≈No Other Like U-Twenty Nine-{Another Party}≈

Hari ini Bu Tukinem berangkat ke sekolah lebih awal. Dia memang menjadi guru penegak disiplin di sekolah St Christie, tidak ada guru yang lebih adil daripada Bu Tukinem. Semenjak Yesung di hukum, Bu Tukinem setiap pagi mengecek langsung kebersihan dan kerapian lapangan basket.

“Pagi Bu” sapa Satpam yang menjaga sekolah 24 jam kepada Bu Tukinem

Bu Tukinem menunduk sekilas sambil tersenyum, “Pagi Pak, sudah ada murid yang datang?” tanyanya

“Belum Bu, baru Ibu saja”

“Saya masuk dulu Pak” Bu Tukinem melangkah ke dalam pekarangan sekolah, namun ia berbelok menuju lapangan basket di ujung dekat koperasi.

CKELLKK

Bu Tukinem membuka pintu lebar lebar—cahaya terang yang terik memancar hingga ke dalam, membuat seluruh lapangan dapat terlihat jelas tanpa menghidupkan lampu. Matanya menyapu ke dalam ruangan

Sebuah meja berantakan dengan bekas sisa sisa makanan dan sebuah kue ulang tahun yang tinggal separuh ada di atas meja. Bu Tukinem ingin berteriak marah—tidak biasanya Yesung membiarkan kesalahan sekecil ini. Tetapi amarahnya tertahan ketika menangkap sosok dua siswa sekolah yang tertidur tepat di bawah meja itu

Bu Tukinem berjalan mendekat, ingin melihat siapakah siswa yang berani mengadakan ‘pesta’ di sekolah, mau cari mati?! Pikirnya

Kyuhyun dan Sungmin tertidur pulas, memakai baju bebas dan saling berpelukan seperti biasa.

Bu Tukinem berkacak pinggang, menarik nafas dalam dalam lalu berkata, “KYUHYUN, SUNGMIN!!! BANGUN!!!!!” teriaknya dahsyat

Kyuhyun langsung mengerjap dan bangun. Ia menggelengkan kepala sebentar dan melihat sosok perempuan yang amat marah berdiri di depan Kyuhyun

“Minnie bangun, kita dalam masalah” bisik Kyuhyun menatap ke atas—ke arah Bu Tukinem sambil menggerakkan tangannya untuk membangunkan Sungmin, “Kyu ada apa?” Sungmin mengusap kedua mata dan mengikuti arah pandang Kyuhyun

“Ibu…” Sungmin mencicit ketakutan—mimpi buruknya datang kembali

Bu Tukinem sudah bersiap menyembur mereka lagi, “Sebaiknya kalian beritahu kenapa bisa berada di sini sampai menginap segala! Ha!” Ia menunggu jawaban dari Kyuhyun dan Sungmin yang sedang bertukar pandangan salah tingkah

Kyuhyun menggaruk belakang leher sambil melirik Sungmin, gelisah. Sungmin pun sama, ia menepuk wajah agar sadar sepenuhnya. Mereka belum menjawab pertanyaan Bu Tukinem malah Kyuhyun tersenyum manis dan di balas dengan cengiran oleh Sungmin

Bu Tukinem makin tidak sabar

“Kalian!!!! Ternyata kangen banget sama Hukuman saya!!! Sekarang bereskan semua sampah makanan terus pel seluruh ruangan ini, mengerti!!!!!” teriak Bu Tukinem kencang namun berhenti—kehabisan nafas

“Mengerti Bu” jawab mereka patuh—daripada di bantah? Makin marah nanti

Bu Tukinem mengelus dada perlahan, “kenapa si semua murid senang membuat saya kena serangan jantung akibat kelakuan kalian, aishhh” Ia keluar menuju ruang guru—meninggalkan Sungmin yang masih terduduk dan Kyuhyun yang malah mengotak atik handphone

“Menghubungi siapa Kyu?” tanya Sungmin lelah—matanya masih belum terbuka. Kepala Sungmin juga pusing akibat meminum alkohol

“Heenim” Kata Kyuhyun berkonsterasi mengetik sms, “minta bawakan baju seragam dari rumah” Setelah selesai, Kyuhyun berdengus kecil sebelum melirik ke arah Sungmin, “kau kenapa?”

Sungmin menggeleng, “biasa…darah rendah….tenagaku habis, pasti kecapekan kemarin seharian menyiapkan pesta” Sungmin tertawa—pestanya hancur total meskipun ia akhirnya senang Kyuhyun tidak marah lagi

Kyuhyun tersenyum—mengelus wajah Sungmin sekilas. Kemudian berdiri, merenggangkan tubuh lalu menarik tubuh Sungmin agar bangkit juga, “ayo kita bereskan semuanya”

“Ayo” kata Sungmin semangat

Untung sekali Bu Tukinem memberikan hukuman ‘wajar’ kali ini, plus Bu Tukinem menyuruh mereka pagi pagi buta—sehingga Kyuhyun dan Sungmin masih bisa bersiap siap sebelum semua murid tahu mereka menginap semalaman di dalam lapangan. Bisa bisa koran sekolah memuatnya menjadi headline news seperti biasa.

Hanya butuh waktu 1,5 jam merapikan semua sampah, mengepel ulang lantai dan mengembalikan meja ke posisi semula. Heenim bahkan datang tepat waktu, ia dan Kibum sampai dengan senyum penuh arti di wajah mereka berdua

“Ehem, yang pada nginap, ngapain tuh berdua tadi malam?” goda Heenim sambil memberikan mereka seragam satu persatu. Kibum juga terbatuk sengaja saat matanya bertemu tatap dengan Kyuhyun, “Apa lo??” bentak Kyuhyun gemas di goda seperti itu

“Ngga ngapa ngapain, kita cuma mabuk, habis si Kyu, bawa anggur enak banget!” Sungmin merapikan tas dan menjinjingnya hendak keluar lapangan, “aku ganti baju di toilet dulu”

“Sekalian aja, kita keluar kan udah beres semuanya”

“Ok”

Mereka berempat keluar, dan jalan beriringan ke arah kelas masing masing. Setelah Kyuhyun dan Sungmin mengganti baju, mereka semua berkumpul di kelas XII-1

“Nih aku bawakan sarapan juga untuk kalian, dari Appa dan Umma” jelas Chulie sambil mengeluarkan bekal berukuran besar untuk Kyuhyun dan Sungmin

“Makasih!!!!” ucap Sungmin tulus—apalagi saat melihat isinya..ck ck ck…Mereka berdua makan dengan lahap, Kibum dan Chulie hanya melihat mereka dengan senyumnya yang khas

“Minnie, jangan lupa nanti malam dateng ke rumah, aku kan ulang tahun” ucap Chulie semangat

Sungmin berhenti makan lalu mendongak, “Ulang tahun? EH!” mata Sungmin membulat ke arah Kyuhyun dan Chulie bergantian, “kalian kan kembar? Tapi kok ultah beda beda??” tanya Sungmin terkejut

Kyuhyun mengunyah makanan seraya mendelik kesal pada Chulie, “waktu kecil..Heenim ngga mau bareng bareng sama gw…dia juga mau di rayakan setelah gw ulang tahun” jelas Kyuhyun jutek

“Kenapa?” tanya Sungmin masih bingung

Chulie tersenyum sumringah seraya memeluk lengan Kibum, “Karena aku mau kelihatan awet muda!!! Hehehehe”

Wajah Sungmin mengkerut tidak setuju, “tapi kan kamu lahir duluan Chulie” Heenim langsung menggeleng tegas, “pokoknya aku ngga mau!! cuma beda 5 menit!!”

Kibum mengelus tangan Chulie di lengannya, “Kamu tetap muda kok, cinta” Kibum menenangkan Chulie, “makasih” balasnya senang

Kyuhyun memutar kedua bola mata. Padahal sewaktu mereka masih kecil, Chulie paling menyayangi Kyuhyun. Bahkan dia mengancam akan memukul setiap wanita yang berani mendekati saudara kembarnya. Chulie bahkan membuat Kyuhyun berjanji untuk tidak akan pernah terpisah selamanya—mereka akan selalu berdua hingga akhir

Tetapi lihat sekarang? Kyuhyun sudah punya Sungmin sedangkan Heenim sudah punya Kibum. Mereka sudah punya kehidupan masing masing. Chulie yang sedang asyik bercanda dengan Kibum menoleh, karena Kyuhyun melamun sambil memandang ke arah Chulie, “Kau kenapa Kyu?” selidik Chulie

Kyuhyun berkedip cepat, pikirannya kembali terfokus, “tidak….kapan pesta diadakan?” tanya Kyuhyun mengalihkan perhatian

“Nanti malam” Chulie menatap Sungmin, “Minnie mau aku culik buat bantu bantu”

“Oke” sahut Sungmin masih makan dengan lahap

***

Sepulang sekolah Chulie langsung menyeret Sungmin pergi berbelanja meskipun Kyuhyun berteriak protes, “Minnie harus pulang dulu! Dia nyiapin makan siang baru boleh pergi” kata Kyuhyun tidak setuju

Chulie menggeleng dan langsung melenggang melewati Kyuhyun yang ternganga lebar—cuma Chulie yang berani melawan Kyuhyun seperti itu, “Minnie milikku seharian” tegasnya

“Ya!!! Heenim, itu istriku” teriak Kyuhyun dari kejauhan. Chulie berbalik dan mengejek Kyuhyun dengan senyum sinisnya yang khas. Ia menggandeng tangan Sungmin yang nyengir lebar melihat mereka berdua bertengkar

Dua sosok yeoja itu menghilang dari balik pagar, meninggalkan dua namja yang tidak habis pikir. Kyuhyun akhirnya menyerah, ia menyeret Kibum untuk pulang bersama, “lebih baik kita main PS berdua—lo selingkuh sama gw” jail Kyuhyun sambil merangkul pundak Kibum. Kibum yang bergidik langsung melepaskan tangan Kyuhyun, “ngeri lo!”

“Hahahaha”

“Chulie, udah belum” sahut Sungmin terengah engah di lobby mall.

“Jelas belum” Chulie menyuruh Sungmin mengikuti langkahnya masuk ke dalam sebuah butik khusus baju baju pesta, “Chulie, toko ini kan udah kita masukkin dua kali” suara Sungmin melemah

“Tapi aku mau lihat lagi” sanggah Chulie dan kembali melihat lihat. Dari belakang Sungmin membawa banyak belanjaan dan duduk di kursi tamu sambil membiarkan Chulie memilih sendiri

“Minnie?”

“Hmm”

Chulie mengangkat sebuah gaun hitam pendek tanpa lengan, “Ini cocok untukmu” Chulie menyodorkan baju itu kepada Sungmin—namun yang sang empunya nama malah malas malasan menanggapi, “aku tidak suka pakai gaun, kau tahu itu Chulie” tolak Sungmin

“Kamu harus pakai gaun nanti malam ke pestaku!” Chulie bersikeras

Wajah Sungmin tampak memelas, “aku bisa memakai baju lain”

Chulie menggeleng, tanpa mencocokan terlebih dahulu dia menaruh gaun hitam ke meja kasir, “aku membelikannya untukmu, jadi pakai…atau kau tidak ku anggap menjadi teman lagi” ancam Chulie

Sungmin memicingkan mata—menatap gaun yang sudah terbungkus rapi dalam plastik butik. Sekarang Sungmin terpaksa memakai baju itu karena terlanjur di beli oleh Chulie

“Baiklah” meskipun ada nada kejengkelan dalam suara Sungmin, Chulie tidak peduli..toh nanti malam Sungmin akan terlihat cantik daripada biasanya, “percaya padaku Minnie, Kyuhyun akan suka”

Setelah hampir 4 jam berbelanja (muka Sungmin sudah muak dengan mall) Mereka berdua pulang dengan taksi. Sungmin membantu Chulie membereskan barang barang dan mengintip Eunhyuk dan Teuki—yang datang membantu, sedang mengarahkan pemasang tenda di belakang rumah. Chulie ingin mengadakan pesta kebun di taman belakang

Sungmin tidak ingin berlama lama, selesai merapikan semua keperluan Chulie, ia langsung pulang ke rumah. Pikiran Sungmin sekarang hanya satu—ingin merebahkan diri, lelah berjalan 7 lantai mall seharian

“Udah pulang?” tanya Kyuhyun dari ruang TV—tempat dia dan Kibum sedang bermain PS, “hu uh” jawab Sungmin sambil terus melangkah ke arah kamar. Kibum dan Kyuhyun menyudahi permainan, “gw nyusul Chulie deh, siapa tahu dia butuh gw”

“Ok”

Kibum meraih tas dari atas sofa kemudian keluar dari rumah Kyuhyun. Kyuhyun sendiri menyusul Sungmin ke kamar, “kamu kenapa?” selidiknya heran—karena Sungmin menelungkup sambil membenamkan wajah di dalam bantal

“Cape, aku baru tahu kalau cewek itu mengerikan kalau udah belanja” erang Sungmin ketika memijat sendiri pinggangnya dengan tangan, “Kamu kan juga cewek” Kyuhyun mengingatkan seraya duduk di sebelah Sungmin

Sungmin tidak menjawab, dia terus saja memukul pelan ke arah pinggang, “Sini deh aku bantu” Kyuhyun menepis tangan Sungmin lalu duduk di atas pinggangnya

“AAAAAA” Wajah Sungmin terangkat dari atas bantal, “Kau!” Sungmin membalikkan tubuh dan menendang Kyuhyun dari atas tubuh, “aku tuh pegal beneran!!! Kok malah di tambah sakitnya”

Kyuhyun kembali berdiri—menghindari tangan Sungmin yang ingin memukulnya, “kan aku bermaksud menghiburmu” Kyuhyun memasang wajah tidak bersalah. Sungmin menyeringitkan dahi—ia kemudian memegang bagian perut, meringis kesakitan, “Kau sih?!! sekarang perutku kram…”

Sungmin memejamkan mata—menahan rasa sakit. Kyuhyun yang baru sadar Sungmin tidak bercanda langsung menghambur—mengangkat wajah Sungmin, “Mau ku bawa ke dokter” ucapnya khawatir

“Ngga..lagian sih pinggang orang pake di dudukin..sakit tau” Sungmin berbalik lalu berbaring dalam posisi terlentang masih mengelus perutnya, Kyuhyun mendekat dan membantu Sungmin, di taruh tangannya di atas tangan Sungmin seraya bergerak berputar, “jangan jangan kau hamil lagi?” selidik Kyuhyun geli dengan candaannya sendiri. Sungmin mengkerut tidak setuju, “ngaco! Ngga mungkin, kita kan belum ngapa ngapain” jelas Sungmin masih kesakitan

Kyuhyun hanya tersenyum sekilas dan kembali mengelus perut Sungmin, “anakku sayang, jangan nakal yah, Ummamu kesakitan tuh” kata Kyuhyun menggoda Sungmin

“Ka…u” wajah Sungmin yang tadinya ingin marah berubah—ia tercengang sambil melihat ke arah tangan Kyuhyun, “sakitnya hilang” bisik Sungmin tidak percaya, “Mwo!!” jerit Kyuhyun tertahan

Kyuhyun menatap perut dan wajah Sungmin bergantian, ia mengangkat sebelah alis sebelum menyusun kata kata, “Ini….”

Kyuhyun dan Sungmin bertukar pandangan, tak lama mereka tertawa terbahak bahak—agak kencang, “hahahaha…itu sih ngga mungkin, aneh…” sanggah Sungmin

“Iya” Kyuhyun setuju, “kebetulan doang kali, mungkin aku punya bakat nyembuhin penyakit” Kyuhyun bergaya sambil mengelus dagu—posisi mengkhayal. Sungmin semakin tertawa terpingkal pingkal melihat kepedean Kyuhyun, “sudah sudah, lebih baik kita bersiap untuk pesta besok” Sungmin menarik tangan Kyuhyun ke arah lemari dan mulai memilihkan jas untuknya

***

“aku cantik tidak?” Chulie bergegas masuk ke depan—ruang tamu keluarga. Di sana kedua orang tuanya sedang bercengkrama dengan Kibum. Mereka semua terdiam dan memalingkan wajah menatap Chulie.

Mulut Kibum menganga lebar, ia bahkan mengerjapkan mata berkali kali. Chulie tersenyum malu melihat tingkah Kibum yang terlihat jelas bahkan Donghae dan Eunhyuk ikut menggoda Kibum, “Chulie, pertanyaanmu telah terjawab” seloroh Donghae sambil menyikut Kibum yang duduk di sampingnya

Kibum menegakkan diri salah tingkah, “aku kira bidadari hanya ada di langit” dia berdiri dan berjalan ke arah Chulie, meraih tangan kanannya lalu tersenyum lembut, “ternyata ada satu yang nyasar di sini” ucap Kibum yang membuat Chulie merona merah namun memukul lengan Kibum pelan, “kau pintar menggombal”

“tetapi hanya untukmu” Kibum pamit sambil mengamit tangan Chulie untuk pergi ke kebun belakang. Memang tamu undangan belum hadir semuanya—namun Hangeng dan Wookie sudah datang pertama sekali, bahkan sebelum pintu rumah di buka

“Habis si Hangeng tidak sabaran, dia ingin melihat taman belakangmu” sungut Wookie serba salah karena mereka datang terlalu awal.

Hangeng merenggut tidak setuju, “Kyuhyun pernah bilang ada penampakan alien di kebun”

Chulie geleng geleng kepala sebelum menyuruh mereka masuk, “kau tau kan Geng, kalau Kyuhyun suka menjahili orang lain” jelas Chulie sambil menutup pintu depan

Di rumah Kyuhyun

“Huatchim!” Kyuhyun bersin hebat ketika sedang memakai jas hitam di dalam kamar. “Kau kenapa?” tanya Sungmin dari balik pintu kamar mandi, “biasa Heenim, siapa lagi” dengus Kyuhyun sambil membenarkan rambutnya yang berantakan

“Oh cuma itu toh” celetuk Sungmin sambil keluar dari kamar mandi. Ia berjalan pelan menggunakan high heels 8 centi. Kyuhyun yang berdiri di depan cermin—menoleh cepat, ia tercengang karena Sungmin memakai gaun pendek tanpa lengan yang amat ketat membungkus tubuhnya

“Ini?!” Kyuhyun mendekat dan menatap Sungmin dengan aura membunuh, “jangan bilang kamu mau keluar dengan baju seperti ini!” Namun dengan lugu dan polos Sungmin malah mengangguk semangat, “iya! kan di suruh sama Chulie, kenapa?” selidik Sungmin baru sadar kalau wajah Kyuhyun seakan akan mau menelannya sekarang juga

“Ganti” perintah Kyuhyun tegas

Wajah Sungmin berubah senang namun tiba tiba berganti sedih, “Chulie bisa bisa ngga mau temenan sama aku lagi” katanya terus terang

“Dia yang menyuruh?” tanya Kyuhyun sambil berkacak pinggang

“Iya, aku sudah menolak—tapi katanya kau akan suka…jadi…” Sungmin menunduk malu, ia memainkan ujung gaun—menghindari tatapan Kyuhyun dari dekat

Kyuhyun berjalan mendekat lalu mengangkat wajah Sungmin, “ganti, biar nanti aku yang bicara dengan Heenim” kata Kyuhyun menenangkan, namun wajahnya berubah jail saat meneliti tubuh Sungmin lebih teliti, “aku suka baju ini, jika kau memakainya sebelum kita tidur” goda Kyuhyun sambil menyeringai

Kedua alis Sungmin mengkerut lalu buru buru berkata, “kenapa aku harus memakai sebelum tidur? Bukannya percuma?” selidiknya tidak mengerti

GUBRAKKK

Kyuhyun memegang kepalanya yang mulai pusing, “udah, ngga habis berdebat sama kamu terus, sana ganti baju” ulang Kyuhyun lagi

“ganti sama apa? Kamu kan tahu aku ngga punya gaun” sahut Sungmin ketika Kyuhyun mendorongnya ke kamar mandi. Langkah Kyuhyun terhenti—benar juga apa yang di katakan Sungmin, mau pakai apa dia ke pesta Heenim jika tidak dengan gaun ini? batin Kyuhyun

“Baiklah” Kyuhyun mengalah, “Kau boleh mengenakannya, tapi” dia mengambil salah satu jaket dari dalam lemari lalu memakaikannya di pundak Sungmin, “nah baru sempurna” ucap Kyuhyun senang

“Mau pesta doang repot, yuk keburu terlambat”

Mereka berdua pergi menuju rumah Chulie—rumah yang dulu di tempati oleh Kyuhyun.

Pesta kebun yang diadakan memang tidak mewah, Chulie hanya mengundang teman sekelas dan beberapa tetangga di dekat rumah. Hangeng dan Wookie yang datang lebih dahulu kini berbaur dengan yang lain. Ada Siwon dan Yesung serta kedua orang tua Sungmin juga datang. Kyuhyun dan Sungmin agak terlambat, karena Kyuhyun harus mengimbangi langkah Sungmin yang tertatih tatih akibat tidak terbiasa menggunakan sepatu hak tinggi—belum lagi gaunnya yang terlalu pendek menurut ukuran Kyuhyun

“Seharusnya kita memakai motor kemari” keluh Sungmin untuk kesekian kali—kalau bukan karena Chulie yang menyuruh, mungkin dia tidak mau dandan seperti ini. Kyuhyun menunggu Sungmin dengan sabar saat sedang membetulkan sepatu, “kan dekat…ayo keburu pesta di mulai” Kyuhyun menarik lengan Sungmin namun tetap berjalan pelan agar dia tidak terlalu kesakitan

Untung saja mereka belum masuk ke inti acara. Kyuhyun dan Sungmin datang pada saat yang tepat, saat Chulie ingin memotong kue ulang tahun. Wajahnya yang cantik makin sumringah melihat saudara kembar dan sahabat terbaiknya berjalan mendekat. Sempurna hari istimewa Chulie—di mana ada teman teman, orang tua dan Kekasihnya—Kibum.

Chulie memotong kue setelah menutup mata sambil mengucapkan permintaan dalam hati lalu menyerahkan potongan pertama untuk Kibum, potongan kedua untuk Kyuhyun dan Sungmin, Donghae dan Eunhyuk—kedua orang tua mereka malah tidak mendapat bagian.

“Kok anak anak kita, makin besar, makin melupakan orang tua” ujar Eunhyuk gigit jari, Donghae hanya bisa menenangkan jeritan hati istrinya, “sudahlah kan dari kecil Kyuhyun dan Chulie memang seperti itu”

“Hai, Donghae-shi dan Eunhyuk-shi” sapa Kangin seraya menggandeng Teuki berjalan menghampiri mereka berdua, “selamat datang” balas Donghae sopan.

Kangin dan Teuki mengedarkan pandangan ke sekeliling—penuh anak muda yang kurang mereka kenal kecuali Hangeng, Wookie dan Kibum. Mata Teuki terpaku saat melihat Sungmin—anak semata wayangnya sedang bertengkar dengan Kyuhyun, mereka sepertinya sedang meributkan soal makanan. Kyuhyun sedikit membentak Sungmin lalu menggelengkan kepala tidak percaya sedangkan Sungmin malah cuek dan tetap mengambil makanan melebihi porsi orang normal

Teuki menggeleng geleng tanpa sadar, matanya beralih ke pasangan Chulie dan Kibum yang sedang berdansa di tengah kebun. Mereka kelihatan bahagia dan begitu serasi.

“Kenapa bisa bertolak belakang begini, sebenarnya siapa yang sudah menikah sih?!” Kata Teuki miris. Kangin dan Donghae serta Eunhyuk mengikuti arah pandang Teuki, “Oh…itu sih sudah biasa—Kyuhyun dan Sungmin memang tidak pernah berubah” Eunhyuk mengendurkan pundak—tampaknya dia sudah menyerah untuk pasangan satu ini

“Tapi” elak Teuki tidak setuju, “kalau begini, bisa bisa Chulie duluan yang punya anak di banding Minnie, Eunhyuk-shi enak..tetap mendapatkan cucu, tapi aku…” sungutnya masih belum terima. Eunhyuk nyengir lebar sambil mengambil beberapa gelas minuman untuk KangTeuk, “mau bagaimana lagi, kita sudah menggunakan segala cara—apa perlu kita sekap mereka dalam satu kamar” usul Eunhyuk sadis

Donghae menyela, “sayang, selama ini mereka juga sudah tidur satu kamar” Kangin juga ikut sependapat, “kita tunggu saja..mungkin mereka mau bersenang senang dulu, kan masih muda, Honey” bujuknya seraya mengelus wajah Teuki pelan—namun tangan Teuki menepisnya, “tapi aku kan sudah tua, Kangin…..aku ingin menggendong cucu” suara Teuki melemah ketika mengucapkan kata terakhir

Mereka berempat terdiam sambil melihat dari kejauhan sikap Sungmin yang masih lahap menyatap makanan dan Kyuhyun hanya bisa menyuruh Sungmin pelan pelan mengunyah, ia juga mengambilkan minum ketika Sungmin tersedak

“Aku tidak akan menyerah” bisik Teuki serius

DEG

Sungmin berhenti menyuap makanan—tatapannya kaku. Kyuhyun langsung menepuk pipi Sungmin khawatir, “kau kenapa lagi??” tanyanya panik

“Aku kepikiran Umma tiba tiba” ia mencari cari sosok Teuki di tengah keramaian pesta—untung Teuki langsung berpura pura ngobrol santai dengan kedua orang tua Kyuhyun.

“Mungkin cuma perasaanmu” Kyuhyun mengamati porsi makan Sungmin yang semakin banyak, “Minnie..kamu sudah menghabiskan 5 cake gulung, 2 mangkuk salad buah, 4 potong bulgogi, 3 piring spagethi dan 1 puding utuh” Kyuhyun menggeleng tidak percaya, “aku tahu porsi makanmu memang banyak—tapi ini sudah keterlaluan” katanya memperingatkan namun Sungmin malah cuek dan kembali mengincar cake coklat yang belum ia cicipi

“Minnie” Kyuhyun menarik tubuh Sungmin menjauhi meja prasmanan, Sungmin berdesis protes, “aku masih lapar Kyu….” Kyuhyun tidak peduli—dia malah tetap memegangi pinggang Sungmin agar tidak lari kemana mana terutama ke arah makanan

“Kamu mau saingan sama Hangeng, bikin malu aja” gertak Kyuhyun tertahan. Memang benar Hangeng adalah orang kedua setelah Sungmin yang gemar makan banyak apalagi itu gratis. Entah berapa kali Wookie menginjak kaki Hangeng agar berhenti mengisi piring terus menerus.

Sungmin menyerah, tenaganya tidak cukup kuat melawan pegangan Kyuhyun. Mereka berdua duduk di pojok ruangan dalam diam. Kyuhyun mendesah saat melihat Sungmin masih meratapi hidangan dari jauh, “iya iya, nanti pulang kita pesan makanan untukmu, bagaimana?” tawar Kyuhyun—dia tidak tahan melihat Sungmin segitu menderitanya

Sungmin menoleh lalu mengulas bibir dengan senyum bahagia, “janji?”

“Janji” balas Kyuhyun ikut tersenyum

Chulie dan Kibum berjalan mendekat, wajah Chulie nampak puas melihat Sungmin tetap memakai gaun yang ia belikan. Kyuhyun berdiri menyambut mereka, “Happy B’day my twins” ucapnya seraya memeluk Chulie, “thanks” bisik Heenim pelan

“Minnie, boleh aku pinjam Kyu sebentar?” tanya Chulie sambil memindahkan tangannya dari Kibum ke Kyuhyun, “bawa lama juga ngga apa apa” sahut Sungmin semangat—karena itu berarti dia bisa kembali mengambil makanan sepuasnya

Kyuhyun yang tahu langsung menugasi Kibum, “awasi Sungmin—usahakan dia tidak menghabiskan seluruh hidangan sebelum gw kembali” Kibum menepuk pundak Kyuhyun, “ok bro”

Chulie mengajak Kyuhyun keluar dari taman masuk ke dalam ruang santai, tempat mereka sering berkumpul dulu. Chulie duduk sambil menaruh kepalanya di pundak Kyuhyun—siapapun yang tidak tahu kalau mereka kembar pasti mengira kedua orang ini berpacaran. Ya, hingga saat sebelum Kyuhyun menemukan Sungmin dan Chulie berpasangan dengan Kibum

“Kyu” panggil Chulie seraya menatap ke arah kebun yang masih ramai

“Hmm”

“Kau sadar tidak, ini ulang tahun pertamaku tanpa kamu…biasanya kamu yang memberikanku hadiah ketika tengah malam, kamu orang pertama yang aku berikan potongan kue..kamu yang mengagetkanku untuk memberi kejutan” ucap Chulie mengenang

“Kau sekarang kecewa?” selidik Kyuhyun sambil menatap wajah saudari kembarnya, Chulie langsung menyanggah, “bukan itu maksudku…sekarang semua lebih sempurna…” ketika mengucapkan kata terakhir, Chulie melihat Kibum yang sedang berdebat dengan Sungmin dari kejauhan

Kyuhyun mengangguk paham, “aku pun begitu” matanya sejak tadi tidak lepas mengawasi Sungmin bahkan Kyuhyun tergelak ketika istrinya kalah adu mulut dengan Kibum

Chulie mengangkat wajah lalu menatap Kyuhyun dari dekat, “aku hanya ingin kau tahu, kalau kita tetap satu, mengerti?”

“Kenapa kau tiba tiba berbicara begini?” Kyuhyun masih belum mengerti tumben tumbenan Chulie mengajak berbicara serius

“Karena tatapanmu tadi siang, ku kira kau cemburu pada Kibum” tebak Chulie seratus persen benar. Kyuhyun terkekeh kecil—ternyata ikatan itu tetap ada. Chulie masih bisa menebak apa yang Kyuhyun rasakan dengan benar, “aku bukan cemburu..cuma..aku pikir…” Kyuhyun menunduk malu, “aishh, kau memang tidak cemburu dengan Minnie?” tanyanya balik

Chulie mengangkat alis—dia kelihatan lucu kalau sedang begitu, “aku cemburu, tanya saja Kibum berapa kali aku mengeluh karena kau begitu perhatian dan menjaga Minnie—sikap yang tidak pernah kau perlihatkan sebelumnya terlebih kepadaku” walaupun bicara begitu, Chulie malah tersenyum, “tetapi aku sadar…Kibum berbeda denganmu…dan aku mengerti kenapa kamu begitu menyayangi Minnie..sama seperti Kibum menyayangiku”

Kyuhyun mengelus rambut Chulie, mencium dahinya, “kita kan kembar, kita saling memiliki” bisik Kyuhyun

“Benar” anggukan berasal dari Chulie, ia mengambil telepon gengam dari kantung dalam gaun, “Kau tahu speel dial adalah fungsi menyimpan no orang yang paling kita butuhkan atau kita cari?”

Kyuhyun mengangguk, “lalu?”

“Lihat ini” Chulie menekan tombol satu agak lama, tombol itu menghubungi no seseorang secara otomatis. Bunyi getaran merayap dari kantung celana panjang Kyuhyun, ia mengambilnya dan melihat kontak Heenim tertera di sana

“Kau…” Kyuhyun sekarang mengerti, “aku tidak berubah….Kamu…myKyu selalu menjadi orang pertama…jangan lupakan itu” Chulie mengacak rambut Kyuhyun lembut

“Aku juga” Kyuhyun memencet tombol satu di handphonenya dan sekarang berganti telepon Chulie bergetar hebat, “aku pun tidak berubah” kata Kyuhyun meyakinkan

“Hahaha” tawa Chulie bercampur haru—ikatan yang mereka miliki sejak lahir memang tidak bisa hilang meski sekarang masing masing mempunyai orang lain untuk di cintai

Kyuhyun memeluk Chulie dan segera air mata Chulie tumpah di dalam tubuh Kyuhyun. “kau mempunyai aku, jangan lupakan itu..dan bahagiakan Minnie untukku” bisik Chulie masih terisak

Kyuhyun mengeratkan pelukannya, “Kibum itu lelaki baik—jangan terlalu keras atau sering membentak bentak” canda Kyuhyun membuat Chulie tertawa kecil, “dan satu lagi aku menyayangimu my eternal sister” bisik Kyuhyun tulus

“kita saling memiliki”

Mereka saling berpelukan cukup lama. Chulie agak lega bisa mengungkapkan apa yang selama ini ia rasakan. Mungkin Chulie agak kehilangan sosok Kyuhyun ketika sesudah menikah—tapi kini Chulie tidak perlu khawatir lagi, mereka tetap saudara yang tidak terpisahkan

Dari balik pintu ada sepasang suami istri yang melihat kejadian itu, Sang istri menangis terisak dalam pelukan suaminya.

“Sayang, mereka ngga inget ada kita apa…hiks…hiks” tangis Eunhyuk tertahan. Donghae hanya bisa tersenyum geli melihat tingkah Eunhyuk, “kan dari kecil Chulie dan Kyuhyun memang selalu begitu..mereka saling melengkapi” bujuk Donghae dengan bijak

***

“Makasih ya Chulie”

“sama sama, makasih juga udah datang”

“Kami duluan”

Sebagian besar tamu undangan telah pulang ketika pesta usai tepat jam 10 malam. Chulie sengaja tidak terlalu larut karena besok masih harus bersekolah, apalagi ini hanyalah pesta kecil.

Hangeng dan Wookie yang terakhir kali pulang. Mereka berpamitan dan pulang lewat jalan raya—maklum Hangeng mau mengantar Wookie yang memang rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah Chulie.

“Maaf aku belum menyerahkan kado untukmu” Sungmin memberikan sebuah benda segi empat agak tebal yang terbungkus kertas warna warni pada Chulie sedangkan Kyuhyun memberikan sebuah kalung putih bertuliskan Hee dalam aksara Jepang

“Hmm….ulang tahunku berikutnya kamu ngadiahin Hee dalam huruf India kali” sindir Heenim bercanda

Kyuhyun selalu memberikan benda yang sudah terukir huruf Hee dari nama Heechul sebagai hadiah, itu kebiasaan dia sejak kecil. Sedangkan Chulie selalu membelikan kado kaset game yang belum pernah Kyuhyun miliki sebagai kado ultahnya juga.

“Usul yang bagus Heenim” balas Kyuhyun sambil menjulurkan lidah. Tangannya merangkul tubuh Sungmin agar mendekat.

“Oh ya Heenim ada yang kelupaan” Kyuhyun melepaskan tangan dan maju kemudian berbisik di telinga Chulie, “jangan membelikan Minnie gaun sependek itu lagi, kecuali kau ingin aku memperkosanya malam ini” suara Kyuhyun mengecil ketika mengucapkan kalimat terakhir. Chulie mendadak tertawa kencang sampai sampai Kibum dan Sungmin menoleh penuh rasa ingin tahu, “ada apa si?” ucap mereka berdua bersamaan

“Hahaha, tidak” Chulie menutup mulutnya, ia lalu balik membisikkan sesuatu kepada Kyuhyun, “aku bertaruh kau tidak berani karena takut Minnie marah kan” goda Chulie sambil terkikik, “lagipula jangan secepat itu punya anak, aku terlalu cantik untuk di panggil Adjumma” sungutnya kesal untuk segala sesuatu yang menyangkut penuaan

“Hahahahha” Kyuhyun menggandeng Sungmin keluar dari pekarangan rumah, “sampaikan salam untuk Umma dan Appa, aku tidak melihat mereka dari tadi”

“Ok” Chulie dan Kibum mengantar mereka hingga berbelok dan menghilang dari pandangan. Mereka kembali ke belakang—kebun tempat diadakan pesta.

“Biar besok pagi aku suruh orang untuk membereskannya” keluh Chulie lelah dan duduk di salah satu bangku, Kibum ikut duduk di sebelah Chulie, “Apa aku belum memberimu hadiah?” tanyanya jahil

Chulie menaikkan kedua alis, “seingatku belum” senyumnya tertahan—dia bisa menebak jika Kibum ingin memberi kejutan. Benar saja, Kibum mengeluarkan sebuah kotak kardus agak besar lalu memberikannya kepada Chulie yang langsung bersemangat membuka di depan Kibum

“Apa ini?” Chulie memutar benda itu sedikit bingung. Kibum mengambil alih—dia memanjangkan kabel untuk menghidupkan lampu yang ada di tengah

“Ini lampu tidur” ucap Kibum.

Namun bukan itu yang membuat Chulie terdiam—tetapi bagaimana rupa luar lampu yang di berikan. Di sekitar lampu ada bingkai segi lima yang berputar—berpendar indah terkena cahaya dari dalam. Bingkai itu ada foto Chulie yang di ambil diam diam oleh Kibum

“Ini foto pertama kali, aku mengenalmu” tunjuk Kibum ke arah sosok wanita yang baru lulus SMP, “ingat tidak, kita kan mendaftar SMA bareng tetapi kamu tidak mengingatku karena Kyuhyun hanya memperkenalkan kita sekilas” sambung Kibum, “Ini foto waktu kamu menang kejuaraan taekowondo tingkat nasional, aku hadir—aishh mungkin kamu juga tidak tahu” Kibum terus berbicara tanpa melihat Chulie menitikkan air mata terharu, “Ini foto waktu kamu tertidur saat study tour kelas X..aku begitu gugup ketika tahu kamu bilang mau duduk di sebelahku” Kibum tersenyum sembari menoleh ke arah Chulie—ia terkejut mendapati kekasihnya malah menangis, “Chulie…kau kenapa?” tanyanya panik

Chulie terisak kecil lalu memeluk tubuh Kibum erat erat, “gomawo” hanya itu yang bisa di ucapkan Chulie, “hadiahmu sangat istimewa untukku”

Rasa bahagia di dalam diri Kibum meluap, ia mengeratkan kedua tangan di punggung Chulie, “aku hanya ingin kamu tahu, ada seseorang—seseorang yang mengingatmu setiap hari, mengawasi langkahmu diam diam, dan seseorang yang begitu mencintaimu hingga selalu mengucapkan namamu bahkan ketika ia tertidur” Kibum mencurahkan segala hasrat yang selama ini dia simpan rapat rapat—kenyataan jika Kibum sudah lama menyukai Chulie dan rasa itu tidak akan pernah berubah

Kibum bisa merasakan anggukan Chulie dari balik pundaknya, suara tangis Chulie makin kencang, “maaf membuatmu menunggu terlalu lama” bisiknya di telinga Kibum

“Tidak apa apa…karena sekarang kau milikku” Kibum mengelus punggung Chulie lalu mengayunkan tubuh mereka berdua. Keindahan malam dan kesunyian gelap membuat ulang tahun Chulie semakin sempurna. Dia memiliki seseorang yang amat di cintai dan saudara yang selalu menyayanginya, pada saat bersamaan

TBC

17 responses to “≈No Other Like U-Twenty Nine-{Another Party}≈

  1. hueeeeeeeee~ 😥 cemburu sama heenim… hikz…:'(

    kichul moment is romantic..^^

  2. Terharu 😥

    Sumpah ni epep, bikin ngakak iya, nangis iya… Ckckck author daebaak banget dah. Bagus banget SUMPAH 🙂

  3. sedih y 😦 kibum cnta bgt ma hee amle sgtuny :’)
    kyu sma hee ttp y no 1 🙂 pdhl dh pny pcr or istri 🙂 ahh~ sdkit nyesek jg gahaa

  4. Kibum…segitu cinta’y ma Chullie…so sweet bener dah,
    Minnie…ini tuh pesta ultah bukan lomba makan 17an!ckckck
    ntar kalo sakit perut lagi gmn?eh..ga papa sich ada Kyu ini hehehe

  5. terharu sma tali saudara KyuChul air mataq gk sngaja netes T_T bhkan ksh syang mreka lbih besar satu sma lain dbnding rasa sayang k ortu 😀

  6. ehh itu kok kyu ampuh banget nyembuhin perut minnie yang sakit?? hahhaha lucu juga liat ekspresi kyu yang kaget itu.
    ya ampuun chulie ga tau apa minnie kecapean tuh.. dia kan ga suka yang namanya acara belanja gitu.
    tapi selamat ulang tahun ya chulie 🙂
    kembar ini emang susah di pisahkan tapi kembar ini bener bener saling melengkapi.
    aigoo kyu ternyata terpesona sama minnie yg pake gaun sexy itu.
    kibum dan heechul jd makin romantis 🙂

  7. kyuhyun sama chulie bener2 kembar yg sehati
    kalo kembar ikatan batinnya emang lebih kuat
    bahkan mungkin lebih kuat dari pasangan kita sendiri
    kibum sama chulie makin romantis
    kyumin aja sampe kalah romantisnya hehehe
    lanjut baca

Tinggalkan Balasan ke yunjaePoreper Batalkan balasan