Songfic : Super Junior – Superman Part 1


Di suatu tempat, tinggalah seorang manusia bernama ELF. Dia sosok yang selalu malas malasan dan suka bermurung durja. Tingkah lakunya kekanak kanakan meski sudah beranjak remaja.

Sikap keterlaluannya-lah yang membuat kedua orangtuanya meminta dan berdoa agar sang anak bisa bertobat dari kelakuannya kemudian menjadi anak berbakti di kemudian hari

Mendengar doa tulus dari sepasang suami istri tersebut, akhirnya Tuhan menjawab doa mereka. Ia menurunkan ke-13 sesosok mahluk untuk menolong anak itu

Tiga belas namja yang bisa di sebut setaraf dengan Superman

Superman Leeteuk

“Kak, minta makan~ saya sudah tidak makan beberapa hari” pinta salah seorang anak kecil yang sedang mengemis di pinggir jalan

ELF tersebut melirik penuh hina sambil mencibirkan bibirnya tanpa rasa simpati, “Hei mau makan? Cari uang sana! Jangan bisanya mengemis uang dari orang lain saja dong!” sindir sang ELF begitu kasar

DEG

Pengemis itu tertunduk malu. Harga dirinya terkoyak mendengar penghinaan itu walaupun sebagian besar perkataan orang di depannya memang benar. Tapi mau cari kerja di mana? Dia masih di bawah umur untuk bekerja kasar di tempat manapun

“Kau kelaparan?” tanya seorang namja tampan tiba tiba menghampiri ELF dan pengemis tersebut. Kedua orang itu mendongak bersamaan, “Sa..saya…..” sang pengemis terbata bata

“Tidak usah takut padaku” ucapnya lagi sangat ramah. Ia merogoh kantung celananya dan mengeluarkan beberapa lembar uang Won kepada pengemis itu, “Ambillah untuk membeli makanan, kau pasti kelaparan bukan….”

“Terima kasih!” ucap Pengemis itu hampir terisak menangis. Ia menggenggam erat uang di dalam tangannya lalu berlari menuju toko roti di seberang jalan

“Dasar bodoh!” tegur ELF mengumpat di depan namja tampan tersebut, “Kau malah membuat pengemis itu menjadi benalu tahu~! Kapan dia bisa mandiri kalau hanya selalu di beri oleh orang lain!” makian ELF berpindah haluan. Rasa kesalnya tumpah ruah kepada orang lain yang tidak ia kenal baik

Pria tampan itu hanya tersenyum lebar, “Sekarang aku tanya, kalau dia benalu lalu kau apa? Kau juga belum bisa mencari uang sendiri bukan? Kau masih di tumpang oleh kedua orangtuamu”

“Kau?!” ELF itu maju dengan wajah merah karena marah, tapi salah satu tangan pria itu menahannya dari depan, “Eits! Aku tidak salah, kau juga masih tanggungan kedua orangtuamu dan kalau begitu anak pengemis tadi adalah tanggungan kita, siapapun—orang yang punya belas kasihan untuk memberi paling tidak sedikit saja dari kepunyaannya…” wajah si tampan tiba tiba berubah keras dan menusuk ke dalam diri ELF, “Bayangkan kau ada di posisi anak itu! kau masih bisa sekolah, makan dan tidur di tempat yang nyaman sedangkan dia? Makan saja harus mengemis dulu! Apakah hatimu tidak terketuk sedikitpun!”

ELF itu sontak mundur perlahan. Kepalanya mencari sosok anak kecil pengemis tadi yang sekarang sedang memakan lahap roti di pinggir jalan. Rasa lapar anak itu sangat terlihat. Ia meremas roti roti tersebut, mengunyahnya dalam hitungan cepat seolah olah sudah tidak makan berhari hari…

“Hei kamu dapat roti darimana!” sesosok pengemis lain datang menghampiri anak itu dengan bersemangat, “Bolehkah aku meminta sedikit saja? Aku belum dapat uang dari tadi…” ia menatap lapar ke arah roti temannya yang tinggal setengah

ELF masih mengamati kedua pengemis itu bersama pria yang tidak di kenalnya—dari jauh

Pengemis pemilik roti tersenyum lebar sambil membelah roti miliknya menjadi dua bagian sama besar

“Ini untukmu…ambillah…” tawarnya menyerahkan roti kepada temannya sesama pengemis

“Terima kasih!!!” Pengemis itu tersenyum sejenak sebelum ikut menyantap lahap roti berdua di jalan raya—tidak peduli sekotor apa keadaan di sana

“Lihat….bahkan pengemis seperti dia saja masih mau berbagi kepada orang lain!” unjuk pria itu seolah olah menampar ELF secara tidak langsung, “Sedangkan kau? Kau hanya memikirkan diri sendiri!”

ELF tidak bisa membela diri lagi. Sejak kapan ia bisa berbagi kalau setiap hari kerjanya hanya menuntut dan menuntut pada orangtua? Yah, sang ELF tidak tahu arti berbagi dan melihatnya secara langsung nyaris membuat ELF menangis dengan rasa bersalah

“Aku….tidak tahu….bagaimana…..” kata ELF terbata bata

“Tidak apa apa, belajarlah berbagi pelan pelan” kata pria itu menenangkan ELF dengan senyum malaikatnya, “Kasih sayang harus di salurkan karena kau memiliki hati yang baik—hanya saja belum pernah terketuk…lihatlah kau sudah belajar hari ini bukan?”

“Iya…” ELF mengangguk paham

“Bagus! Berarti tugasku sudah selesai” Pria itu diam diam berjalan mundur sementara ELF mulai mengangkat wajahnya yang sembab. Ia terkejut mendapati tidak ada seorangpun di hadapannya sekarang

“Ya! Aku belum tahu namamu!!!” teriaknya pada selongsong udara kosong di tengah jalan

“Panggil saja aku Leeteuk….” Entah darimana suara itu menyahut ucapan ELF. Tapi ELF sendiri tersenyum diam diam. Berkat ‘Leeteuk’ dia telah belajar sesuatu—sesuatu yang membuatnya melangkahkan kaki mendekati kedua pengemis di dekat toko roti

Dan untuk pertama kali, ELF merasakan betapa bahagianya jika kita bisa berbagi ‘sesuatu’ dengan orang lain—bahkan pada orang yang tidak kenal sekalipun

Superman Heechul

“APA? KAU TIDAK BISA DATANG?!” Teriak ELF melalui telepon genggamnya

Seseorang menyahut pelan dari seberang sana

“Tidak ada alasan Hyeri! Aku sudah membayarmu sebagai model dalam peragaan kelasku! Ingat ini adalah event besar yang berpengaruh pada penilaian kesenianku!”

ELF tambah kesal karena seseorang bernama ‘Hyeri’ itu hanya berulang kali mengatakan maaf kepadanya tanpa bisa memberikan solusi

“Ya! Ya aku akan memaafkanmu jika kau bisa mendapatkan model dalam waktu 20 menit dan membawanya sekarang juga KEMARI! KALAU TIDAK JANGAN INGAT KITA PERNAH BERTEMAN LAGI!” ELF langsung mematikan teleponnya dan berjalan mondar mandir dengan gelisah

“Aishh bagaimana ini….” Rasa paniknya bertambah kali lipat ketika suara melalu mic terdengar membahana sampai ke belakang panggung

“Nomor 29 berikutnya…..”

“Argh! Aku nomor 32! Lagi!!” erang ELF tanpa daya. Sudah hampir 2 bulan festival kebudayaan ini sangat ia nantikan. Selain karena kelasnya kebagian menampilkan busana hasil kreasi sendiri, ELF juga mendapatkan jaminan nilai sempurna dalam bidang keahlian yaitu kesenian jika baju rancangannya bisa meraih hati para juri

Tapi sekarang? Semua berantakan dalam hitungan menit, membuat ELF terduduk lemas di samping panggung.

“Aku tidak punya harapan lagi….” kata ELF putus asa

“Eits kata siapa?” ELF tersentak kaget lalu menoleh segera ke sumber suara, “Siapa kau!!!” pekiknya terperangah sambil berdiri menjauhi sosok pria putih, cantik sekaligus tampan yang berada tak jauh dari ELF

“Perkenalkan aku Heechul” sapa pemuda itu dengan sopan, “Aku akan membantumu kali ini”

“Membantu?” ELF menatap sosok Heechul baik baik. Ia kembali menggeleng, “Maaf—kau memang sempurna untuk di jadikan model, tapi aku membutuhkan wanita—bukan Pria, maaf….”

“Hahaha, kau lucu—siapa bilang aku mau menjadi modelmu”

“Lalu? Bukankah kau bilang ingin membantuku?” ELF balik bertanya sambil mengerutkan dahinya

Heechul mendekati ELF kemudian mendorong kedua bahu ELF sampai mereka berdua tiba di sebuah kaca besar tidak jauh dari tempat rias para model murid lain

“Kaulah yang akan menjadi model untuk rancanganmu sendiri” bisik Heechul masih tersenyum lebar

“Apa???” ELF langsung membalikkan badan, “Tidak tidak! Aku jadi model?! Apa kau bercanda! Lihat model yang lain! Mereka cantik, tinggi, putih sempurna dan—“

“Stop!” perintah Heechul agak meninggikan suaranya membuat ELF segera berhenti mengoceh penuh protes tidak jelas. Tanpa ijin, Heechul mengambil pakaian buatan ELF dari atas meja dan mensejajarkannya di depan tubuh ELF, “Ini ukuranmu juga, sudah pakai saja dan kau tinggal berlenggak lenggok di atas panggung”

“Tapi—“ ELF kembali membuka mulutnya—tidak terima, “Apakah kau mengerti aku bukan modelnya! Dan aku tidak bisa menjadi model!” tolaknya mentah mentah

“Kata siapa kau tidak bisa menjadi model?” tanya Heechul keheranan, “Kau manis percayalah”

“Tapi aku tidak secantik mereka….” Lirih ELF tidak percaya diri. Ia menyesal sudah membuka aibnya sendiri. Yah, memang benar jika baju itu di ukur dari tubuhnya sendiri. Tapi? Apakah pantas ia sendiri yang menjadi modelnya? ELF tidak yakin

“Kau memang tidak secantik mereka” aku Heechul terus terang. ELF baru mau membuka mulutnya ketika Heechul melanjutkan perkataannya, “Tapi setahuku, orang cantik itu bukan hanya di lihat dari wajah—mereka di lihat dari senyuman, coba aku lihat kau tersenyum”

ELF tersenyum ragu ragu

Heechul mendesah panjang, “Apakah kau tidak punya kaca? Lihat senyummu manis sekali, nah sekarang kau ganti baju sana! Dan aku tidak terima protes apapun lagi!” bentak Heechul mendorong tubuh ELF masuk ke dalam kamar ganti

“Ya dasar namja aneh! Tapi—“ ELF memiringkan kepalanya saat sedang berganti baju, “Dia siapa ya? Kenapa aku mau mau saja di suruh olehnya”

Tak sampai 4 menit, ELF pun keluar dari kamar ganti

Heechul tersenyum puas memandangi ELF lalu mendorongnya ke dekat panggung, “Bergeraklah maju nanti” bisik Heechul tepat di telinga ELF

“Tapi aku—“

“Maju saja! Jangan malu atau merasa rendah diri! Percayalah kau memiliki wajah manis! Kau berhak memakai baju rancanganmu sendiri!” Heechul menarik napas sebelum kembali memberi semangat pada ELF, “Percaya saja pada dirimu—kau berhak untuk menang….”

Percaya diri? ELF tertegun dalam diam. Ya, dia tidak pernah percaya akan kemampuan dirinya sendiri. Selalu saja, ELF merasa akan ada seseorang yang lebih lebih dari dirinya. Entah dari pelajaran, penampilan ataupun kekayaan.

Tapi entah kenapa bisikan Heechul membuat semangat ELF berkobar kobar.

Ia berhak untuk menang itu memang benar—maka dari itu, ia harus mulai untuk mempercayai dirinya sendiri…..

“Baik!” ELF memantapkan langkahnya, “Aku akan mengikuti kata katamu!”

“Bagus….” Heechul menepuk pundaknya sekilas sebelum suara menggelegar kembali membangunkan kesadaran mereka berdua

“Nomor 32 silahkan naik ke atas panggung….”

ELF menghembuskan napas keragu raguan. Ia menatap sebentar ke arah Heechul yang tersenyum menyemangati. ELF tidak takut lagi. Dengan berani, ELF maju ke depan dengan kepala mendongak ke atas. Membiarkan semua orang memandang sosok baru ELF yang penuh percaya diri

Superman Hangeng

“Bagaimana ini, uang sakuku sudah hampir habis…” ELF meremas sisa sisa uang lembaran Won di tangannya, “Ah tahu begini aku tidak akan menghambur hamburkan uang untuk membawa pakaian ke laundry!” sesalnya terlambat

Semenjak, kedua orangtuanya pulang ke desa untuk menjenguk neneknya yang sedang sakit, ELF tinggal sendiri di rumah. Ibunya memberikan ELF uang saku selama 1 bulan. Tapi apa mau di kata, ELF adalah remaja muda yang masih suka bersenang senang. Kepergian kedua orangtuanya malah membuat ELF semakin bebas dan terlalu gampang membuang uang untuk hal percuma.

Dan kali ini ELF berada di ujung tanduk. Uang sakunya menipis padahal kedua orangtuanya baru akan pulang seminggu lagi

“Apa aku pinjam ke teman teman saja ya?” pikirnya di tengah tengah ruang keluarga yang sudah tidak berbentuk karena ELF malas untuk membereskan rumahnya sendiri

Ia berpikir sebentar, “Hmm, tidak ada salahnya” ELF sudah memikirkan beberapa nama teman sekelasnya yang bisa ia pinjami ketika terdengar bunyi gemuruh dari arah ruang tamu

“Tidak tidak!” teriak seseorang ketika menerobos mendekati ELF di ruang tengah

ELF tercengang lebar, “Siapa kamu!!! Kenapa bisa masuk seenaknya saja!” unjuknya sambil berdiri menjauh karena ketakutan

Pria yang di tunjuk ELF tersenyum lebar. Membuat rasa panik ELF langsung hilang dan berganti kekaguman akan sosoknya yang tinggi serta tampan

“Aku Hangeng—kau bisa memanggilku begitu kalau kau mau, dan….” Hangeng menyeringitkan hidung ketika menyapu pandangan ke sekitar ruang keluarga yang hancur berantakan, “Ugh—sudah berapa lama kau tidak membereskan rumah?”

“Beberapa minggu” jawab ELF sekenanya namun ia kembali tersadar sambil memasang sikap defensif depan Hangeng, “Mau apa kau! Dan maaf—kalau kau kemari hanya untuk mengomentari rumahku yang kotor sebaiknya kau keluar saja!” usir ELF kasar

“Hahaha~” Hangeng tertawa lebar—membuat ketampanan kembali membungkam mulut kasar ELF, “Aku dengar kau hampir kehabisan uang sampai akhir bulan ini”

“I—iya….kenapa kau bisa—“

“Kenapa aku bisa tahu? Begitu maksudmu? Sudahlah tidak penting. Lebih baik kita bereskan rumah ini dan aku akan menemani belanja untuk makan malam, ayo” ajak Hangeng mulai mengangkat sepasang kaus kaki ELF yang terlempar hingga ke atas TV

“Tunggu dulu!” ELF memang sangat bingung. Memang siapa pria tampan ini sampai mau membantunya membereskan rumah dan hey apa katanya barusan? Belanja makan malam? Apa tidak salah

“Ada apa lagi?” tanya Hangeng pelan

“Aku tidak akan belanja makan malam, aku bisa memesan delivery” ucap ELF singkat

Hangeng mendesah panjang. Ia melepaskan beberapa pakaian kotor dari atas sofa lalu bergerak mendekati ELF, “Dengarkan aku—uangmu tidak cukup kalau kau terus terusan memesan makanan siap antar, belum lagi itu termasuk ongkosmu untuk pergi sekolah”

Napas ELF tercekat seketika. Tahu darimana Hangeng kalau uang sakunya memang tinggal sedikit untuk beberapa hari saja

“Aku bisa meminjam ke teman—“

“Sudah kubilang tidak boleh!” potong Hangeng cepat, “Jangan selalu mengandalkan orang lain! Uang sakumu sebenarnya mencukupi sebulan ini—tapi karena kau yang terlalu boros sehingga uangmu lebih cepat habis, sudahlah jangan berdebat lagi! aku akan membantumu untuk mengatur uang itu, pegang kata kataku kau akan bisa hidup sampai akhir bulan tanpa meminjam siapapun” kata Hangeng sambil menepuk dadanya sendiri

“Tapi—“ ELF tidak bisa berkata kata lagi. Orang asing ini tiba tiba saja ingin membantunya dengan niat tulus. Apa salahnya jika ELF mengikuti sarannya sekali saja

“Ayolah—kita perlu membereskan rumah dulu. Orangtuamu pasti senang kalau melihat rumah bersih selama mereka pergi….” Hangeng menuntun ELF ke dalam ruang keluarga yang ia hancurkan kemudian spontan mengambil pakaian kotor dari atas sofa

Selama 2 jam mereka berdua menyapu, mengepel, membereskan kaca, mencuci piring yang seminggu menumpuk di atas wastafel dapur serta menjemur pakaian kotor di atas loteng.

Setelah itu, tanpa basa basi Hangeng menyeret ELF pergi ke supermarket. Membeli bahan makanan mentah lalu membawanya ke rumah. Sesampainya di dapur, Hangeng mengajarkan beberapa masakan sederhana kepada ELF

“Kenapa kau mau membantuku sejauh ini?” tanya ELF ketika mereka sedang mempratekkan membuat nasi goreng China—resep rahasia dari Hangeng

“Karena kau harus bisa mandiri!” balas Hangeng menyentil hidung ELF pelan. Ia terkekeh kecil sambil memotong beberapa sayuran di sebelah kompor, “Jangan selalu mengandalkan orang lain selama kau bisa melakukannya sendiri, ingat—tidak selamanya kau tinggal bersama orangtua bukan?”

ELF terdiam membisu mendengar penjelasan Hangeng. Perlahan lahan senyum kecil merekah di bibirnya dan sebuah seruan tulus mengalir dari bibir ELF, “Terima kasih Hangeng….”

Hangeng mendongakkan kepala—tatapan lembutnya bertemu dengan ELF, “Sama sama—nah sekarang kau bisa mencicipi resep handal keluargaku selama turun temurun, nasi goreng China!!!”

Dengan sekali hentakan, Hangeng menuangkan nasi goreng panas ke atas piring membawanya ke atas meja makan sambil menyuruh ELF mendekat, “Ayo kita makan bersama—dan besok besok, cobalah masakan lain—ini akan meringankan uang sakumu yang menipis” nasihat Hangeng yang di jawab anggukan setuju dari ELF

Besoknya

“ELF!!! Kita pergi karaoke-an yuk!! Teman sekelas mau patungan bareng nih!” ajak salah satu teman ELF ketika pulang sekolah

“Aku…” ELF terdiam saja. Entah kenapa ia teringat nasihat Hangeng untuk mempergunakan uang sakunya yang tinggal sedikit itu sebaik mungkin. Dan karaoke bukan termasuk dalam kategori ‘penting’ bukan?

“Mau tidak ELF? Ayolah!” seru temannya sekali lagi. ELF semakin terpojok saat seluruh teman sekelasnya setuju pergi. Mereka malah sudah berkumpul di depan kelas sambil menunggu ELF—satu satunya murid yang masih tertinggal di dalam.

ELF memejamkan mata dan begitu ia membuka mata. Tekadnya begitu bulat begitu ia membuka mulutnya pelan pelan, “Maaf—aku tidak ikut, uang sakuku tinggal sedikit, jadi hehehe….maaf…..” katanya berusaha menghibur diri sendiri karena sebenarnya ia sangat ingin ikut bersenang senang dengan yang lain

“Yah….baiklah—tidak apa apa, ayo teman teman kita pergi!!!” Serempak mereka pergi begitu saja meninggalkan ELF yang memandang nanar ke arah luar kelas. Ia seolah olah terbuang dari kelompok.

Tapi ah tidak! Wajah kedua orangtuanya terbayang dalam benak ELF. Tidak! Dia tidak mau merepotkan orangtuanya lebih jauh lagi. Hangeng benar, uang sakunya menipis akibat ulahnya dan ia tidak mau bersikap manja dengan meminjam uang orang lain

Tidak! Ia harus mandiri kali ini!

“Ah lebih baik aku belanja untuk makan siang saja~” kata ELF menghibur dirinya. Dengan perasaan lebih ringan, ELF keluar dari kelas sambil bersenandung sesekali. Rasa kecewanya akibat di tinggal teman sekelas berganti rasa antusias karena akan mencoba masak sendiri nanti siang

Yah….perlahan lahan, rasa mandiri ELF mulai terpupuk sehingga sampai waktu kedatangan kedua orangtuanya, ELF bisa memenuhi kebutuhannya dengan sedikit uang yang di milikinya…

Superman Yesung

“Kau nanti mau kemana selepas SMA?”

“Hmm, kuliah dong! Dan bekerja di kantoran seperti semua lulusan Sarjana”

“Sama! Aku juga berpikir begitu, kuliah lalu kerja! Lalu menikah! Hehehe”

Percakapan singkat dari teman teman ELF membuat ELF terbungkam seribu bahasa.

Itulah pertanyaannya selama ini, apakah setelah lulus SMA, ELF akan melanjutkan kuliah?

Bukan! Bukan karena orangtuanya tidak mampu untuk menyekolahkannya ke jenjang lebih tinggi, tapi….ELF sendiri mempunyai mimpi lain

Ya, mimpi yang mungkin terdengar mustahil dan sulit untuk sebagian orang—terutama kedua orangtuanya

Mimpi yang membuat ELF memilih termenung di bangku taman kota dengan perasaan kalut. Mau menulis apa dia di kertas cita cita dari wali kelasnya? Tidak mungkinkan ELF juga menulis ingin kerja kantoran seperti teman teman yang lain sementara ada satu cita cita mengganjal dalam dirinya selama ini?

“There’s no other like u, even I look around just not use, good as u good as u, good girl like u…..”

Lantunan nada indah tersebut mengalir dari bibir seorang namja yang baru di sadari ELF duduk tidak jauh dari bangku miliknya

Namja itu bernyanyi di depan orang banyak, menaruh sebuah kotak di bawah bangku sambil bernyanyi dengan suara merdu di iringi sebuah gitar usang

Tidak hanya ELF—hampir semua pengunjung taman paling tidak berhenti sejenak untuk mendengarkan suara namja itu dan tidak jarang beberapa di antara mereka menaruh uang ke dalam kotak sebagai bentuk kekaguman mereka

“Terima kasih! Terima kasih!” ucap pemuda itu setelah selesai bernyanyi. Ia sibuk menunduk dalam dalam karena para pengunjung taman tidak hanya memberi uang kepadanya

Suara tepuk tangan meriah membahana di sepanjang Pemuda itu. ELF bahkan tanpa sadar ikut bertepuk tangan sambil tidak henti henti memandang takjub ke arah sang Pemuda

“Bagus sekali..” puji ELF bergumam sendirian

“Masa? Kalau begitu terima kasih sekali lagi!” tiba tiba saja pemuda itu sudah berdiri di hadapan ELF, tersenyum lebar dengan satu tangan memegang gitar usangnya

“Ah—iya suaramu bagus sekali” ucap ELF malu malu, “Kenapa kau tidak mencoba audisi ke perusahaan rekaman? Pasti kau akan langsung di terima”

“Hmm, tapi aku tetap butuh dana rekaman untuk demo ke perusahaan—makanya aku rajin mengamen di sini setiap sore” katanya malah duduk di sebelah ELF sambil menghitung uang yang ia dapat hari ini

ELF menatap pemuda itu—miris. Pria itu berani bermimpi—tidak seperti dirinya…

Selesai pemuda itu menghitung uang, ia menengadah ke arah ELF. Kedua alisnya langsung bertautan, “Kenapa kau terus memandangiku? Aku tampan ya hehehe” ucapnya narsis yang di balas tawa renyah dari ELF

“Hahaha—kuakui kau memang tampan…tapi bukan itu maksudku menatapmu….” ELF terdiam kembali. Ia hampir membuka mulutnya, namun rasa segan membuat ELF hanya bisa membisu sambil menundukkan kepala

“Ada apa? Kau mau bercerita?” tawar pemuda itu ramah, “Ah ya—namaku Yesung….kau siapa?”

“Aku ELF…dan yah….” Bahu ELF terkulai lemas dan mendadak rasa segan itu menghilang ketika ia bertatapan sekali lagi dengan Yesung, “Apakah kau…..yah….menjadi penyanyi—apakah orangtuamu tidak melarang? Itu kan bukan masa depan yang pasti….” Ucap ELF berusaha berkata sehalus mungkin agar Yesung tidak merasa tersinggung

“Hmm” Yesung mengelus dagunya—sok memasang tampang serius, “Orangtuaku memang sempat melarang, tapi karena aku keras kepala yah mereka menyerah, apalagi saat mereka tahu aku mengamen demi mengumpulkan sedikit demi sedikit uang untuk demo lagu rekaman….mereka tahu kalau aku serius dengan mimpiku. Inilah masa depanku dan bukannya masa depan itu memang susah di prediksi? Jadi kenapa tidak di coba saja?” kata Yesung mengangkat bahu.

“Mencoba?” tanya ELF ragu ragu

“Iya! Cobalah” Yesung mengangguk semangat sebelum melanjutkan pertanyaannya, “Oh ya apakah kau juga punya mimpi?”

“Aku…” ELF menunjuk dadanya dengan tidak yakin, “Aku punya mimpi…tapi itu terlalu mustahil…..Appa pasti tidak akan mengijinkannya” tambah ELF sambil menundukkan kepalanya. Mendadak bayangan wajah keras sang Ayah membuat nyali ELF semakin redup.

“Kata siapa?” tantang Yesung mengubah letak duduknya sehingga mengarah sempurna pada ELF, “Apa kau pernah mengatakannya?”

“Tidak”

“Lalu apa kau pernah mencoba untuk mengatakannya?”

“Itu aku juga tidak berani…” bisik ELF pelan

“Lalu? Kau berharap apa? Kau sendiri tidak berusaha untuk mengatakan mimpimu! Ayolah, kau berharap mendapatkan sesuatu tapi melakukan sedikit saja usaha tidak mau! Apakah itu tidak egois” ucap Yesung sarkastis

“Ya!” ELF spontan berdiri karena kesal. Puncak amarahnya mengambil alih sekarang, “Kalau aku berani mengatakan kepada orangtuaku tapi mereka tetap tidak mengijinkan, apa maumu!”

“Coba besoknya lagi…katakan hal yang sama” tanggap Yesung bernada enteng

“Katakan lagi? apa kau gila! Mereka pasti tetap menolak keinginanku!”

“Tidak” sanggah Yesung membalas tatapan marah dari kedua mata ELF, “Kau kira orangtuaku mengijinkanku meraih mimpiku menjadi penyanyi itu hasil dari jerih payah semalam? Tidak! Aku butuh bertahun tahun untuk membujuk mereka! Dan aku tidak akan menyerah! Karena itulah mimpiku dan itulah tujuanku di masa depan..” Yesung menambahkan kalimat terakhir di iringi senyum khasnya yang membuat ELF mencerna pelan ucapannya

Butuh bertahun tahun dan Yesung tetap bertahan. Kalau Yesung bisa, kenapa dia tidak?

“Aku…”

“Aishh sudah sana pulang!” usir Yesung setengah bercanda namun tetap mendorong tubuh ELF menuju pintu keluar taman, “Katakan apa yang kau inginkan kepada mereka dan jika mereka menolak keras, katakan besok lagi, esok dan esoknya lagi…..mereka pasti luluh melihat keseriusan kita…..kecuali yah” Yesung mencebikkan bibirnya, “Kau menyerah dengan cita citamu”

“Tidak!” ELF berbalik cepat kemudian menatap sengit Yesung, “Aku tidak akan menyerah….aku akan membujuk mereka!” ucapnya lantang

“Bagus…anak baik! Sudah sana pulang! Dan beritahu aku berita baiknya ya!” Yesung melambaikan tangan dari depan pintu masuk taman selagi ELF mulai berani melangkah maju ke jalan besar yang membawa ELF menuju rumahnya

“Pasti!!” teriak ELF dari jauh. Kali ini ELF tidak hanya berjalan. Ia berlari kencang—ingin segera sampai di rumahnya dan memberitahu tentang mimpinya

Mimpi yang bagi sebagian orang mustahil namun bagi ELF itu adalah cita cita yang ia angankan selama ini

Kau tidak akan pernah tahu sampai kau mencobanya bukan?

TBC

54 responses to “Songfic : Super Junior – Superman Part 1

  1. FF u selalu bisa bikin org mikir yg positif dan percaya diri…

    Sama ky yg u lakuin ke gw pas akhir-akhir kuliah…
    Thanks Mit u ada di saat gw bener-bener down…

    Dan cerita-cerita u selalu bikin gw tersenyum, gregetan dan melihat sesuatu dari sisi yg beda =’)

    Sebastian Mamoru Fighting with ur Dream too!!!

    • Itulah artinya teman dian….

      lo juga jadi penyemangat gw dan bikin gw bangkit lagi ketika gw berpikir semua itu ngga mungkin…..

      ^^ chayoo buat lo!!! kita berdua harus semangat seperti anak SUJU!!! HWAITING^^

  2. whoa~ beneran! gue ngaku ELF! tapi belum bisa sesemangat ELF di atas,, 😦

    ciedeh~ ke depannya kita musti lebih semangat lagi niiiih!! ><

    menjadikan Super Junior penyemangat, ya.. karena semangat mereka patut ditiru.. difollow! 😀

    ditunngu kelanjutannya kak.. god job, ceritanya keren! ^^d

  3. TBC ?? eh tumben , kirain bakal langsung end ,
    ya ampun kalo misalkan awalnya mereka itu sama persis kaya yang unn ceritain gimana ya ?? Oh My Lord , perjuangannya keras dan tekun , jadi malu liat iri sendiri yang suka putus asa dan pesimis ga jelas.

    penuh makna , bukan cuma sekedar cerita , great story unn 🙂 aku tunggu lanjutannya ya ^^

  4. Super Junior emng Superman. Suka deh sm ffny, ad bnyk yg bs dipetik dlm ff ini.

    PS : tumben Sebas waras XD *dilempar baskom sm Sebas*

  5. kak Sebas ;~~~~;
    cerita kakak………….wonderful ;~;
    ini semua ceritanya bener banget, dan entah kenapa abis baca ini aku jadi tambah semangat lagi buat ikutin sifat-sifat positif dari para Superman kkita ;~;
    makasih ya kak Sebas, dari cerita kakak aku jadi tambah semangat huehouheohohohoho~

  6. witsssssss!!! TBC. kemaren liat part 2 tp masih di protect deh…
    all of SJ is Superman…
    untung nya pake CD nya ga di luar..wkwkwk#di tabok!

  7. Dapet nilai manfaat.a hbs bca ini… 🙂
    D ajarkan untuk slg membagi,percaya diri,mengendalikan diri dlm mengatur uang,dan d ajarkan untuk tidak putus asa dlm meraih cita2…. 😀

    Pasti msh ada lanjutan.a kan????
    LANJOT ya,kak mit 🙂
    Hehe..

  8. Onnie..dari 4 cerita ini yang paling kena ke aku itu cerita si heechul sama yesung…

    cantik bukan dari wajah tpi juga dari senyum…Kita tidak akan tau kalo belum mencoba…

    perkataan yang benar2 memotivasi buat q…onn, diri mu memang author favorit q yang kerennya gak ketulungan *bow bareng kibum oppa*

    onnie cerita 9 superman yang lain q tunggu hwaiting onnie! hehehe ^_<…

  9. Pesan dalam ff ini berguna bgt sebas,,
    Dan gue pun pernah ngerasain apa yg si ELF alamin..
    Gue bakal coba terapin pesan pesan di ff ini.. Lanjutannya jgn lama lama ya sebas ><

  10. Kyaaa!!! Kyaaaa!! Ff baru..
    Suami ku HeeTeuk jadi seuperman..
    Bahkan semua nya jadi superman ><

    Ini cerita nya si Elf nya arogan banget ya..
    Tapi sang Superman nya membantu hehehehe
    walahhh daebak lah.. 😀

    Ngomong ngomong Seunghwan jarang keliatan yak onn?
    Kemana dia? XD

  11. wow,
    superman ini smua, hebat bnget yaa, keren!
    Tp pas di heechulppa aq kira bakal heeppa yg jd model, olala aq salah. . . Hehe 😀

  12. mereka akan selalu menjadi 13, eh. nggak. 15 malaikat terbaik yang pernah gua liat. Superman. buat gua, mereka beda jauh dari sekedar superman.

    superman hanya menolong orang-orang dan menciptakan keadilan. mereka? beda jauh.

    mereka berbeda. mereka di ciptakan untuk hidup bersama ELF di dunia. dan menurut gua, ELF harusnya bukan bersikap sebagai fans, ELF harus berasikap sebagai, keluarga :’)

  13. Wah, tau tidak? Fanfic ini terasa ‘menusuk’ sekali bagiku. Aku seorang pemimpi, memiliki banyak—terlalu banyak—mimpi, tapi rasanya aku sudah nyaris menyerah pada kenyataan yg tdk mendukungku. Aku menyerah tanpa berusaha. Bodoh sekali, kan? Pengecut sekali, kan? -___-

    Btw, salam kenal kakak. Aku likers baru di fb dan pembaca baru disini. Dan kesan pertamaku di postingan ini sepertinya akan membuatku ‘betah’ berlama-lama disini ;D

  14. Slesai bca rsanya sprti bnr2 disemangati sm oppadeul. Qu jg elf kn?jd qu ngbayangn mnjd tokoh Elf yg da d crita.
    Oppadeul sprti mmberi pesan pd Elf utk selalu berbagi dg orng lain,percaya pd diri sndiri,tdk brgantung pd orng lain & tdk mnyerah meraih impian.

    Pkoknya ditunggu lnjutnnya Mamo.
    Q sbgai Elf mnunggu^^

  15. Sebas eonni ku sayanggggg ahhhhhh!!!!
    sumpah ini ff nyentil banget ke aku *siapatanya* ._.v
    okehhh eonni,,, aku tunggu lanjutannya,,,
    tapi serius ini bagus!
    jarang ada songfic kaya gini. apalagi ngasih pelajaran banget.

    ok mianhae kalo curcol eoni ^^
    Kamsahae eonni~~ saranghae

  16. huaaa~ gw terharu kak baca songfict ini T.T apalgi yang part Teuki *suami gw* #digetok
    hehehehe
    13 Superman bakal tetep ada di hati ELF dengan sejuta kenangan *cielahhh, bahasa gw*
    wkwkwkwkwk

    ayo kak LANJUTKAN!

  17. Bener banget nich. . .kau tdk akan pernah tahu sampai kw mencobaxa. .daebak!! Lanjut yah. .^^

  18. eonnie,,
    plajaran dlm ff nie dlm n’ mrasuk bgt.. ^^
    makna suatu khidupan yg di tuang lwat crita yg mnarik..
    rsa’a emang bner” nyata.. 🙂

    aq jdi bza blajar khidupan unnie.. 😉
    emm..
    apa yaa, mmpi Elf yg sma yesung itu ^^
    d tunggu lnjutan’a yaa unn..
    Fighting ! ^^

  19. Wuih, yg teuki dalemm bgt, sampe mo nangis, terharu bgt gitu ckckck

    Yg yeppa jg, aq pernah pny mimpi n udah menyerah, udah aq lepasin semuanya aq mo jalanin hidup ap adax aja, bc kata2x yeppa seakan ditampar, bangun woy, hidupmu masih panjang, gapailah mimpimu..
    smoga q berhasil yah

    GOMAWO N HWAITING SEBAS 😀

  20. baru buka wp onnie 😦
    telat bgt bru baca… Tp ttp yah ff onnie ngasih pelajaran penting… Bikin kita brpikir lbh dwasa ttg hidup..
    Dtunggu lanjutannya onn.. 🙂

  21. uwaaa~~~
    unn lanjutin nahh~~ belom ampe kyuhyun tuh!!
    kekek..
    jangan2 yahh,, ekh! gk apa deh lama..
    asal NOLU duluan yg lanjut, hehe…

    HWAITING!!!

  22. OMG…
    Sesuai bgt dgn q…

    Gomawo eonnie…

    Kereenn… Hm.. Nunggu lanjutanx y…

  23. keren :’)
    aku jadi dapet inspirasi dari cerita ini 🙂
    thaks buat kak mita 😀

    huaaaa, HWAITING!!^^

  24. Chingu~ FFnya keren banget ^o^
    maknanya dalem~
    ayo lanjuttt~~ Fighting!! >,<

    *boleh numpang ngeshare gak? please ._.
    aku liatin full credit kok.
    gomawo sebelumnya :)*

  25. sekali lagi maaf kak baru sempet komen 😦
    waktu baca terharu, aduh kalo ngomongin gmana perasaan elf itu ya pasti ujung-ujungnya galau hahah tapi gue gak sendiri masih punya elf yang lain. aaaaa mau nangis :9

  26. critanya keren kak, inspiratif bgt bwt hidup ku ke depan 😀 bnyk pesan kehidupan yg aku dptin ^o^
    di tunggu lanjutannya ya kak

  27. Aaaaaaaaaaaaaaa, sebas chaaaaaaaaaaan!!! Baguuuus banget banget banget~~
    Cepet posting dong!! *nodong, bikin sebas emosi*

    Ps: bukankah songfic itu harus ada sisipan lirik lagu yang jadikan fic? *sok pinter*

  28. huwwweeeeee eoonn..
    kerenn kereennn..
    baguss bangeett..
    bagus ama keren kayaknya gak cukup buat ngungkapin gimana bagusnya ff ini..
    hehe ~~
    love you eonn 🙂

  29. keren bgt FFx cingu,,, banyak kasi hal positif ke reader, jadi mulai berpikir positif n belajar tuk ubah sifat jelek dari diri sendiri hehehe

  30. onnie kayaknya jadi motivator ato penasehat bisa yah xD
    bener deh onnie bikin ff emang keren support.a.. Jadi serasa SuJu bakalan jadi Hero aku suatu saat nanti xD

  31. hwaaaaaaaaaaaaa .. .
    beneran keren FF nya eon, , ,
    penuh nasehat,,, dari Leeteuk sampe Yesung aja udah nyentuh bgt,,
    ga sabar nunggu SUPERMAN lainnya , , ^^

  32. Dalem bnget, ada beberapa hal yg bikin gw merasa tertampar disini
    Yg fic lo motivasi gw, bikin gw berpikiran positif ‘nothing imposible’

    Karya2 lo ama lo udah nempatin slh satu tmpt penting di hati gw
    LOT OG LOVE FOR YOU SEBAAAAAS~~ #capslock keinjek

  33. Unnie, ff ini menyentuh sekali, bermakna banget, banyak pesan tersirat dan tersurat #halahbahasanya

    Pokoknya ff ini wajib banget di lanjut ya unn,
    HWAITING !!

  34. Nggak sabar nunggu apa yg di ajarin hyukie sama ELF.
    Jgn2 about yadong -________-

  35. semuanya!!!
    semuanya ngasih pelajaran buat gue!!!
    plis lanjutin kak >.<
    gue mau baca semua nasihat-nasihat dari 'member sj' bueheheeheh

  36. Jalan cerita nya pas banget sama kehidupan aku eon T.T #curcol
    Menyentuh banget hueeeee (⌣̩̩_⌣̩̩)
    Tbc? Waaaa ada kelanjutannya!!!! Aku tetap menunggu eon ☺

  37. tbc ? brati bagian kangin ndong ming hyuk hae won wook bum kyu belom yaah ?
    plg suka bagian lituk heenim han koko ecung /plak/
    hehe suka semuaa . tp entah knp ngerasa plg cocok om lituk sma han koko . XD
    keyeeeen !
    ini dilanjut kan thor-nim ?

  38. aku baca ulang , dan ini hampir semua nya sama kayak aku , sosok ELF bener2 menggambarkan diriku sendiri.
    T.T
    dan aku berharap untuk 9 superman lagi bakal dateng untuk membantu ELF…

Tinggalkan Balasan ke natasya ayu Batalkan balasan