≈No Other Like U-Fifty Two-{Change}≈

Hari ini Sungmin merasa aneh.

Ah—tidak, sejak kemarin kemarin sebenarnya Sungmin sudah merasa ada yang aneh. Ia menatap sendu kepada sosok yang sedang ada di depannya

Sosok yang sudah hidup bersamanya selama beberapa tahun belakangan ini

Cho Kyuhyun—suaminya sendiri

 

“Oh kau sudah bangun Minnie” sapa Kyuhyun dengan nada ramah—sama seperti biasanya

Sungmin menghirup napas dalam dalam, pandangan sendunya tidak berubah sama sekali, “Sudah sejak tadi, kau sedang apa Kyuhyun?” tanya Sungmin memberanikan diri

Mendadak Kyuhyun salah tingkah. Kedua tangannya yang sedang memegang handphone Sungmin bergerak gelisah, “Ini…uhmm, bukan apa apa kok! Kenapa kau tiba tiba ingin tahu sih!”

Selalu begitu, setiap Sungmin mengajukan pertanyaan, Kyuhyun akan mengalihkan jawabannya. Membuat seolah olah Sungmin tidak punya hak bertanya

Apakah salahnya dengan itu??

“Bukan apa apa, tapi tingkahmu akhir akhir ini aneh Kyuhyun” balas Sungmin masih tidak merubah pandangannya. Sungmin merasa ada yang salah dan di sembunyikan Kyuhyun

Tapi apa???

Sungmin ingin sekali mengetahuinya

Bunyi gemertuk gigi Kyuhyun sontak membuat mata kelinci Sungmin membulat penuh—Kyuhyun sedang menahan emosinya, “Tidak ada yang aneh Minnie! Kau hanya kebanyakan pikiran karena sedang hamil..” elak Kyuhyun seratus persen berbohong

Sungmin mengepalkan kedua tangannya di atas tempat tidur, “Masa? Aku hanya kebanyakan pikiran?” ulangnya sekali lagi bernada hambar

“Iya” jawab Kyuhyun ringan, ia berjalan mendekati tempat tidur lalu mengambil tempat di sebelah Sungmin, “Oh ya hari ini aku akan pergi sebentar, bisakan kan kau tinggal di rumah sendirian—“

“Sendirian di dalam kamar” potong Sungmin cepat cepat

Kyuhyun mengangguk pelan

“Bagaimana kalau aku tidak mau?” tantang Sungmin sambil memutar kepalanya—kedua mata mereka saling bertemu tapi Sungmin sama sekali tidak takut melihat kedalaman mata hitam Kyuhyun yang tampak terkejut—heran karena baru kali ini Sungmin berani melawan

“Minnie! Ini demi kebaikanmu!” gertak Kyuhyun spontan berdiri dan memandang tajam Sungmin, “Aku khawatir karena kau suka menghilang ketika sedang hamil! Sudah berapa kali itu terjadi! Dan aku tidak mau ada lain kali ingat itu!”

“Tapi mengurungku di dalam kamar! Apa itu tidak gila Kyuhyun!” sanggah Sungmin memasang raut wajah sedih, “Apa sih yang kau sembunyikan? Sudah beberapa hari ini tingkah lakumu aneh Kyu, jangan di kira aku tidak tahu!”

Kyuhyun menggigit bibirnya sebentar sebelum bisa memberikan jawabannya, “Aku tidak menyembunyikan apapun! Pokoknya kau tetap di kamar! Aku tidak mau tahu!” Segera, Kyuhyun mengambil dua telepon genggam di atas meja belajar mereka dan sebuah kunci mungil di sebelah tangannya

Sungmin memandang tidak percaya ke arah suaminya yang berdiri tepat di ambang pintu. Kyuhyun mendesah panjang melihat tatapan sengit Sungmin, “Ini demi kebaikanmu Minnie…..maaf….” ucap Kyuhyun sebelum menarik kepalanya lalu menutup pintu kamar perlahan

CKLEK

Pintu kamar mereka berdua telah terkunci rapat

Sungmin menghenyakkan tubuh besarnya ke atas bantal sambil tidak henti henti mengelus perut besarnya yang tengah hamil tua

“Demi kebaikanku atau demi kebaikanmu Kyu?” ucap Sungmin merasa miris sendiri

*****

Seperti yang Sungmin duga.

Kyuhyun pulang hampir menjelang malam. Dan itu berarti seharian Kyuhyun keluar meninggalkannya entah kemana

Jangankan bertanya, Sungmin merasa Kyuhyun terus menerus mengelak dan mengalihkan perhatiannya dengan memberikan Sungmin oleh oleh.

“Lihat Minnie! Aku membelikan beberapa tadah liur dan satu set perlatan makan untuk bayi kita, bagaimana bagus kan?” tanya Kyuhyun meletakkan hadiahnya di atas pangkuan Sungmin

Mungkin pertama tama, Sungmin merasa senang dan bisa memaafkan kelalaian Kyuhyun karena tega meninggalkannya seharian di rumah

Tapi sekarang?

Sungmin sendiri merasa muak. Spontan, Sungmin menepis hadiah pemberian Kyuhyun yang segera terjatuh dari atas tempat tidur dan bergabung dengan setumpuk hadiah hadiah mahal lainnya

Kyuhyun terhenyak—suara lembutnya menghilang, “Kenapa kau melemparnya Minnie! Aku kan sudah susah payah—“

“Aku tidak butuh” kata Sungmin dingin, “Lebih baik kau jawab saja pertanyaanku kemana kau seharian ini? Daripada membelikan hadiah hanya untuk mengelabuiku?”

“Mengelabui?” mata Kyuhyun berkilat tajam, “Minnie bukan berarti karena kau hamil aku bisa terus menerus mengalah! Kenapa kau bicara seolah olah menuduhku begitu!”

“Menuduh?” Sungmin sontak berdiri dari atas tempat tidur dan memandang penuh tuduhan ke arah bawah—di mana Kyuhyun duduk di sebelahnya, “Bagaimana aku tidak menuduh kalau kau pergi entah kemana, membiarkanku di kamar seharian dan pulang selalu dengan membawa hadiah! Beritahu aku, istri mana yang tidak curiga dengan tindak tanduk suami sepertimu!” ucap Sungmin menumpahkan segala kegundahannya yang selama ini ia tahan

Tapi itu tidak bertahan lama. Tubuh Sungmin merosot ke bawah yang untungnya segera di tangkap oleh Kyuhyun. Sungmin benar benar merasa kehilangan tenaga, Kyuhyun sangat keterlaluan kali ini.

“Aku tidak apa apa kau melarangku kemana mana semenjak kehamilanku, karena kau tetap di sini—bersamaku di rumah….tapi kalau kau malah pergi keluar….aku….” Sungmin tidak meneruskan perkataannya. Pikiran negatif dengan segala kemungkinan terburuk singgah di otaknya membuat air mata yang ia tahan siang tadi jatuh membasahi kaus depan Kyuhyun

“Minnie? Kau menangis?” Kyuhyun mengguncang guncangkan tubuh Sungmin dengan gusar, susah payah Kyuhyun bergerak merengkuh wajah Sungmin yang sembab karena istrinya itu terus menerus berontak dalam pelukannya, “Minnie! Jangan berpikir macam macam, percayalah aku tidak seperti itu!” ucap Kyuhyun ikut terluka

Sungmin menggeleng lemah, “Kau tidak seperti itu? kita lihat saja besok apakah kau akan terus meninggalkanku atau tidak”

“Minnie…besokpun aku harus….Arghh!!!” Kyuhyun mengacak kepalanya—frustasi. Tapi tak lama pandangan matanya malah menuduh ke arah Sungmin, “Kau harusnya mengerti aku! Aku benar benar terpaksa!” kata Kyuhyun bingung harus bagaimana lagi

“Apanya yang terpaksa? Beritahu aku!” desak Sungmin benar benar tidak habis pikir, “Kenapa? Apa susahnya membaginya denganku? Kita suami istrikan?” pancingnya sekali lagi, namun gagal karena Kyuhyun malah menggeleng nyaris tanpa gerakan berarti

“Justru karena itu, aku tidak bisa berkata apapun” bisik Kyuhyun datar

DEG

Air mata Sungmin kembali tumpah. Ia hanya bisa menggeleng lemah sambil melepaskan diri dari pelukan Kyuhyun

“Minnie, kau kenapa lagi?” tanya Kyuhyun lebih lembut walaupun kedua tangannya tetap mengekang Sungmin agar tidak menjauhinya

“Hiks…minggir….sana….aku butuh tidur….” Lirih Sungmin susah payah. Dadanya naik turun menahan isakan sementara kedua lengannya terus menerus menolak pelukan Kyuhyun

“Ayo kita tidur, besok saja kita bicara” kata Kyuhyun mengalah, “Minnie! Jangan bergerak terus, bisa bahaya!” tegurnya dengan sangat terpaksa memegang pergelangan tangan Sungmin sambil membaringkan tubuh istrinya perlahan lahan di atas kasur

“Apa pedulimu…hiks…” bisik Sungmin setengah menyerah menghindari Kyuhyun walau kenyataannya ia menolak menatap mata Kyuhyun ketika mereka tidur saling berhadapan

“Sudah jangan menangis….iya aku yang salah” ucap Kyuhyun mengelus lembut pipi Sungmin, tapi lagi lagi istrinya itu mengelak dan terus terisak pelan tidak peduli seberapa dekat Kyuhyun memeluknya saat ini

Entah kenapa, suara tangis Sungmin berubah menjadi tawa kecil ketika melihat sikap defensif Kyuhyun

“Kau merayuku karena butuh ‘bantal tidurmu’ kan?” sela Sungmin akhirnya berani mendongak menatap Kyuhyun. Ia tidak merunduk meski Kyuhyun balik memandang geram ke arahnya, “Minnie jangan mengajakku perang lagi, ini sudah terlalu malam” bisik Kyuhyun penuh ancaman, “Masih ada besok pagi kalau kau melanjutkan pertengkaran kita”

“Tidak ada besok….karena besok kau akan pergi dan kembali pada saat malam hari….kau berubah Kyuhyun, kau benar benar berubah….”

“Aku tidak—“

“Sudah aku mau tidur, selamat malam” sengaja memotong perkataan Kyuhyun, Sungmin membaringkan kepalanya sejauh mungkin dalam kukungan kedua tangan Kyuhyun. Memberi jarak bagi tubuh mereka berdua seolah olah Sungmin tidak ingin bersentuhan sama sekali dengan Kyuhyun

Jujur Kyuhyun merasa terluka melihat sikap Sungmin. Ingin rasanya Kyuhyun memberitahu semuanya pada Sungmin, mengatakan kalau dia peduli, kalau dengan inilah Kyuhyun menunjukkan proteksinya pada Sungmin

Tapi ia malah memilih bungkam—membiarkan rasa sakit menjalar di tubuhnya ketika melihat Sungmin tidur bersimbah air mata. Kyuhyun hanya menarik napas berat sebelum membersihkan wajah Sungmin lalu ikut memejamkan mata

“Maaf” bisik Kyuhyun penuh tekanan, “Maaf Minnie…”

*****

“Pagi Minnie” sapa Kyuhyun dengan sebuah senyum lebar di wajah tampannya

Sungmin sampai harus mengucek matanya berkali kali untuk memastikan kalau benar Kyuhyun—suaminya yang sedang tersenyum, bukan orang lain

“Cuci muka saja dulu sebelum makan, ini aku sudah buatkan dua gelas susu, 4 piring sereal cokelat kesukaanmu dan dua puding besar jeruk, makanlah” tawar Kyuhyun menaruh nampan besar di hadapan Sungmin

Kenapa Kyuhyun bersikap seolah olah mereka tidak ada apa apa? Kenapa Kyuhyun harus berulah mereka sedang baik baik saja. Apakah air mata Sungmin kurang terasa nyata untuknya sehingga harus membuat Sungmin merasakan rasa sakit yang sama?

“Aku tidak butuh apapun” tolak Sungmin menatap nanar pada Kyuhyun

Anehnya Kyuhyun masih tetap tersenyum, “Kau pasti lapar Sungmin, ingat tadi malam kau belum makan apa apa, nah ayo buka mulut” Kyuhyun sudah bersiap mau menyendokkan satu suapan sereal besar kalau lagi lagi Sungmin menjauhkan tubuhnya dari nampan makanan

“Minnie…” suara Kyuhyun kembali terdengar berbahaya

“Kau dengar tidak sih Kyu! Aku tidak butuh apapun!” teriak Sungmin di kuasai emosi dan amarahnya yang tertahan sejak tadi malam, “Lebih baik kita langsung pada inti permasalahan, apa kau mau pergi sekarang? silahkan pergi! Tidak usah bersikap manis dulu terhadapku!”

Jemari bergetar Sungmin menunjuk ke arah pintu keluar kamar mereka sedangkan Kyuhyun masih membeku di depan Sungmin. Sekelebat pandangan pedih nampak terlihat di mata tajam Kyuhyun

Hening kembali menyelimuti mereka berdua

“Aku memang harus pergi nanti siang” aku Kyuhyun membuka mulutnya

“Bagus…pergilah dari sekarang” usir Sungmin tanpa ampun

“Minnie….” Kyuhyun mengangkat kepalanya—pandangan mereka bertemu. Susah menentukan siapa yang paling menderita kali ini. Kyuhyun menutup matanya rapat rapat sebelum memberanikan diri mendekati Sungmin lalu merengkuh wajahnya

“Hei, lihat aku!” perintah Kyuhyun setengah memohon

Sungmin mengangkat wajahnya—enggan

“Aku peduli padamu” ucap Kyuhyun sungguh sungguh

“Tapi nyatanya tidak begitu” tolak Sungmin kembali memalingkan muka, “Kau malah pergi keluar—entah untuk apa” suara Sungmin nyaris menghilang ketika mengucapkan kalimat terakhir. Pikiran aneh aneh dan bayangan buruknya tentang kemana Kyuhyun pergi membuat Sungmin semakin sulit bernapas. Tidak dapat di tolak kalau prasangka menguasainya saat ini

“Apa aku terlalu membosankan untukmu?” tanya Sungmin tiba tiba

Raut wajah Kyuhyun spontan berubah kaget mendengar ucapan istrinya, “Kau—apa yang—“

“Apa karena aku sedang hamil dan kau tidak bisa menyentuhku beberapa bulan belakangan makanya kau mencari seseorang yang…”

 Seketika itu juga pipi Kyuhyun merah padam karena amarah mendengar racauan aneh Sungmin—di pegangnya bahu Sungmin kencang, “Kau kira aku apa! Demi Tuhan Minnie! Kau keterlaluan menunduhku serendah itu!” bentak Kyuhyun keras

“Lalu apa! Aku harus menuduhmu apalagi Kyuhyun!” balas Sungmin sedikit terengah engah dengan kedua tangan Kyuhyun menekan bahunya, “Aku harus apalagi……katakan Kyu…..lebih mudah kalau kau mengaku itu daripada harus bersikap baik padaku seolah tidak terjadi apa apa….”

Sungmin tidak menangis lagi, tapi tatapannya jauh lebih menyedihkan dari itu. Ia hanya bisa tersenyum pahit menatap sosok yang sangat di cintai di depannya

“Kau berubah Kyu” bisik Sungmin

“Aku tidak berubah!” elak Kyuhyun makin meremas kedua bahu Sungmin—menyalurkan amarah dan rasa tertekannya, berharap Sungmin mengerti, tapi ternyata sia sia. Istrinya terlanjur mengelak dari setiap pembelaan Kyuhyun

“Ya kau berubah Kyuhyun….Kyuhyun yang kukenal tidak akan tega meninggalkan istrinya di rumah sementara dia pergi bersenang senang di luar” kata Sungmin sarkatis

Sudut bibir Kyuhyun bergerak lambat. Ucapan Sungmin bagai tamparan keras untuk Kyuhyun. Ia tidak menyangka Sungmin menilainya jauh—jauh lebih buruk dari yang pernah Kyuhyun bayangkan

“Kyuhyun yang kau kenal, adalah Kyuhyun yang peduli padamu dan sebisa mungkin menjagamu lebih dari dirinya sendiri” ucap Kyuhyun sambil menggeser tubuhnya mendekat dan menjatuhkan kepalanya yang terasa berat di pundak kanan Sungmin, “Kyuhyun yang kau kenal akan menjagamu dengan caranya sendiri—sangat egois…..teramat egois….tapi dengan itulah dia bisa menunjukkan rasa peduli terhadapmu….dan kau tidak harus mengerti hal itu….”

Sungmin tertegun. Ia tidak tahu harus berkata apapun lagi saat ini

TBC

Special buat Dewi Sindy, dimanapun dia berada….maafin gw….