≈Of Course I Love U-Chapter Six≈

Yesung membereskan meja dengan menggumam tidak jelas. Ia kesal karena Ryeowook seenaknya menuduh Yesung melakukan tindakan asusila.

Padahal kemarin Yesung murni menolong Ryeowook yang kelelahan. Ia hanya mengompres lalu kembali ke kedai takoyaki, tidak terjadi apa apa, Kenapa bisa Ryeowook berkata seperti tadi?

Yesung sibuk dengan pikirannya, namun ketika ia melirik ke kedai Ryeowook yang sudah tutup. Yesung terkejut, sosok lelaki yang tertutup remang malam hari masuk ke sana. Langkah pria itu mengendap endap lewat pintu depan yang sudah terkunci

“Luka di leher Ryeowook? Jangan jangan…”

Yesung bergidik ngeri, ia segera melesat ikut masuk ke dalam tempat Ryeowook sebelum pria itu melakukan hal yang lebih parah

————-~^of Course I Love U^~————-

Sungmin berjalan sambil menundukkan kepala. Ia menatap ke arah jalan besar yang penuh hiruk pikuk semua orang. Sungmin memikirkan beberapa hari ini semua terjadi terlalu cepat—dan tidak pernah terkirakan

“Padahal baru kali ini aku melihat 3 orang sekaligus,,,dan salah satunya aku….” Lirih Sungmin, ia menendang batu batu kecil di jalanan. Sungmin mau mengulang hidupnya dari awal—namun kenapa semua malah berbalik lagi, “besok aku harus berbicara dengan Heechul” memikirkan Heechul, Sungmin agak bernafas lega—Heechul adalah orang yang paling Sungmin percayai hingga saat ini. Ia tidak pernah memanfaatkan Sungmin meskipun Heechul tahu kelebihan Sungmin, Heechul tulus berteman dengan Sungmin

“Dan soal namja itu..aku harus menjaga jarak dengannya” tubuh Sungmin menggigil ketika mengingat sosok Kyuhyun—lelaki yang paling tidak dia inginkan ternyata telah muncul

————-~^of Course I Love U^~————-

Kibum mencuri pandang ke arah Siwon. Hari ini Zhoumi sengaja mengutus Kibum untuk menghadiri rapat antar UKM dengan Badan Mahasiswa.

Tadinya Kibum ingin menolak—tetapi dia penasaran dengan ucapan Zhoumi semalam. Apa benar Siwon jatuh cinta dengannya? Kibum menggeleng, sampai kapanpun itu terdengar mustahil—bagaimana mungkin? Kibum sendiri tidak punya perasaan apa apa, Siwon hanya teman bagi Kibum, tidak lebih

“Ya…sebaiknya kalian men…mendiskusikan…hal ini dengan pengur…aishhhh kenapa aku salah terus, maksudku pengurus setiap UKM” Siwon sudah salah 12 kali berbicara untuk memulai rapat

Kibum bertopang dagu, ia menatap lurus Siwon. Tampan dan baik, tetapi kenapa belum punya pacar. Kibum mengangkat bahu, tidak peduli. Lebih baik rapat ini selesai sehingga Kibum bisa kembali bersantai

————-~^of Course I Love U^~————-

“Kau tidak memberikanku banyak pilihan” bisik Eunhyuk. Sekarang dia sudah berada di eskul Bola. Eunhyuk masuk dengan sembunyi sembunyi, sebuah benda tajam—jarum berada di tangannya. Eunhyuk tersenyum licik ketika melihat tak seorangpun anggota eksul Bola ada di tempat. Dengan perlahan tapi pasti Eunhyuk mengambil salah satu bola yang bertuliskan FISHY di dalam keranjang. Tanpa ragu Eunhyuk menusuk jarum ke bola milik Donghae, hanya sebentar bola itu kempes dengan sukses

Eunhyuk tersenyum puas, segera ia keluar ruangan dan menutup pintu tanpa suara, “sekarang tidak ada alasanmu untuk kabur hmm”, Ia lalu melenggang lega ke arah perpustakaan, “tinggal tunggu 5 menit, dan dia akan datang” bisiknya dengan yakin

————-~^of Course I Love U^~————-

“Kelihatannya anda mengantuk” sapa Kangin ramah, ia sedang melayani Hangeng yang memang pelanggan tetap tiap pagi. Hangeng selalu sarapan di kedai Kangin sebelum jam kantor di mulai

Hangeng tersenyum, namun tiba tiba ia ingin menanyakan sesuatu, “Kangin-shii?”

“Ya?”

Hangeng mundur, “a..tidak, sudah lupakan…” Hangeng duduk di tempat favoritnya—melihat ke samping. Toko bunga Heechul belum di buka juga, “urusan wanita itu, kenapa aku malah ingin tahu” desah Hangeng—tetap menatap lurus ke depan, berusaha mencari cari sesuatu yang ia sendiri tidak tahu itu apa

KREKKKK

Pintu mungil itu terbuka. Heechul keluar masih menggunakan piyama pink. Ia menyebrang dan masuk ke kedai Kangin tanpa sadar dengan keberadaan Hangeng

“Kangin?” panggil Heechul sambil mengusap matanya yang mengantuk

“Ya, Heechul?” Kangin keluar membawa pesanan Hangeng. Melihat itu Heechul mengikuti arah Kangin berjalan, Mata Heechul sedikit melebar ketika menyadari siapakah tamu Kangin sepagi ini, ternyata playboy itu toh, pikir Heechul

“Ini sudah aku buatkan” Kangin memberikan segelas teh hangat ke tangan Heechul, “rose tea kesukaanmu” ucapnya sambil tersenyum

“Gomawo” balas Heechul memegangi gelas itu sambil menghirup harum bunga di atas teh

“Mereka tidak serasi” ucap Hangeng spontan, matanya masih terpaku pada Heechul yang asyik meminum teh

————-~^of Course I Love U^~————-

“Kenapa? Kau lupa padaku?” bisik lelaki itu yang membuat Ryeowook makin ketakutan. Lelaki ini…dialah orang semalam masuk ke rumah Ryeowook bukan Yesung. Pikir Ryeowook

Tolong, siapa saja, tolong aku. Jerit Ryeowook dalam hati

BUKKKK

Pegangan lelaki di pundak dan mulut Ryeowook mengendur. Kepalanya tersentak ke belakang dinding. Ryeowook melihat kesempatan untuk kabur langsung lari ke atas—ke kamar pribadinya
Suara bising dan bunyi baku hantam tidak Ryeowook pedulikan, ia terus saja menaiki tangga dan mengunci pintu kamar. Ryeowook meringkuk di atas tempat tidur dengan tubuh gemetar.

Tak lama kemudian

TOK TOK

Ryeowook merapatkan pegangan tangan di tubuhnya. Takut lelaki itu berhasil menemukan Ryeowook lagi

TOK TOK

“Tuhan tolong aku” Ryeowook menggigil ketakutan

TOK TOK

“Ryeowook, ini aku”

Suara yang amat dia kenal terdengar dari balik pintu. Ryeowook menajamkan telinga, “Yesung?” balasnya masih belum mau membukakan pintu

“Iya ini aku, tenang saja lelaki brengsek itu sudah aku buang ke tengah jalan” dengusan Yesung yang khas malah membuat tubuh Ryeowook berhenti menggigil—Tuhan menjawab doanya

“Kau tidak apa apa?” tanya Yesung tidak memaksa untuk masuk ke dalam

“Ne, terima kasih” bisik Ryeowook pelan

“Apa? Aku tidak dengar??” pancing Yesung sengaja—Ryeowook spontan kembali ke sifat asli

“Kau?!! Aku kan sudah bilang terima kasih! Masa harus di ulang berkali kali!” teriak Ryeowook kesal

Suara tenor Yesung membahana penuh tawa, “hahahaha, itu berarti kau memang sudah tidak apa apa” ucapnya kencang

Suasana tiba tiba hening

“Yesung?” panggil Ryeowook

Tidak ada jawaban

“Aish, mungkin dia sudah pulang” Ryeowook merebahkan diri dengan tenang. Matanya memandang langit langit kamar sambil membayangkan kejadian yang pernah terjadi dulu antara dia dan Yesung

“Aku berhutang budi dua kali padamu” bisik Ryeowook seraya mencoba terpejam—rileks. Tubuhnya melemas, hanya butuh waktu sepersekian detik Ryeowook nyenyak dalam dunia mimpi

————-~^of Course I Love U^~————-

“Hai Sungmin!” sapa Kyuhyun di kelas ketika jam istirahat, “nanti mau ke kedai bareng ngga?” tawarnya ramah

Sungmin menghela nafas panjang, “aku ingin memberitahu sesuatu”

“apa?” tanya Kyuhyun yang mencopot kedua earphone dari telinganya

“Jangan bicara denganku di sekolah, Jangan mendekat lebih dari 1 meter, anggap saja kita tidak saling kenal” Sungmin memberi peringatan.

Kyuhyun mengulas senyum sinis—tetapi dia tersentak ketika sadar Sungmin tidak main main dengan perkataan yang barusan di ucapkan

Kyuhyun menyisir rambut gusar, “beritahu aku satu alasan, apa salahku sampai sikapmu dari kemarin aneh begini?” tanyanya tidak terima, “kita kan partner bekerja”

Sungmin mendelik tidak setuju, “tetapi tidak untukku, lebih baik kau jaga jarak mulai dari sekarang” usir Sungmin terang terangan

Kyuhyun tercengang—tidak bisa berbuat apa apa. Di lihatnya Sungmin pergi menjauh dari Kyuhyun, seakan akan dia penyakit berjengit yang bisa menular kapan saja

“Apa aku segitu menjijikannya kah?” bisik Kyuhyun masih memandang punggung Sungmin di belakang

————-~^of Course I Love U^~————-

“Untung rapat sudah selesai” Kibum secepat mungkin membereskan buku buku catatan dan berdiri dari atas kursi. Siwon yang melihat Kibum akan pergi langsung datang menghampiri, “Gara gara kau?! Pidatoku berantakan!” tegur Siwon berdecak kesal

“Ha?” Kibum menganga lebar, “kok aku di salahin!”

Siwon melirik Kibum dari atas ke bawah, “Kenapa kau memandangku terus menerus ha? Itu membuatku gugup” jelasnya masih kesal—baru kali ini Siwon berantakan memimpin rapat

Kibum memandang Siwon seolah olah berkata, ‘ngga salah’…”semua orang memang melihat ke arahmu, jadi itu bukan salahku!” Kibum menggelengkan kepala, “padahal kukira kita sudah berteman, tapi kau menabuh genderang perang lagi! Huh” Ia berjalan keluar ruangan sambil sesekali bergumam tidak jelas tentang sikap aneh Siwon

————-~^of Course I Love U^~————-

Eunhyuk bekerja di perpustakaan dengan telaten. Ia memang suka menghabiskan banyak waktu di sini ketimbang pergi ke tempat anak anak bergaul pada umumnya. Eunhyuk sedang membereskan debu yang menempel di buku buku tua ketika Donghae masuk dengan nafas terengah engah. Tanpa sadar Eunhyuk tersenyum licik dan penuh perhitungan.

“Kau kembali” kata Eunhyuk dingin

Donghae mengatur nafas terlebih dahulu, “aku tidak bisa bermain bola, bola milikku kempes” sungutnya sambil mengambil kemoceng untuk membantu Eunhyuk. Donghae memang tidak punya pilihan lain

“Memang segitu pentingnya bola itu, kau kan bisa main dengan bola yang lain” padahal sebenarnya Eunhyuk sudah tahu tentang hal itu—Donghae sang lelaki terkenal, hanya bisa bermain dengan bolanya sendiri, ah semua murid di sekolah sudah pasti tahu

Donghae menahan hidung seperti mau bersin, karena berada dekat tumpukan debu, “tetapi bola itu berharga karena itu adalah hadiah terakhir yang di berikan oleh nenekku sebelum dia meninggal” suara Donghae terdengar sedih

“Apa?” Eunhyuk tercengang, Donghae mengangguk, “makanya aku tidak pernah membuang bola itu, meskipun sudah kotor dan bertambal….Nenek suka memanggilku Fishy, itu panggilan kesayangan darinya” Donghae menoleh karena Eunhyuk tidak mengatakan apapun,

“kau kenapa sih? tidak pernah dengar cerita sedih?” seloroh Donghae mencoba untuk tidak tertekan lagi mengingat nenek yang ia sayangi

“Tidak, aku ke belakang dulu” Eunhyuk buru buru meninggalkan Donghae yang termangu tidak mengerti. Eunhyuk menutup pintu ruang dokumen lalu mengelus dadanya, “ya ampun, aku sudah merusaknya” bisik Eunhyuk penuh rasa bersalah

————-~^of Course I Love U^~————-

Siangnya ketika jam makan siang

Hangeng datang seperti biasa, memesan roti panggang dan segelas kopi pahit.

Tiba tiba masuklah dua orang remaja yang langsung di sambut ramah oleh Kangin, “kalian sudah datang, masuk dan ganti seragam kalian” perintahnya

Oh, pegawai baru toh, pikir Hangeng

Ia menekan kepala sedikit, masih pusing dengan urusan kantor yang semakin berat. Hangeng terkadang berpikir lebih enak membuka usaha seperti Kangin-shi, pasti kepala tidak akan pecah meskipun tidak ada pelanggan, yah tapi rejeki setiap orang berbeda beda

KLONTANG

Masuk seorang wanita yang baru saja membeli 3 tangkai bunga tulip dari toko Heechul. Ia duduk di bangku depan Hangeng seraya melihat lihat buku menu

“Cantik” bisik Hangeng memuji. Lelaki mana yang tidak tertarik dengan wanita cantik sendirian, di dekatnya pula

Tidak, pasti semu—

“Eh? Kangin-shi?” Hangeng menegakkan tubuh dari atas kursi ketika melihat Kangin menghampiri wanita itu seperti sudah lama kenal, “Kau akhirnya mampir juga ke kedaiku” suara ramah Kangin terdengar hingga tempat Hangeng duduk

Wanita itu mengangkat wajah dari buku, ia tersenyum ragu ragu, “maaf kemarin aku bersikap begitu, aku memang tidak ingin di ganggu ketika sedang sendirian” jawabnya lembut

Kangin menggeleng—tidak mempermasalahkan itu, “bukan masalah Teuki-shi, kau mau memesan apa? Aku bisa merekomendasikan beberapa pilihan untukmu” katanya sambil menunjuk beberapa menu di buku

Hangeng menatap tidak percaya. Bagaimana bisa? Kangin sudah punya tunangan tetapi malah terlalu ramah dengan seorang yeoja—bohong jika Kangin hanya menganggapnya tamu biasa

“Dasar perempuan bodoh, mengataiku playboy..heh” Hangeng mengejek Heechul, “tunangannya sendiri..malah bermain mata dengan wanita lain” ucap Hangeng, matanya melirik dari balik kaca ke dalam toko Heechul—dia ada di sana sedang membersihkan tanaman seperti biasa

Hangeng tidak tahan lagi, dia berdiri dan pergi keluar begitu saja mendatangi toko bunga Heechul di depan kedai

————-~^of Course I Love U^~————-

“Ugh” Ryeowook menggeliat di atas tempat tidur, ia membuka mata yang masih berat

“Ha? Jam 12 siang!!!!” Ryeowook langsung menghambur membuka jendela kamar—benar saja matahari sudah sangat terik, “ha? Pasti gara gara kejadian tadi malam,,,sudah terlalu siang untuk membuka toko” bisik Ryeowook bersungut sungut

Ryeowook berjalan sedikit linglung karena belum sepenuhnya sadar, ia membuka kunci pintu kamar

CKLEK

“Yesung?” Ryeowook menatap sosok Yesung yang tertidur di depan kamar dalam posisi duduk sambil bersandar ke tembok

Ryeowook berlutut di samping Yesung, “kau tidak pulang semalaman” bisiknya pelan, takut membangunkan Yesung

“Iya” jawab Yesung tiba tiba seraya membuka kedua mata, rupanya Yesung sudah terbangun dari tadi, spontan Ryeowook kembali berdiri dan menghardik Yesung, “Kau? Kenapa masih di sini!” bentak Ryeowook kembali ke sifat awal

Yesung merenggangkan tubuh sambil berdiri pelan, pasti ia lelah tidur dalam posisi seperti itu, “Aku takut lelaki itu kembali, makanya sengaja aku tinggal di sini hingga pagi, tapi” Yesung melirik cahaya yang masuk ke ruangan ini, “kita berdua kesiangan, aishhh..mana bisa untung jika buka siang hari” ucapnya sambil menguap lebar

“Aku pulang saja, kau sudah tidak apa apa kan?” Yesung tersenyum sekejap dan langsung turun melalui tangga

“Tunggu!” panggil Ryeowook dari atas, membuat langkah Yesung terhenti di anak tangga, “terima kasih” katanya tulus

Yesung membalas dengan senyum lebar, “tidak masalah, lain kali hati hati” sahutnya sambil kembali turun dan keluar dari toko Ryeowook

————-~^of Course I Love U^~————-

“Selamat dat..oh kau ternyata” Heechul yang tadi bersiap menyambut tamu kembali duduk lagi melihat kedatangan Hangeng

“Aku ingin berbicara denganmu” kata Hangeng langsung ke pokok pembicaraan, “apa?” balas Heechul tidak peduli

Wajah Hangeng kesal karena sikap Heechul yang terlalu acuh, “Kau mau saja di permainkan oleh seorang lelaki di depan matamu!” hardik Hangeng tiba tiba

Mendengar itu Heechul sontak menaikkan sebelah alis, “siapa maksudmu?” tanyanya penasaran.

“Kangin, dia kan tunanganmu?”

Mata Heechul membulat lebar, “darimana kau tahu??” padahal selama ini Heechul berusaha menutup rapat masalah itu, karena tidak ingin membebani Kangin

“Tidak penting aku tahu darimana! Coba lihat sekarang” unjuk Hangeng dengan jelas ke arah Kangin yang sedang duduk berduaan dengan Teuki

“Terus? Masa dia tidak boleh mengobrol dengan orang lain” bantah Heechul yang malah lebih tertarik memangkas akar akar mawar yang baru mekar, “Jangan menilai Kangin serendah bayanganmu, kau tidak tahu betapa berartinya dia untukku” Heechul berkata tajam—tidak mau di sanggah, “sekarang lebih baik anda keluar jika tidak membeli apapun” usirnya halus

“Kau?!”

“Permisi” Sungmin masuk ke dalam toko, ia agak tersentak melihat Heechul dan salah seorang pelanggan kedai sedang bersitegang, “ng..aku membawa makan siang untukmu, ini dari Kangin-shi” jelas Sungmin kikuk
“Bawa kemari” pinta Heechul supaya Sungmin mendekat

Hangeng yang tidak bisa berkata lagi, keluar dari toko Heechul dan kembali ke kedai kopi

“Dia kenapa?” tanya Sungmin dengan pandangan menyelidik, “tidak tahu, anggap saja orang gila” Heechul mulai memakan bekal dengan lahap. Kangin tahu sekali jika Heechul suka lupa makan kalau sedang mengurusi tanaman yang baru mekar

“Heechul” kata Sungmin

“Hmm, ada apa?” Heechul mendongak dengan mulut penuh makanan

Wajah Sungmin berubah suram, “aku ingin bercerita sesuatu padamu, apa kau sedang sibuk?” tanyanya sambil melirik ke tanaman yang belum selesai di pangkas

Heechul menggeleng, “tidak masalah, cerita saja” Ia tersenyum, membersihkan mulut dengan tisu dan menunggu hingga Sungmin mulai berbicara

“Aku..”

————-~^of Course I Love U^~————-

“Bagaimana?” Zhoumi menyambut kedatangan Kibum antusias, “apanya? Aku malah di bentak bentak, ngga! Lebih baik kita batalin, kelihatan banget kok dia biasa aja sama aku, mendingan ngurusin pertandingan yang sudah semakin dekat” kata Kibum sambil membanting semua file di atas meja pengurus

Zhoumi hapal sekali dengan sifat tempramental Kibum, “aku tuh cuma ingin orang sebaik dirimu menemukan orang lain—seperti aku menemukan dia” bisik Zhoumi mengelus wajah Kibum lembut

BRAKKK

Hentakan pintu membuat Kibum dan Zhoumi tersentak dan menoleh ke arah sumber suara. Siwon berdiri dengan tatapan dingin di depan pintu UKM, “Ini barangmu ada yang tertinggal” Ia menaruh sebuah kertas bon kepada Kibum dan langsung menghambur keluar

“Tuh kan!! dia malah tambah marah, bisa bisa aku di kerjain nanti pas rapat pleno berikutnya” Kibum melotot ke arah Zhoumi, “ini semua gara gara kamu!!!”

Zhoumi mengambil kertas yang di berikan Siwon lalu melihatnya teliti, “Ini bukan kertas bon, cuma kertas bekas coret coretanmu, lihat” Zhoumi menoleh dan memandang Kibum penuh pertimbangan, “dia sengaja ingin bertemu denganmu dan sesampainya di sini Siwon malah cemburu karena tadi aku menyentuhmu” penjelasan yang masuk akal tetapi Kibum tetap tidak setuju, “kenapa sih kau senang sekali membuat orang salah paham, Siwon tidak mungkin menyukaiku” bantah Kibum untuk yang kesekian kali

“Belum…tapi sebentar lagi” bisik Zhoumi senang

————-~^of Course I Love U^~————-

“Untuk apa sih??”

“aku akan mencoba membetulkannya!!”

“Tidak mungkin, ini sudah rusak total”

“Akan ku coba dulu, Donghae!!!”

Eunhyuk bersikeras mengambil bola Donghae yang telah di kempesin sendiri. Eunhyuk benar benar merasa bersalah makanya dia mau berusaha agar bola itu dapat di pakai kembali oleh Donghae

“Tapi Eunhyuk” Donghae sedikit bimbang

“Tidak apa apa, aku hanya tidak tega mendengarmu begitu sayang dengan bola ini” Eunhyuk memeluk bola lusuh itu lalu memasukkan ke dalam tas, “tenang saja, aku kan jenius” katanya sambil tersenyum
“gomawo” jawab Donghae tulus

“Ne” balas Eunhyuk pelan

TBC

6 responses to “≈Of Course I Love U-Chapter Six≈

  1. Keren chingu ceritanya ..
    Di ff ini diceritain semua couple sama rata , tapi ini kesannya rapi nulisnya # apa kata lo dah ..
    Keren deh , suka banget ..

  2. ming, pengen dong punya kemampuan kyk kamu, kan aku bisa tahu jodohku sapa.. *wink*

  3. ming mau cerita apa??
    ternyata kangin heechul saling cinta. tapi kok kangin penasaran sma eteuk??
    hahaha siwon… kau lucu~~ aku mau segera terbang part selanjutnya. gomawo~

  4. wah….aura cinta mulai muncul di sekitar mereka…haha 😀

    kibum koq bisa g nyadar ya klo siwon itu suka sma dia….
    mungkin udah keburu nafsu gra2 siwon malah marahin dia…haha

Tinggalkan Balasan ke Syafriska Nasution (@SyafriskaNst) Batalkan balasan