suara manis yang berbahaya, “Setelah petuahmu yang panjang lebar, apa kau mempunyai bukti Kyuhyun-shi yang terhormat??? Apa kau bisa membuktikan semua ucapanmu!!” tuntutnya

“Bukti? Kau bercanda…” Kyuhyun mundur beberapa langkah sambil matanya memandang ke sekeliling kamar Yejin, “Perhiasaan yang kau curi sejak awal berada di kamarmu! Itulah buktinya!”

Seakan ada tangan Kyuhyun menampar wajahnya sendiri, Yejin benar benar terguncang mendengar ucapan Kyuhyun

“Dari… darimana kau…”

Kyuhyun tersenyum kecewa, “Kau dari awal selalu meremehkanku Yejin-shi… dengarkan aku, jika ada pelaku yang mustahil untuk di tangkap atau di selidiki, berarti kemungkinannya hanya satu! Pelaku adalah orang terdekat itu sendiri. Dan jelas, kau yang melakukan tindakan pencurian adalah orang pertama yang bebas dari tuduhan. Polisi memang datang memeriksa kamarmu—kebetulan aku tahu dari hasil wawancara dengan para pelayan” kata Kyuhyun menjelaskan pekerjaannya selama ini

Tidak heran jika Kyuhyun perlu berkonsentrasi penuh untuk bisa memecahkannya

“Tapi… yang polisi tidak tahu dan para pelayan tidak tahu, hanya Ayahmu yang mengetahuinya adalah… kau juga punya—satu brankas rahasia di kamar ini. Ayahmu mengandaikan jika terjadi perampokan, paling tidak sebagian harta kalian akan aman karena tidak ada satupun yang tahu mengenai brankas milikmu itu”

Entah berapa kali Yejin harus di buat terkejut oleh hipotesa Kyuhyun. Matanya bergerak liar dan bibirnya menyumpah nyumpah meski bersuara rendah

“Kau tahu darimana tentang itu!!!” seru Yejin kembali menyerang Kyuhyun namun Kyuhyun hanya berkelit tanpa berniat membalas Yejin

“Ayahmu yang bercerita” kata Kyuhyun tenang, ia duduk di kursinya sementara Yejin-lah yang berjalan mondar mandir sambil menjambak rambutnya sendiri

Ia di ujung tanduk, Kyuhyun seakan menelanjanginya terang terangan sekarang

“Tapi bagaimana Ayahku juga—“

“Aku memberitahu semuanya, termasuk kaulah pelakunya” tambah Kyuhyun sambil melihat lihat kukunya yang jauh lebih menarik ketimbang wajah marah Yejin di depannya

“Kau!!!”

“Aku berhak, dia harus tahu perempuan macam apa anaknya” kata Kyuhyun sambil melemparkan pandangan mematikan ke arah Yejin

“Dan sekarang, aku harus mengambil apa yang bukan milikmu” Kyuhyun bangkit berdiri dari kursinya lalu perlahan berbalik—menatap penuh kagum pajangan kotak kayu di atas perapian

“Kau benar benar cerdik meletakkannya…”

Kyuhyun membuka kotak kayu itu perlahan dan terlihatlah jelas sebuah kotak brankas di dalamnya

“Kau tidak akan bisa membukanya!” desis Yejin seperti kesetanan, “Hanya aku yang tahu passwordnya! Bahkan jika kau sudah bertanya pada Ayahku pun—“

“Aku tahu kok” sela Kyuhyun enteng sambil menatap kesal Yejin, “Bisa tidak jangan memotongku terus menerus… aku akan mengambilnya…”

“Darimana kau tahu!!!!” kata Yejin terhenyak di atas kasur sementara matanya memandang nyalang Kyuhyun, “Tidak kau tidak tahu, kau hanya sedang berusaha mengoreknya dariku! Kau tidak akan—“

CKLEK

Pintu brankas itu terbuka pelan membuat Yejin melotot keras seakan Kyuhyun telah membuat jantungnya berhenti berdetak saat itu juga

“Kau?!”

Kyuhyun diam saja, ia tidak melirik dua kali untuk mengambil perhiasan biru berkilau dari dalam—walau ada setumpuk emas, ratusan lembar uang tunai atau seberkas surat berharga

“Kau salah memilih lawan Yejin-shi, kau kira kenapa aku bertanya waktu itu tentang apa yang paling berharga pada dirimu? Itu sudah jelas, manusia biasanya menjadikan hal paling berharga sebagai kata sandi” jelas Kyuhyun menimbang nimbang perhiasan di tangannya sambil melirik jam dinding

“Aishh semoga mereka tidak terlambat” bisik Kyuhyun

“Tapi waktu itu aku hanya bilang berlian! Dan kata sandi brankas itu bukan ejaan huruf berlian!!” katanya tidak mau kalah

“Dasar pembentukan berlian adalah ‘Carbon’” kata Kyuhyun cepat, “Sehingga aku hanya perlu mengutak atik sedikit sebelum mengubah huruf C A R B O N menjadi sebuah angka 3 1 18 2 15 14” Kyuhyun menghela napas berat sebentar, “Harus kuakui, kau wanita pintar… tidak banyak orang yang menggunakan nama senyawa sebagai kata sandi, good job”

Seakan mereka sedang ngobrol santai, Kyuhyun dengan seenaknya menepuk pundak Yejin

“Kau?!”

TOK TOK

“Eh?” Fokus Yejin teralih ketika terdengar bunyi ketukan keras dari pintunya

“Nona?? Nona kau di dalam?? Ada polisi yang mencarimu Nona dan mereka banyak sekali!!” teriakan pelayannya membuat Yejin menatap terkesiap—tak percaya kepada Kyuhyun

“Kau…” Yejin kehilangan kata kata atau bisa di bilang, kehilangan jalan lain untuk menghindar

“Selamat bersenang senang!” Sesudah mengatakan itu, Kyuhyun membuka pintu kamar yang terkunci dan segera—pihak polisi membekuk Yejin yang hanya bisa memasang wajah shocknya, sedikit terguncang

“Hmm, dasar wanita… hanya indah di luarnya saja…” desah Kyuhyun membereskan jasnya sambil memungut amplop cokelat yang belum di buka Yejin dari tadi

“Ya, dan untung anda tidak terpikat dengan kecantikan itu” sambung seseorang yang mendadak sudah berada di samping Kyuhyun

“Anda datang tepat waktu” Kyuhyun menjabat hangat pria itu sambil menyerahkan amplop hasil penyelidikannya dan juga seuntai perhiasaan Sapphire Blue dari kantung jasnya

“Ini ambilah, lakukan apa yang bisa kau lakukan—urusanku sampai di sini saja” kata Kyuhyun lelah

“Hahaha, tanpa anda Kyuhyun-shi, mungkin kami dan pihak polisi masih menemui jalan buntu” puji lelaki itu sungguh sungguh

“Tidak masalah” Kyuhyun mengangkat kedua bahunya, “Asal bayarannya sesuai” Kyuhyun tersenyum penuh arti yang membuat pria di depannya tertawa lagi

“Tenang saja, anda akan mendapatkannya kurang dari 24 jam, aku berani jamin itu”

Setelah berbasa basi sebentar pada pihak polisi dan juga pria tadi, Kyuhyun pamit pulang menggunakan taksi agar cepat sampai di rumah

“Sekarang masalah ini sudah selesai, tinggal Sungmin…” Kyuhyun memijat keningnya—capek, lelah dan butuh istirahat, tapi sejak tadi—bahkan ketika berada berdua saja dengan Yejin, Kyuhyun masih kepikiran sikap jutek Sungmin

Ini pasti ada apa apanya, pikir Kyuhyun

___

“Aku pulang…”

Tubuh Sungmin yang sudah duduk nyaman di sofa dengan sebuah selimut membungkus tubuhnya tiba tiba menegang

“Baru jam 10, Bos memang datang lebih cepat…” gumam Sungmin melihat jam di dinding lantai 2

Kyuhyun setengah berlari menaiki tangga dan dia mendesah lega melihat Sungmin belum tidur seperti biasa

“Aku pulang…” ulang Kyuhyun duduk di sebelah Sungmin, mengamati seksama wajah Sungmin yang diam saja—tidak membalas ucapannya

“Kau tidak senang aku pulang cepat?” tanya Kyuhyun jadi jengkel sendiri

“Senang” jawab Sungmin sekenanya, “Acaramu dengan Yejin-shi bagaimana? Kok cepat? Apa kalian bertengkar?” tanya Sungmin tidak bisa menahan dirinya

Semua ucapannya keluar begitu saja sampai membuat Kyuhyun jadi menyeringitkan dahi, “Acara? Yah… kami tidak bisa di bilang bertengkar sih…” Kyuhyun membuka jas hitamnya, melepas dasinya sehingga tinggal kemeja putih panjang membungkus tubuhnya

Kyuhyun merasa lelah daripada yang ia kira

“Jadi??” desak Sungmin ingin tahu—paling tidak, harus di pastikan apakah dia patah hati atau tidak! Jadi ia bisa bersikap kedepannya dengan Bosnya itu

Kyuhyun melirik Sungmin sekilas. Tanpa kata, Kyuhyun menarik sebagian selimut dari Sungmin kemudian membungkus dirinya sendiri ke dalam bersama sama Sungmin

“Ya, dialah pencuri asli Sapphire Blue milik Ayahnya” kata Kyuhyun separuh terpejam

“MWO?!” Sungmin betul betul terkejut sekarang, “Kau tidak bercanda Bos?”

“Iya” Kyuhyun menjelaskan semuanya kepada Sungmin, kenapa dia suka pulang malam, kenapa dia sibuk sekali, kenapa dia juga tidak mau di ganggu… Itu semua demi informasi dari orang dalam rumah keluarga Song, termasuk Ayahnya Yejin yang Kyuhyun temui di rumah sakit

Sungmin mendengarkannya seksama, semua terjawab sudah

Tapi masih ada satu yang mengganjal di hati Sungmin dan ia tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya

“Bos…”

“Hmm…” Kyuhyun beneran hampir ketiduran di sebelah Sungmin

“Itu… kenapa kau biasa saja ketika dia merayumu Bos? Apa kau tidak…” Sungmin tidak bisa menyelesaikan kalimatnya

“Menyukainya maksudmu?” Kyuhyun mendengus lagi, “Yang benar saja…” Kepalanya berbaring lagi di badan sofa, “Aku membiarkannya merayuku agar sikapnya tidak terlalu waspada, ingat, bagaimanapun Yejin bukan orang bodoh, jadi aku ikuti saja permainannya…” jelas Kyuhyun dengan kedua mata terpejam

“Oh” Rasa sakit di dalam diri Sungmin memudar secara perlahan. Ia mencuri pandang Kyuhyun yang masih berada di sampingnya, saling berbagi sofa dan juga selimut, apa lagi yang bisa Sungmin keluhkan?

“Lagipula aku tahu dia mendekatiku karena butuh keterangan detektif sebagai syarat perlengkapan asuransi” tambah Kyuhyun yang ternyata belum tertidur, “Biasanya asuransi akan memakai tenaga detektif selain keterangan dari polisi karena ini menyangkut dana besar… sudah banyak kasus penipuan asuransi dimana mana, jadi mereka harus waspada… begitu…”

“Maksudmu Yejin-shi hanya memanfaatkanmu Bos? Kukira dia menyukaimu!!” seru Sungmin tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya

“Sungmin…” Kyuhyun mengubah posisi duduknya menghadap ke samping, “Yejin-shi tidak mungkin menyukai pria miskin sepertiku, dia itu butuh pria kaya!”

“Tapi kau tampan Boss!” bela Sungmin tanpa tahu kalau Kyuhyun terkekeh kecil mendengarnya

“Masih banyak lelaki tampan dan kaya yang bisa digaetnya, dan itu bukan aku… lagipula dia bukan tipeku—aku tidak suka wanita cantik seperti dia…” wajah Kyuhyun berubah datar mengingat bagaimana topeng cantik Yejin terbuka saat ketahuan mencuri perhiasan ayahnya sendiri

“Lalu tipemu seperti apa Bos?” Separuh wajah Sungmin ia tutupi dengan selimut, takut Kyuhyun bisa melihat pipinya yang merah merona

“Hmm” Kyuhyun sok berpikir, “Bodoh… agak bodoh sebetulnya” katanya menimbang nimbang

“Bodoh?” Kyuhyun mengangguk singkat saat Sungmin bertanya ulang

“Oh” Sungmin diam diam tersenyum, Bodoh… hehehe, berarti aku bisa masuk hitungan dong. pikir Sungmin polos

Kyuhyun melirik wajah Sungmin yang tiba tiba tersenyum, pria ini menggelengkan kepala sebelum berdeham batuk, “Ehem!… aku juga suka yeoja yang bisa di suruh, suka bersih bersih… yah… tipe tipe seperti itulah…”

“Begitu…” Sungmin sih mengangguk saja walau dalam hati, ia berusaha apakah dia bisa masuk kriteria Kyuhyun

Bisa disuruh? Aku kan hampir setiap hari di suruh suruh sama Bos dan suka bersih bersih, aku juga bisa bersih bersih rumah! Berarti Bos bisa suka padaku!!

Itu pikiran polos seorang Lee Sungmin

“Kau memang bodoh Sungmin” desis Kyuhyun memalingkan wajahnya saat menangkap Sungmin yang tampak asyik berpikir seorang diri

“Sudah malam, kau tidur saja!!” Kyuhyun beranjak berdiri dan melepaskan selimut milik Sungmin

“Eh?” Sungmin tersentak

“Tidur Sungmin, besok kita masih kerja… hoamm…” Kyuhyun baru sadar betapa dia butuh waktu lama untuk istirahat sekarang

“Oke Bos!” Saat mengetahui seluruh kenyataannya—kalau Bosnya itu tidak pacaran dengan Yejin, sikap Sungmin kembali ceria seperti biasa.

Malah dalam hitungan detik, sebelum Kyuhyun bisa masuk ke kamarnya, Sungmin sudah mendengkur halus—tidur dengan lelap

“Ah~ anak ini memang!! Suka menyusahkanku!!” Kyuhyun tidak jadi masuk kamar, dia malah berlutut di depan sofa Sungmin, memandang penuh arti ke arah wajah Sungmin—tatapan yang tidak pernah ia tunjukkan pada siapapun sebelumnya

“Semua butuh waktu Sungmin… tapi untuk sementara… kau harus puas menjadi asistenku…” kata Kyuhyun meletakkan tangan pucatnya di pipi Sungmin

Kyuhyun terbawa suasana, gerak tangannya makin merambah ke leher Sungmin, rambut cokelat yeoja ini dan perlahan turun ke bibirnya

Seperti terhipnotis, tubuh Kyuhyun pun merunduk—mensejajarkannya searah Sungmin kemudian…

Kyuhyun menutup matanya, mencium Sungmin sambil sebelah tangannya memegang leher asistennya itu

“Hmm…” Masih menutup mata, Kyuhyun menyandarkan kepalanya di atas kening Sungmin, tak lama Kyuhyun bangkit berdiri

“Sial! Aku menciumnya lagi!” Kyuhyun mengacak rambutnya frustasi sementara Sungmin malah menggeliat sedikit dalam tidurnya

“Ah harusnya aku tidak boleh lama lama melihatnya…” Kyuhyun memutar kedua bola matanya, ia menyeret langkahnya masuk

Sebelum tangannya membuka gagang pintu, Kyuhyun berbalik lagi—melirik tubuh Sungmin di atas sofa

Kyuhyun tersenyum mengingat pernah Sungmin memohon padanya untuk di belikan kasur

Dan bisa di tebak Kyuhyun menentangnya keras

‘Bos tega sekali menyuruhku tidur melulu di sofa!’ protes Sungmin waktu itu

‘Sofaku empuk Sungmin, jadi tidurmu akan tetap nyenyak! Tahankan sajalah, lagipula nanti kau juga punya kasur—ah tidak, kamar malah!’

‘Benar Bos???’

‘Iya…’ jawab Kyuhyun saat berbalik meninggalkan Sungmin, ‘Kalau nanti kita menikah..’

 

“Tapi kau tetap tidak bisa menebaknya Sungmin, kau itu!!” Kyuhyun menahan tangannya yang ingin memukul kepala Sungmin—biar pinter dikit

“Padahal kalau kau mengamati sikapku selama ini, seharusnya kau tahu aku menampungku bukan sekedar rasa kasihan… aigooo… coba kau jadi mata mataku Sungmin, kau pasti tahu siapa yang sebenarnya kusukai…” bisik Kyuhyun menatap lembut sosok Sungmin yang tertidur lelap

“Bos… saranghae…”

Eh?

Kyuhyun lagi lagi tidak jadi masuk ke kamarnya, ia malah tergopoh gopoh mendekati Sungmin yang tidak pernah Kyuhyun duga, asistennya itu bisa mengigau

“Katakan sekali lagi!” pinta Kyuhyun

Bibir Sungmin bergerak sebentar kemudian…

“Saranghae… hehehehe”

Kyuhyun tersenyum melihat Sungmin tampak polos saat mengigau sekalipun

“Aku juga…” Kyuhyun mengelus sayang kepala Sungmin—tidak tidak, dia tidak mau mendekat lagi, kayaknya bahaya mengingat Kyuhyun udah pernah kelepasan dua kali mencium Sungmin pas tertidur

“Hmm… aku sepertinya harus cepat menjadikanmu istri…” Kyuhyun tidak bisa berpikir jernih lagi, ucapan Sungmin telah membuyarkan rencana yang ia susun matang matang

Kyuhyun malah mengangkat tubuh Sungmin—beserta selimutnya kemudian masuk ke dalam kamarnya

“Sudah saatnya kau punya kamar dan juga kasur” kata Kyuhyun menyeringai lebar

Ia menaruh Sungmin di atas kasur kemudian bergabung tidur di sebelahnya

Jangan tanya bagaimana reaksi heboh Sungmin saat tahu kalau Bosnya telah memindahkan dia ke dalam kamar

‘Bukankah kau ingin punya kasur dan juga kamar?’

‘Tapi ini kamarmu Bos—‘

‘Dan akan menjadi kamarmu juga kalau kita menikah’

‘EH?!’

 

THE END

Ahh~ mungkin aku udah terlalu lama menghilang…

Maafkanlah,

Karena aku sedang mengejar bola salju yang semakin lama semakin membesar dan butuh pertanggungjawaban dariku

Maka dari itu, aku hanya meminta satu hal pada kalian….

Doakanlah orang gila seperti aku ini,

Jujur cerita ini sudah kutulis sejak lama namun baru sekarang bisa kubagikan kepada kalian dan jikalau kalian ingin membaca cerita yang kujaga selama ini

Hanya satu hal yang perlu kalian lakukan

Nyatakan pendapatmu, hanya itu

Aku berjanji akan membukakannya padamu…

Dan tidak ketinggalan

Doakanlah aku, aku sangat dan amat membutuhkannya

Terima kasih Wonderlander, entah apa jadinya orang gila sepertiku tanpa adanya kalian disini…

Thanks, thanks a lot…

and God Bless You

Please…

Pray for me,